commit to user
39 Indikator overall brand equity dalam penelitian ini adalah :
1 Meskipun ada merek lain yang mempunyai fitur seperti Nokia, saya tetap memilih nokia.
2 Jika merek yang lain tidak berbeda dengan Handphone Nokia, tampaknya lebih bijaksana untuk membeli handphone Nokia.
3 Bagi saya, Nokia lebih dari sekedar produk.
F. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu
instrumen berfungsi sebagai alat ukur. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapakan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2009. Tinggi rendahnya validitas kuesioner menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang variable yang dimaksud. Dalam penelitian ini akan digunakan uji validitas Confirmatory
Factor Analysis dengan bantuan software SPSS for windows versi 11.5, dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading 0,50
Lihat Hair et.al., 1998. 2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama.
commit to user
40 Reliabilitas merupakan suatu syarat untuk tercapainya validitas
suatu kuisioner dengan tujuan tertentu. Untuk menguji reliabilitas digunakan alpha cronbach dengan derajat kepercayaan 5 dengan
bantuan software SPSS for windows versi 11.5. Reliabilitas test dinyatakan dengan koefisien alpha, mempunyai rentan antara 0 sampai 1. Semakin
mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Indikator pengukuran reliabilitas menurut sekaran 2006, yang
membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut : Alpha
keterangan 0,8 – 1,0
reliabilitas baik 0,6 – 0,779
reliabilitas diterima Kurang dari 0,6
reliabilitas kurang baik
G. Metode Analisis Data
1. Analisis regresi linier berganda Multiple Regression Menggunakan uji Regresi linier berganda ini karena penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh antara lebih dari data variabel independen pada data variabel dependen Djarwanto, 2005.
Digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variable independen variabel asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek,
dan kesadaran merek.
commit to user
41 2. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2009. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam
koefisien determinasi yang besarnya antara 0 sampai 1 atau 0 ≤
≤ 1. Jika nilai
mendekati 1, ini menunjukkanbahwa variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat sehingga model dapat
digunakan dengan baik. Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square karena lebih dapat dipercaya dalam mengevaluasi
model regresi. Nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Berbeda dengan nilai
yang pasti akan meningkat setiap tambahan satu variable dependen.
3. Uji Model Regresi Simultan F-test Uji F digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan level
of signifikan α sebesar 5 atau 0,05. Apabila probabilitas nilai F sig F lebih kecil dari taraf signifikan
αsebesar 5 digunakan, maka variabel variabel independen yang meliputi kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas
merek secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan pada variabel dependen, yang dalam hal ini adalah overall brand equity. Namun
apabila probabilitas nilai F sig F lebih besar dari taraf signifikan α
commit to user
42 sebesar 5 digunakan, maka variabel independen yang meliputi kesadaran
merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen, yang dalam hal ini adalah overall brand equity 4. Uji Asumsi Klasik
Model harus memenuhi kriteria uji asumsi klasik, yaitu uji, multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji
normalitas. a. Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regres yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variable bebasnya.
Untuk menganalisis
derajat multikolinieritas dengan mengevaluasi nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor VIF. Regresi yang bebas multikolinieritas ditandai dengan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari
10 Ghozali, 2009. b. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan penganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Adapun dasar
pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson ini, yaitu jika nilai
commit to user
43 du d 4 – du, maka tidak terdapat autokorelasi positif atau negatif
pada model regresi Ghozali, 2009. c. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heterodedastisitas Ghozali,
2009. d. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
atau tidak. Regresi yang baik adalah memiliki data distribusi normal atau mendekati normal. Penelitian ini untuk menguji normalitas
residual menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Ghozali, 2009.
5. Uji Koefisien Regresi Parsial t-test Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
secara parsial atau individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian regresi ini m
enggunakan level signifikan α sebesar 5 yang berarti bahwa tingkat keyakinan adalah sebesar 95.
commit to user
44 Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen berpengaruh
secara parsial atau tidak terhadap variabel dependen, maka dapat diketahui melalui besarnya probabilitas nilai t sig t. apabila probabilitas
nilai t lebih besar dari tingkat signifikan atau alpha α yang digunakan, maka variabel independen secara parsial tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen yaitu oerall brand equity. Tetapi apabila probabilitas nilai t lebih kecil dari alpha α yang digunakan, maka
variabel independen secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
commit to user
45
BAB IV ANALISIS DATA
A. Pretes
Pada penelitian ini, peneliti melakukan pretest sebelum penyebaran kuesioner pada sampel besar. Pretest dilakukan untuk menguji apakah
kuesioner bisa bekerja dengan tepat. Pretest dilakukan untuk pengujian pada item-item pernyataan yang digunakan untuk mengukur apakah instrumen
penelitian benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan. Tujuan lain adalah untuk mengukur tingkat validitas awal dari variabel yang akan
diuji dengan sampel besar. Adapun jumlah responden yang digunakan sebanyak 40 responden.
Pengujian pada item-item pernyataan yang diujikan pada pretest diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Tehnik analisis yang dipakai dalam uji
validitas dilakukan dengan menggunakan analisis faktor dan uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha dengan bantuan software SPSS for
windows versi 11.5. Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas didapatkan hasil sebagai berikut: