commit to user
16 Gambar II.4
Nilai-Nilai Asosiasi Merek Sumber : Simamora dalam Kartono 2008
c. Perceived Quality Persepsi Kualitas
Menurut Aaker dalam Hanggadhika 2010, persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkannya. Simamora dalam kartono 2007 menyatakan
bahwa persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjau dari fungsinya
secara relatif dengan produk-produk lain. Sedangkan menurut Durianto dkk 2001, persepsi kualitas merupakan persepsi pelanggan terhadap
commit to user
17 keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas merupakan
persepsi dari pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan harapan
pelanggannya. Persepsi kualitas mencerminkan perasaan pelanggan secara menyeluruh mengenai suatu merek. Untuk memahami persepsi
kualitas suatu merek diperlukan pengukuran terhadap dimensi yang terkait dengan karakteritik produk.
Mengacu kepada pendapat David A. Garvin dalam Durianto dkk 2001, dimensi persepsi kualitas dibagi menjadi tujuh, yaitu :
1 Kinerja Melibatkan berbagai karakteritik operasional utama.
2 Pelayanan Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk
tersebut. 3 Ketahanan
Mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut. 4 Keandalan
Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.
commit to user
18 5 Karakteritik produk
Bagian-bagian tambahan dari produk feature. Penambahan ini biasanya digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua
merek produk terlihat hampir sama. 6 Kesesuaian dengan spesifikasi
Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur tidak ada cacat produk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
dan diuji. 7 Hasil
Mengarah kepada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan
“hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas yang penting.
Persepsi kualitas mempunyai peranan yang penting dalam membangun suatu merek, dalam banyak konteks persepsi kualitas
sebuah merek dapat menjadi alasan yang penting pembelian serta merek mana yang akan dipertimbangkan pelanggan yang pada
gilirannya akan mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan merek mana yang akan dibeli. Secara umum menurut Durianto dalam
Idhatama 2008, persepsi kualitas dapat menghasilkan nilai-nilai berikut :
commit to user
19 1 Alasan untuk membeli
Konsumen seringkali tidak termotivasiuntuk mendapatkan dan menyaring informasi yang mungkin mengarah pada
obyektivitasnya mengenai kualitasnya. 2 Diferensiasi atau posisi
Suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi persepsi kualitas, yaitu apakah merek tersebut
superoptimum, optimum, bernilai, atau ekonomis. Juga, berkenaan dengan persepsi kualitas, apakah merek tersebut terbaik atau
sekedar kompetitif terhadap merek-merek lain. 3 Harga optimum
Harga optimum dapat meningkatkan laba atau memberikan sumber daya untukreinvestasi pada merek tersebut.
4 Minat saluran distribusi Pada saluran distribusi dimotivasi untuk menyalurkan yang
diminati oleh konsumen. 5 Perluasan merek
Sebuah merek yang kuat dalam hal persepsi kualitas dapat dieksploitasi untuk meluaskan diri lebih jauh dan akan memiliki
peluang sukses yang lebih besar dibandingkan merek dengan persepsi kualitas lemah.
commit to user
20 Gambar II.5
Nilai-nilai Persepsi Kualitas Sumber : Durianto dalam Idhatama 2008
d. Brand Loyalty Loyalitas Merek