Komposisi Makanan Ikan Tembang Berdasarkan Kelompok Ukuran

24

4.3 Komposisi Makanan Ikan Tembang Berdasarkan Kelompok Ukuran

Penentuan kebiasaan makanan berdasarkan kelompok ukuran panjang dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan jenis dan komposisi makanan yang dimanfaatkan oleh ikan tembang jantan dan betina pada kelompok ukuran yang berbeda. Ikan tembang memiliki rata-rata ukuran panjang yang hampir seragam, sehingga dibedakan menjadi tiga kelompok ukuran yaitu ikan tembang kecil dengan ukuran 100 mm – 128 mm, ikan tembang sedang dengan ukuran 129 mm – 157 mm, dan ikan tembang besar dengan ukuran 158 mm – 186 mm. Komposisi makanan ikan tembang jantan dan betina berdasarkan kelompok ukuran panjang dapat dilihat pada Gambar 6 dan rincian komposisi makanan ikan tembang berdasarkan kelompok ukuran panjang menggunakan IP dapat dilihat pada Lampiran 4. Gambar 6. Makanan ikan tembang berdasarkan kelompok ukuran Berdasarkan Gambar 6 terlihat bahwa proporsi IP makanan alami ikan tembang di perairan Selat Sunda relatif seragam pada setiap kelompok ukuran, proporsi IP makanan ikan tembang didominasi oleh fitoplankton dari kelompok Bacillariophyceae dengan proporsi antara 70,33 hingga 77,64. Proporsi IP terbesar kedua ditempati oleh fitoplankton dari kelompok Dinophyceae dengan proporsi antara 21,90 hingga 29,41 dan proporsi IP makanan ikan tembang 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kecil N = 38 Sedang N = 198 Besar N=65 K o m po si si Ukuran mm Chaetognatha Crustaceae Cilliata Dinophyceae Bacillariophyceae 25 sisanya ditempati oleh zooplankton yang terdiri dari zooplankton kelompok Cilliata, Crustacea, dan Chaetognatha. Berdasarkan nilai proporsi IP makanan ikan tembang seperti pada Gambar 8 di atas menunjukkan bahwa secara umum makanan utama ikan tembang di perairan Selat Sunda adalah fitoplankton dari kelompok Bacillariophyceae karena nilai proporsi IP untuk Bacillariophyceae selalu 40 pada seluruh bulan pengamatan. Makanan pelengkap ikan tembang di perairan Selat Sunda untuk melengkapi makanan utamanya adalah fitoplankton dari kelompok Dinophyceae, yang ditunjukkan dengan nilai proporsi IP sebesar antara 4 hingga 40 pada setiap bulan pengamatan. Adapun zooplankton yang terdiri dari kelompok Cilliata, Crustacea, dan Chaetognatha merupakan makanan tambahan ikan tembang di perairan Selat Sunda, karena nilai proporsi IP rata-rata 4 pada setiap bulan pengamatan. Berdasarkan hasil penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa jenis makanan ikan tembang di setiap kelompok ukuran sama, baik makanan utama, makanan pelengkap maupun makanan tambahannya. Hasil ini seolah-olah menunjukkan bahwa jenis makanan ikan tembang sama pada seluruh kelompok ukuran panjang sehingga ukuran panjang tidak menyebabkan perubahan dalam jenis makanan ikan. Nilai IP pada masing-masing jenis berfluktuasi pada setiap kelompok ukuran, hal ini diduga dari ukuran makanan yang masuk dalam tubuh ikan. Ukuran plankton yang dimanfaatkan oleh ikan filter feeder dipengaruhi oleh lebar dari jarak antara tapis insang dan panjang dari jarak antara lekuk tapis insang yang membentuk wadah penyaringan Blaber 1997 in Mawardi 2007.

4.4 Komposisi Makanan Ikan Tembang Berdasarkan Jenis Kelamin