Habitat dan Penyebaran Ikan Tembang Sardinella fimbriata Cuvier and Valenciennes 1847

7 Berdasarkan kelompok ukuran, terlihat perbedaan jumlah dan jenis organisme yang dimakan. Perbedaan ini antara lain diduga oleh perbedaan tapis insang, ukuran makanan, tingkat kelaparan ikan, dan frekuensi pengambilan makanan Pradini et al. 2001. Dengan mengetahui kebiasaan makanan ikan, kita dapat melihat hubungan ekologis antar organisme pada perairan tersebut, misalnya bentuk-bentuk pemangsaan, persaingan, dan rantai makanan. Ikan tembang, seperti ikan clupeid lainnya memanfaatkan plankton sebagai makanannya Pradini 1998 in Rosita 2007. Makanan utama ikan tembang di perairan Ujung Pangkah pada bulan Juli - Desember adalah Bacillariophyceae, makanan pelengkap adalah kelompok Crustacea, dan makanan tambahannya berupa Cilliata dan Dinophyceae Robiyanto 2006. Dari jenis makanan yang dimakan, dapat diketahui bahwa ikan tembang tergolong omnivora cenderung herbivora. Bacillariophyceae diatom merupakan kelompok fitoplankton yang sering dijumpai selama pencacahan sampel. Bacillariophyceae Diatom merupakan kelompok fitoplankton dengan jumlah terbesar di perairan laut dan berperan penting sebagai produsen primer di perairan laut Sachlan 1983 in Subiyanto et al. 2008. Bacillariophyceae mempunyai ukuran yang sangat halus sehingga sangat mudah dicerna di dalam saluran pencernaan Rosita 2007. Pertumbuhan diatom yang dominan tersebut dipengaruhi oleh parameter lingkungan. Salah satu parameter yang berperan adalah suhu perairan. Suhu optimal untuk pertumbuhan diatom adalah sekitar 20-30 C Effendi 2003 in Agustini et al. 2008.

2.1.4 Habitat dan Penyebaran

Ikan tembang termasuk ikan pelagis yang hidup di lautan terbuka, lepas dari dasar perairan dan pada zona kedalaman sampai 100 – 150 meter, yang merupakan zona yang masih dapat ditembus cahaya zona epipelagik Nybakken 1988. Telur dan larva ikan tembang ditemukan di sekitar perairan mangrove atau bakau. Saat juvenil, ikan ini masih ada yang hidup di mangrove dan mulai memasuki daerah yang memiliki kadar garam sedang. Ketika dewasa, spesies ini hidup bergerombol bersama ikan lemuru dan banyak ditemukan di dekat pantai sampai ke arah laut www. fishbase.org. Gunarso 1985 in Monintja et al. 1994 menyatakan bahwa 8 terdapat beberapa faktor yang menyebabkan ikan membentuk kelompok, antara lain sebagai perlindungan dari pemangsa, mencari dan menangkap mangsa, untuk tujuan pemijahan, bertahan pada musim dingin, untuk melalukan ruaya dan pergerakan serta terdapatnya suatu pengaruh dari faktor-faktor yang ada sekelilingnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran suatu jenis ikan di perairan diantaranya adalah kompetisi antar spesies dan intra spesies, heterogenitas lingkungan fisik, reproduksi, ketersediaan makanan, arus air, dan angin Hanson in Pradini 1998. Pergerakan vertikal terjadi karena perubahan siang dan malam, dimana pada malam hari gerombolan ikan cenderung berenang ke permukaan dan berada pada permukaan sampai matahari sudah akan terbit dan pada waktu malam terang bulan gerombolan ikan tersebut agak berpencar atau berada tetap di bawah permukaan air Dwiponggo 1978 in Monintja et al. 1994. Menurut Hutomo et al. 1975 in Monintja et al. 1994, pada saat akan memijah, Sardinella fimbriata beruaya dari perairan pesisir ke perairan lepas pantai. Ikan ini penyebarannya meliputi perairan Indonesia menyebar ke utara sampai Taiwan, ke selatan sampai ujung utara Australia, dan ke barat sampai Laut Merah .

2.2 Luas Relung dan Tumpang Tindih Relung Makanan