peta penggunaan lahan 2009, dan peta perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian.
Citra ALOS
AVNIR 2006
Citra ALOS
AVNIR 2009
Peta Administrasi
Overlay Citra
Terkoreksi
Interpretasi Penggunaan
Lahan 2009
Identifikasi Perubahan Penggunaan Lahan
2006-2009 Peta Perubahan
Penggunaan Lahan 2006-2009
Tumpang Tindih Koreksi
Geometri
Interpretasi Penggunaan Lahan 2006
Penggunaan Lahan 2006
Gambar 2. Diagram alir perubahan penggunaan lahan Hasil interpretasi penggunaan lahan tersebut kemudian dikelaskan ke
penggunaan lahan pertanian dan non pertanian. Lahan pertanian meliputi lahan sawah dan lahan bukan sawah yaitu ladang, perkebunan, tambak, tegalan, dan
kebun campuran,. Sedangkan lahan non pertanian yaitu pemukiman, hutan negara, rawa, jalan, lahan terbuka atau lahan tandus, dan sungai. Kemudian data
perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian disajikan dalam bentuk boxplot untuk mengetahui gambaran keragaman data luas perubahan penggunaan
lahan pertanian ke non pertanian.
3.3.3. Pengecekkan Lapang Penggunaan Lahan dan Pengamatan Lahan Kritis
Diagram alir pengecekkan lapang dan pengamatan lahan kritis disajikan pada
Gambar 3.
Peta perubahan
penggunaan lahan
2006-2009
ditumpangtindihkan dengan peta lahan kritis dan peta jalan sehingga diperoleh peta kerja. Berdasarkan peta kerja ditentukan titik pengamatan dan pengecekkan
lapang. Kemudian dihitung jumlah poligon, dan memilih luas yang besar serta mudah terjangkau. Selain itu mempertimbangkan jumlah keragaman jenis
perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertania, sehingga kesalahan dapat ditoleransi dengan pengamatan dan pengecekkan lapang. Jumlah titik pengamatan
lahan kritis dan pengecekkan lapang penggunaan lahan di Kecamatan Sukaraja 33 titik dan Sukamakmur 29 titik. Lokasi titik pengamatan disajikan pada Gambar 4
dan 5. Bersamaan dengan pengamatan lahan kritis dan pengecekkan lapang juga dilakukan pengumpulan data untuk menganalisis nilai land rent.
Peta Jalan Peta Lahan
Kritis Overlay
Peta Kerja Perubahan Penggunaan dan Tingkat Kekritisan Lahan
Peta Perubahan Penggunaan Lahan 2006-
2009
39 Titik:
21 titik Kecamatan Sukaraja
18 titik Kecamatan Sukamakmur
25 Kuesioner:
10 Perdagangan
10 Pertanian
5 Kos-Kosan Menentukan Titik Pengamatan dan Pengecekan Lapang
Pengamatan Lapang Karakteristik
Lahan Kritis: Kedalaman Efektif
Tanah Drainase
Batuan Permukaan Lereng
Vegetasi Ketinggian
Tingkat Erosi
Pengecekan Lapang Perubahan Penggunaan
Lahan Petanian ke Non Pertanian dan
Penggunaan Lahan Tetap
Kuesioner Land Rent Pertanian Padi dan
Singkong dan Non Pertanian Kos-Kosan
dan Perdagangan
Gambar 3. Diagram alir pengecekkan lapang penggunaan lahan dan pengamatan lahan kritis
Gambar 4. Titik pengamatan lahan kritis dan pengecekkan lapang penggunaan lahan di Kecamatan Sukaraja
Pengecekkan lapang bertujuan untuk mengevaluasi kebenaran hasil interpretasi penutupan atau penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan
pertanian ke non pertanian. Penggunaan lahan pertanian yaitu, sawah, tegalan, dan kebun campuran yang berubah menjadi lahan non pertanian yaitu lahan terbuka,
pemukiman, dan industri yang ada di Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Sukamakmur. Pengamatan perubahan penggunaan lahan dilakukan pada
penggunaan lahan pertanian ke pertanian dan pertanian ke non pertanian dengan mengambil foto. Pengecekkan lapang menggunakan alat GPS Global Positioning
System. GPS digunakan untuk menentukan posisi pengecekkan perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian dan pengamatan lahan kritis di
lapang. Pengamatan lapang lahan kritis dilaksanakan bersamaan dan terkait
dengan pengecekkan lapang penutupan lahan pertanian ke non pertanian, karena
hasil pengecekkan lapang penggunaan lahan digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan lahan terhadap kekritisan lahan.
Gambar 5. Titik pengamatan lahan kritis dan pengecekkan lapang penggunaan lahan di Kecamatan Sukmakmur
Pembuatan kuesioner ini didasarkan pendapat Badan Pusat Statistik dan Departemen Pertanian, bahwa yang dimaksud lahan pertanian adalah lahan sawah
irigasi teknik, irigasi sederhana, tadah hujan, pasang surut, dan lebak dan lahan bukan sawah tegalan lading, kebun campuran, tambak, kolam, dan rumput serta
Lahan non pertanian yaitu pemukiman, hutan, rawa, jalan, sungai, danau, lahan terbuka atau lahan tandus. Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan
kriteria bahwa responden bermata pencaharian sebagai petani, pedagang kelontong atau pengusaha kos-kosan yang berada di wilayah Kecamatan Sukaraja
dan Kecamatan Sukamakmur. Pengumpulan data untuk land rent di lakukan dengan cara wawancara. Jenis dan jumlah responden yang diwawancarai disajikan
pada Tabel 4. Dalam wawancara menggunakan kuesioner pada Lampiran 1, 2, dan 3.
Tabel 4. Jenis dan jumlah responden yang diwawancarai di Kecamatan Sukaraja dan di Keacamatan Sukamakmur
No Responden
Jenis Jumlah
1. 2.
3. 1.
2.
Kecamatan Sukaraja
Usaha Tani Singkong Usaha Kos-kosan
Usaha Perdagangan Kelontong
Kecamatan Sukamakmur
Usaha Tani Singkong Usaha Perdagangan Kelontong
5 5
5 5
5
3.3.4. Analisis Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Sukaraja dan di Kecamatan Sukamakmur