Analisis Keterkaitan Metode Penelitian

3.3.6. Analisis Keterkaitan

Pertumbuhan Penduduk dengan Luas Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian ke Non Pertanian dan Luas Lahan Kritis Aczel 1996 menjelaskan analisis korelasi mengadopsi pendekatan simetris, sehingga tidak ada perbedaan antara variabel independent dan variabel dipendent. Misalnya korelasi antara dua variabel jumlah penduduk dengan luas perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian merupakan pengukuran hubungan linier antara keduanya, sehingga korelasi memberikan indikasi seberapa baik hubungan kedua variabel secara bersama-sama pindah dalam satu baris. Korelasi antara variabel acak misalkan X jumlah penduduk dan Y luas perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian adalah pengukuran tingkatan hubungan linier antara dua variabel. Dalam penelitian ini dilakukan lima analisis korelasi antara sebagai X dan Y yaitu jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk, luas lahan pertanian, luas perubahan lahan pertanian ke non pertanian, dan luas lahan kritis. Persamaan analisis korelasi dirumuskan sebagai berikut: r = ⁄ Keterangan: SS : Jumlah data pada variabel X dan Y SSx: Jumlah data pada variabel X SSy: Jumlah data pada variabel Y Hasil analisis korelasi memiliki nilai r bertanda positif dan negatif, jika nilai r positif menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi searah, yaitu bila variabel X luas perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian semakin tinggi maka variabel Y luas lahan kritis akan semakin tinggi pula, atau sebaliknya. Tanda negatif menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi berlawan arah, yaitu bila variabel X semakin tinggi maka variabel Y akan cenderung semakin rendah, atau sebaliknya. Secara diskriptif nilai rs dapat dikategorikan menjadi lima kategori sebagai berikut: 1 jika nilai 0|rs|0,2, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sangat lemah, 2 jika nilai 0,2≤|rs|0,4, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi lemah, 3 jika nilai 0,4≤|rs|0,6, maka kedua variabel dikategorikan berkorelas sedang, 4 jika nilai 0,6≤|rs|0,8, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi kuat, 5 jika nilai 0,8≤|rs|1, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sangat kuat Firdaus et al. 2011.

VI. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN