visual dan lingkungan artistik, misalnya ruang display penanaman, ruang penanaman boundary, display kolam. Analisis ini didasarkan oleh keterkaitan
bangunan yang dirancang oleh arsitek dengan kondisi lanskap disekitarnya. 2.
Studi sirkulasi dan aksesibilitas Analisis ini mencakup potensi aksesibilitas dan sirkulasi yang dapat
dikembangkan di tapak, baik sirkulasi kendaraan maupun pejalan kaki. Pada analisis sirkulasi, studi mencakup pengaturan dan penyesuaian sirkulasi tapak
yang telah ataupun yang belum terdesain oleh arsitek, serta penggunaan material sirkulasi yang akan digunakan. Pada analisis aksesibilitas, studi yang
dilakukan adalah penentuan lokasi yang yang berpotensial sebagai akses keluar masuk tapak. Penentuan akses didasari oleh fungsi bangunan dan ruang
lanskapnya. Analisis lanskap dilakukan diatas gambar perancangan skematik arsitektural
yang terdiri dari ground level, level 1, dan level podium level 3 dan level 4.
5.6.1 Ground Level
Analisis lanskap terhadap Ground Level ditunjukkan pada Gambar 24. Analisis terdiri dari studi terhadap ruang lanskap dan studi terhadap sirkulasi dan
aksesibilitas. 1.
Studi ruang terbukalanskap Pada Gambar 24 catatan 1, 2, dan 3, ruang lanskap ditujukkan sebagai
peningkat kualitas visual. Pada catatan 1, desain bangunan mengakibatkan ruang terbuka ke arah batas tapak, ruang ini akan disiasati dengan
pembentukan taman atau halaman dengan elemen tertentu untuk mengontrol pandangan visual pengguna tapak. Catatan 2 menerangkan potensi ruang
penanaman sebagai aksen visual pada level diatasnya. Pada catatan 3, ruang disela-sela area elevator kawasan villa berpotensi untuk dirancang sebagai
taman kering dengan elemen taman batu, air dan tanaman indoor. Catatan 4, 5 dan 6 menerangkan bahwa ruang lanskap ditujukan untuk
memberikan privasi bagi unit bangunan villa. Catatan 4 merupakan zona penanaman yang memberikan batas antara ruang parkir dengan unit villa
sebagai fungsi privasi, serta pereduksi bising dan polusi. Pada catatan 5
48 Gambar 24. Analisis Lanskap Ground Level
Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
1.
3. 2.
Keterangan:
Studi Terhadap Ruang Lanskap Studi Terhadap Sirkulasi dan Aksesibilitas
4. 5.
6. 8.
7.
9. 10
12 13
11
Diterangkan bahwa didepan unit villa akan dibuat halaman teras, dan pada catatan 6, level taman semi-privat direncanakan agar lebih rendah dari taman
teras. Keduanya ditujukan sebagai pendukung privasi bagi penghuni. 2.
Studi sirkulasi dan aksesibilitas Catatan 7 menyatakan bahwa pada ujung barat tapak bukan sebagai akses
baik bagi kendaraan karena area ini merupakan bagian belakang bangunan. Pada catatan 8 diterangkan bahwa bangunan perawatan yang menghadap ke
area terbuka berpotensial dibuat akses sehingga pengguna dapat terhubung dengan dengan ruang terbuka. Pada catatan 9, akses kawasan komersial akan
terbuka bagi publik disepanjang jalur publik sepeda dan pedestrian. Pada catatan 10, akses keluar bagi kendaraan yang berasal dari area parkir.
Catatan 11 menjelaskan sirkulasi yang dibuat oleh arsitek akan dirancang ulang oleh BCI. Pada catatan 12 menyatakan sirkulasi pada kawasan villa
terdiri dari pathway pada ground level dan dan jembatan pada level 1 dan 2, sehingga material yang sebaiknya dipakai pada jembatan adalah timber
bridge. Catatan 13 menerangkan lebar minimum pada sirkulasi EVA sebaiknya 6 meter.
5.6.2 Level 1