Langkah-langkah proses desain tersebut merupakan sekuens yang ideal pada suatu kasus perancangan. Namun, kenyataannya langkah-langkah tersebut
digunakan sesuai dengan kebutuhan. Proses ini sering kali tumpang tindih satu dan lainnya. Beberapa tahap dari proses tersebut juga sering dipakai secara
bersamaan Booth, 1983.
2.2 Perancangan Lanskap Perumahan Lansia
Lingkungan rumah dan sekitarnya semakin menjadi fokus dari kehidupan sehari-hari bagi lansia. Lingkungan rumah memiliki efek yang kuat untuk aktifitas
fungsional, kehidupan sosial dan kesejahteraan lansia secara psikologis. Beberapa lansia, cenderung menginginkan kompleks perumahan bersama group housing
yang didesain khusus bagi para lansia serta memenuhi kebutuhan mereka secara sosial McCahon, 1984. Ketika seseorang sudah mencapai usia tua dimana
fungsi-fungsi tubuhnya tidak dapat lagi berfungsi dengan baik, maka lansia membutuhkan banyak bantuan dalam menjalani aktivitas-aktivitas kehidupannya.
Disamping itu berbagai penyakit degeneratif yang menyertai keadaan lansia membuat mereka memerlukan perhatian ekstra dari lingkungan di sekelilingnya.
McCahon 1986 menyatakan ada 5 kriteria dalam memilih tapak untuk perumahan lansia, diantaranya:
1. Lokasi berada di dalam masyarakat luas.
2. Topografi tidak curam.
3. Memiliki iklim mikro yang cerah, ternaungi, serta bebas dari cuaca dingin
ataupun berkabut. 4.
Tidak bising. 5.
Memiliki lokasi yang dekat dengan suasana alam indah dan pusat pelayanan. Selain itu Elsaerodji 2010 mengatakan, sebuah komplek perumahan bagi para
lansia hendaknya dilengkapi dengan beberapa fasilitas khusus untuk memenuhi kebutuhan pelayanan para lansia, seperti dokter jaga dan perawat, pusat
kebugaran, retirement center. Booth 1986 mengatakan bahwa suatu tapak di sekitar tempat tinggal
merupakan lingkungan yang penting. Karena tapak tersebut menyediakan banyak manfaat, estetika dan fungsi psikologis bagi penghuni maupun bagi pengunjung,
tetangga, dan orang yang berjalan melewatinya
.
McCahon 1986 mengemukakan hal-hal penting dalam merancang lanskap bagi lansia demi memaksimalkan
kemandirian dan kualitas hidup mereka, diantaranya adalah: 1.
Menyediakan lingkungan fisik yang mampu mengakomodasi orang dengan
keterbatasan bergerak; 2.
Menggunakan bahan-bahan dengan perawatan ringan; 3.
Memastikan lingkungan terbaca dengan banyak tanda visual bagi mereka yang memiliki pandangan kurang atau bagi mereka yang mengalami demensia;
4. Menyediakan standar pencahayaan yang baik dan memudahkan untuk melihat;
5. Meminimalkan suara dan kebisingan yang mengganggu;
6. Memberikan banyak rangsangan indera yang mampu dipahami oleh lansia;
7. Menciptakan iklim mikro yang nyaman;
8. Menyediakan pusat kegiatan dan latihan yang dapat dipakai bagi lansia yang
memiliki berbagai kondisi keterbatasan.
2.3 Konsultan Lanskap