BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Golongan Lanjut usia lansia merupakan golongan masyarakat yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan penduduk lansia
terjadi di setiap negara, terutama pada negara yang memiliki kota-kota besar. Mengingat kondisi fisik dan psikologis lansia yang terus menurun, serta pola
kehidupan di kota besar yang semakin bersifat individual, diperlukan peningkatan pelayanan bagi lansia demi mempertahankan kualitas hidupnya. Salah satu contoh
upaya yang telah dilakukan pemerintah di negara-negara maju dalam meningkatkan pelayanan bagi lansia di perkotaan adalah dengan membangun
perumahan khusus bagi lansia. Perumahan ini tidak hanya menyediakan fasilitas dan pelayanan yang terjangkau bagi lansia, tapi juga dapat menyediakan
lingkungan sosial ketetanggaan yang bagi lansia. Hong Kong sebagai salah satu kota di dunia yang memiliki kepedulian
tinggi terhadap penduduk lansia, selalu mengupayakan penyediaan tempat tinggal yang layak bagi mereka. Adapun hal yang mendorong upaya ini dikarenakan
peningkatan pertumbuhan penduduk lansia di Hong Kong yang tidak sebanding dengan jumlah ketersediaan tempat tinggalnya. Salah satu proyek perumahan
yang diperuntukkan bagi masyarakat lansia yang akan dibangun adalah Elderly Community Housing di Tin Shui Wai, New Territories, Hong Kong. Tujuan utama
dibangunnya perumahan ini adalah menyediakan tempat tinggal yang mampu meningkatkan kualitas hidup lansia.
McCahon 1986 mengatakan, lingkungan di sekitar rumah memiliki efek yang kuat terhadap fungsi fisik, sosial dan kesejahteraan psikologis lansia. Dalam
kasus perumahan bersama bagi lansia, peran ruang lanskap tidak hanya menyediakan syarat-syarat fungsi seperti aksesibilitas, sirkulasi, signage. Ruang
lanskap juga berperan sebagai penghubung antara daerah privat dengan daerah bersama dan antara kawasan perumahan dengan sekelilingnya. Hal ini sangat
mempengaruhi lingkungan sosial antar penghuni. Hubungan antar ruang tersebut
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks, sehingga diperlukan perencanaan dan perancangan lanskap yang cermat.
Perancangan lanskap Elderly Community Housing di Hong Kong merupakan salah satu proyek yang dikerjakan oleh Belt Collins International
Singapore Pte. Ltd. BCI. BCI merupakan perusahaan konsultan desain berskala internasional yang memberikan pelayanan di bidang perencanaan, teknik
sipil, arsitektur lanskap, dan konsultasi lingkungan. Proses perancangan Elderly Community Housing oleh BCI dilakukan melalui tahapan terstruktur sebagai
upaya menciptakan hasil desain fungsional dan estetis yang mengacu kepada kebutuhan lansia. Melalui kegiatan magang, proses perancangan pada proyek
perumahan lansia tersebut perlu dipelajari dalam meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan wawasan bagi calon arsitek lanskap.
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari kegiatan magang adalah: Mendapatkan pengetahuan praktis, pengalaman dan keterampilan dalam pekerjaan
arsitektur lanskap. Tujuan khusus dari kegiatan magang adalah:
1. Mempelajari serta memahami proses perancangan lanskap di perusahaan Belt
Collins International Singapore Pte Ltd, khususnya perancangan lanskap pada perumahan bagi lansia.
2. Mempelajari kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan dalam merancang lanskap
di kawasan perumahan lansia.
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan kemampuan profesionalisme di bidang arsitektur lanskap dalam
menghadapi kondisi lapangan kerja yang sesungguhnya. 2.
Media pertukaran informasi, ilmu, dan teknologi di bidang arsitektur lanskap antara mahasiswa dengan pihak perusahaan magang.
3. Menjadi referensi dalam mengaplikasikan perancangan lanskap perumahan
lansia yang sesuai di Indonesia maupun sebagai bahan referensi bagi penelitian terkait berikutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA