5.8.2 Enlargement Plan
Enlargment Plan merupakan gambar perbesaran site plan pada tiap lokasi lanskap yang dirancang BCI. Perbesaran gambar ini berguna untuk
mempresentasikan secara jelas dan fokus pada masing-masing area lanskap yang dirancang. Enlargment plan dilengkapi dengan penggambaran sections potongan
dan perspektif, serta foto imagery yang mempresentasikan contoh desain yang memiliki karakteristik desain yang sama.
Enlargment plan pada ground level terdiri dari tiga area, yaitu main arrivall; drop-off dan pocket garden; serta activities area area domestik.
Gambar 33 merupakan keyplan dari ketiga area tersebut.
Gambar 31. Key Enlargement Plan Ground Level Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
Main Arrival Main Arrival merupakan penerimaan utama memasuki kawasan Elderly
Commuinty Housing. Elemen-elemen desain yang diusulkan oleh arsitek lanskap adalah desain penanaman dan hardscape furniture. Site plan perbesaran dan foto
referensi desain imagery kawasan main arrival dapat dilihat pada Gambar 32.
Gambar 32. Main Arrival Enlargment Plan dan Imageries Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
1. Elemen tanaman
Secara keseluruhan, tanaman yang dipilih pada lokasi main arrival merupakan jenis tanaman tropis. Penanaman terdiri dari tanaman penutup tanah semak dan
pohon-pohonan. Jenis tanaman yang ditonjolkan pada lokasi main arrival adalah pohon palem. Pohon palem dipilih berdasarkan jenis fisiknya yang
mampu memberikan kesan ornamental tropis pada tapak. Selain itu pohon palem digunakan sebagai pengarah dan dengan tajuknya yang cukup tinggi
diharapkan tidak menghalangi pengemudi saat masuk ataupun keluar tapak. 2.
Hardscape furniture
Terdapat beberapa hardscape furniture yang dirancang pada lokasi ini, yaitu
Centre islandroundabout, guardhouse, signage, hardscape paving serta feature wall dan artworks.
a. Centre islandroundabout, berfungsi sebagai penghubung dan pengatur
semua rute sirkulasi, baik yang mengarah ke area domestic maupun non- domestic. Central island ditanami pohon palem yang melingkar dan feature
artwork ditengahnya sebagai point of interest pada gerbang awal penerimaan.
b. Central guardhouse, berguna untuk memisahkan sirkulasi penghuni
maupun tamu yang datang. Pemisahan ini berguna sebagai peningkatan kenyamanan dan keamanan bagi penghuni.
c. Feature wall dan artworks yang mengelilingi tapak berguna untuk
membatasi pandangan tapak dan memberikan kesan estetik tapak. d.
Signage memiliki fungsi pemberi informasi nama lokasi tapak yang terletak
pada feature wall. e.
Hardscape paving yang digunakan merupakan jenis perkerasan modern dengan pola dan warna yang sederhana. Elemen perkerasan textured paving
pada kawasan centre island memakai jenis paving cobble stone yang berfungsi sebagai feature dan memberikan perasaan kepada pengendara
agar memperlambat kendaraannya. Gambar 33 merupakan gambar potongan lokasi main arrival. Potongan
berguna untuk menunjukkan rancangan level lanskap, lebar jalan dan planting area, serta ilustrasi karakter tanaman, hardmaterial, artwork, dan furniture yang
akan digunakan. Gambar 34 menyajikan gambar perspektif main arrival.
Gambar 33. Potongan Tapak Main Arrival dan Imagery Sumber: Digambar oleh mahasiswa magang
63
Gambar 34. Perspektif Main Arrival Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
64
Drop-off dan Garden Courtyard Area ini merupakan daerah bangunan perawatan kesehatan khusus bagi para
lansia Residential Care House for the Elderly RCHE. Lanskap pada lokasi mempertimbangkan penataan lanskap yang baik bagi kepentingan pengunjung
maupun pasien yang dirawat. Gambar 35 merupakan site plan perbesaran area drop-off dan garden courtyard. Cakupan perancangan lanskap pada lokasi ini
adalah perancangan jalur sirkulasi dan drop-off; spotdaerah penanaman; taman courtyard; dan teras tunggu.
1. Sirkulasi dan Drop-off
Perancangan sirkulasi dimaksudkan untuk mempermudah pengguna jalan untuk masuk atau keluar area ini. Sirkulasi pada lokasi ini terdiri dari sirkulasi
pedestrian dan sirkulasi mobil. a.
Pada sirkulasi mobil, terdapat poket penanaman pada jalur masuk awal, berguna untuk mengatur sirkulasi kendaraan masuk dan keluar agar tidak
terjadi konfik. Drop-off kendaraan di depan bangunan RCHE berguna untuk mengatur kendaraan ketika berbalik arah. Beberapa elemen desain
drop-off di buat untuk meningkatkan kualitas visual, terdapat penanaman pohon palem massal, tanaman merambat dan beberapa artwork
disekelilingnya. Pada lokasi ini juga di berikan ruang parkir dan sirkulasi keluar khusus Gambar 35Legenda no. 2 yang berdekatan dengan
bangunan. Hal ini berguna untuk memudahkan ambulans atau kendaraan lainnya ketika memobilisasi pasien.
b. Pada sirkulasi pedestrian, desain dibuat secara kontinyu dan meminimalkan
konflik dengan sirkulasi mobil. Hal untuk memudahkan akses bagi manusia, baik yang datang dari area parkir maupun dari area EVA
Emergency Vehicle access. 2.
Garden Courtyard Taman ini merupakan taman di antara bangunan RCHE yang berfungsi sebagai
relaksasi pasien maupun pengunjung. Terdapat beberapa elemen pendukung lanskap, diantaranya elemen air, elemen tanaman dan elemen hardscape
berupa timber deck, serta feature wall dengan air mancur. Elemen tanaman pada taman ini didominasi pohon palem dengan perpaduan tanaman semak
yang rapat masif, selain itu terdapat pohon yang ditempatkan di area duduk timber deck sebagai pohon pemberi aksen. Timber deck berfungsi sebagai area
duduk bagi pengguna. Disekeliling timber deck disajikan elemen air sebagai pemberi kesan estetis pada tapak. Feature wall dengan air mancur berguna
untuk membatasi pandangan dengan drop-off. Selain itu air mancur memberikan suara gemericik yang memperindah suasana taman. Gambar
potongan taman courtyard dapat dilihat pada Gambar 36 .
3. Poket penanaman
Poket penanaman merupakan ruang-ruang yang dapat dimanfaatkan sebagai penanaman. Beberapa tanaman berada di spot pengatur sirkulasi mobil
Gambar 35Legenda no. 4. Tanaman pada poket penanaman ini dipilih berupa pohon jenis palem-paleman tinggi. Pohon palem tersebut diharapkan dapat
mencapai pada level aktivitas diatasnya level 1, sehingga memberikan kesan
unik ketika pepohonan palem menonjol dari poket penanaman ini. Palem-
paleman yang dipilih merupakan jenis pohon palem yang toleran terhadap naungan karena terdapat banyak bangunan yang menghalangi masuknya sinar
matahari. 4.
Teras tunggu
Teras tunggu merupakan area tunggu dan duduk-duduk. Terdapat beberapa
furniture tempat duduk dan elemen hardscape diantaranya feature wall dan water feature. Feature wall digunakan sebagai penghalang pandangan ke arah
drop-off dan ke arah area EVA. Water feature berfungsi untuk meningkatkan kualitas visual bagi pengguna teras tunggu ini.
Gambar 36 menunjukkan gambar potongan pada garden courtyard, dan Gambar 37 menunjukkan perspektif di area drop-off.
Gambar 35. Drop-off dan Pocket Garden Plan Non-Domestic Area Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
67
Gambar 36. Potongan Tapak Pocket Garden Plan Non-Domestic Area Sumber: Digambar oleh mahasiswa magang
68
Gambar 37. Perspektif Drop-off Non-Domestic Area Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
81 69
Activities Area dan Pocket Gardens Lokasi ini merupakan bangunan villa berlantai tiga yang digunakan sebagai
salah satu tempat tinggal lansia. Lanskap pada lokasi villa ini terdiri dari empat ruang lanskap utama, yaitu pocket garden, cluster node, tower lounge dan
kawasan penyangga buffer.
Gambar 38. Activitiy AreasPocket Gardens Domestic Area Plan Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
1. Pocket garden, merupakan ruang terbuka yang berlokasi di batas antara
bangunan villa dengan area parkir. Perancangan lanskap pada pocket garden ini berupa kombinasi penanaman massal yang berguna sebagai healing
landscape atau lanskap yang bermanfaat sebagai relaksasi lansia. Kombinasi ini diantaranya penanaman pohon bambu secara massal, green wall, tanaman
penutup tanah rendah, pepohonan bertajuk dan berbagai palem tinggi yang ditanam dengan pola informal. Penanaman ini juga berguna sebagai
penghijauan yang berfungsi untuk membatasi hunian villa dengan area parkir. Penanaman jenis bambu dipilih karena memiliki bentuk yang unik ketika
ditanam secara massal. Selain itu tanaman bambu juga toleran terhadap naungan.
Gambar 39. Imagery Activitiy Areas dan Pocket Gardens Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
2. Tower lounge adalah lanskap di sekitar lift dan tangga yang menuju ke
bangunan tower berlantai 10. Lanskap yang di usulkan pada ruang ini berupa taman healingterapi. Tema lanskap yang dipakai berupa dry landscape dan
water pond sebagai healing dan relaksasi bagi lansia. Beberapa furnitur tempat duduk disajikan sebagai tempat bersantai. Penggunaan material deck berfungsi
mempercantik material keras. Selain itu feature water dengan water spout juga digunakan sebagai salah satu feature yang memberikan kenyamanan dengan
menimbulkan suara gemericik air.
3. Kawasan penyangga buffer merupakan daerah penyangga yang membatasi
langsung antara ruangan terbangun dengan lanskap lahan basah wetland park selebar 30 meter. Fungsi dari ruang terbuka ini dapet dilihat dari dua aspek,
pertama fungsi aktivitas manusia dan kedua fungsi fisik. a.
Dilihat dari fungsi aktivitas manusia, aktivitas yang dapat dilakukan di kawasan ini bersifat rekreasi aktif, seperti mini golf, yoga, jogging, senam,
maupun aktifitas rekreasi pasif berupa duduk-duduk dan piknik. b.
Fungsi fisik buffer adalah untuk memelihara dua daerah sehingga menghindari efek negatif yang ditimbulkan antara kedua pengguna daerah
tersebut. Beberapa fungsi dari buffer ini diantaranya, menghindari pencemaran terhadap biodiversitas wetland park, sebagai kawasan resapan
air, sebagai ameliorasi iklim mikro yang baik, serta sebagai pereduksi bising.
Pola penanaman pada kawasan buffer terdiri dari berbagai pola yang membentuk ruang arsitektural. Pola-pola penanaman ini terdiri dari pola grid
pada pohon bertajuk, pola informal pada pepohonan palem, pola menutup pada penanaman semak, serta pola menutup pada pepohonan boundary disekitar
batas properti tapak dengan kawasan wetland park. a.
Penanaman pola grid bertujuan untuk memberikan ruang berkanopi atau beratap bagi pejalan kaki.
b. Pola informal pada penanaman palem berguna sebagai pemberi aksen atau
point of interest. c.
Penanaman pola menutup pada semak berfungsi agar memberikan ruang semi privat bagi pengguna tapak lawn area pada masing-masing cluster.
d. Penanaman pohon boundary pada batas tapak berguna agar membatasi
kawasan tapak pengembangan dengan kawasan wetland park. 4.
Cluster node merupakan spot ruang terbuka yang bersifat semi-private. Semi- private merupakan ruang terbuka yang digunakan bersama-sama secara
terbatas pada ketetanggan lingkup cluster. Cluster node ini terbentuk oleh cluster bangunan yang membentuk U. Gambar perspektif pada taman cluster
node dapat dilihat pada Gambar 40.
Gambar 40. Perspektif Cluster Node Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
Enlargment plan pada level 1 dan level 3 terdiri dari central amenity; retail experience; drop-off dan entry experience; serta podium park. Gambar 41
merupakan keyplan dari keempat kawasan tersebut.
Gambar 41. Key Level 1 dan Level 3 Enlargement Plan Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
Central Amenity Central amenity merupakan ruang terbuka yang memiliki lokasi di tengah-
tengah tapak pengambangan. Raung terbuka ini menghubungkan antara bangunan pelayanan dan hotel kawasan non-domestik dengan bangunan hunian area
domestik. Pemanfaatan area ini berupa berbagai penggunaan pasif dan aktif. Diantaranya adalah open lawn dan amphitheatre sebagai ruang aktif. Selain itu
kawasan lainnya, seperti pavilion, sitting area, dan deck sebagai ruang pasif. Gambar 42 menyajikan gambar perbesaran site plan central amenity.
Lingkup perancangan lanskap central amenity terdiri dari perancangan penanaman, perancangan muka dasar terdiri dari open lawn, dan elemen air, dan
perancangan elemen hardscape furniture terdiri dari sirkulasi jalan, artworks furniture, pavilion, timber deck, sitting area, dan amphitheatre.
Gambar 42. Central Amenity Plan Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
1. Perancangan penanaman
Central amenity berada tepat diatas kawasan parkir. Berkaitan dengan hal ini, perancangan pada penanaman diperlukan studi yang cermat berkaitan dengan
kebutuhan media tanah dan jenis tanaman yang akan digunakan. Secara keseluruhan, tebal tanah yang dibutuhkan pada tiap tanaman diperkirakan
memerlukan kedalaman minimum 1,2 meter. Hal ini berguna untuk menyediakan media tanah yang cukup bagi tanaman. Tanaman yang dipilih
diantaranya tanaman jenis palem-paleman, berbagai pohon-pohon rendah dan semak, serta dua pohon aksen pada tapak feature trees. Pada sekeliling tapak,
tanaman yang diusulkan berupa tanaman palem, pohon sedang dan berbagai semak yang dikombinasikan dengan pola masif. Sedangkan pada pohon aksen
digunakan jenis pohon Ficus benjamina. Kedalaman tanah yang diusulkan untuk pohon Ficus benjamina adalah sekitar 2,5 meter. Kombinasi penanaman
pada lokasi ini mengikuti konsep penanaman hutan hujan tropis. Gambar 43 merupakan gambar potongan central amenity dan Gambar 44 dan 45
merupakan gambar perspektif central amenity. 2.
Perancangan muka dasar tapak Muka dasar tapak lokasi ini secara umum terdiri dari muka tanah dan muka air
yang berada di atas struktur. Pada muka tanah penggunaannya meliputi lawn area, struktur jalan, dan daerah penanaman. Kedalaman minimum yang
diusulkan pada muka tanah adalah 1,2 meter. Hal ini bertujuan agar memberikan kedalaman yang cukup bagi tanaman. Pada muka air berfungsi
sebagai pembentuk lagoon artifisial. Kedalaman yang diusulkan maksimum adalah 50 cm. Hal ini merupakan ketinggian maksimum agar tidak memiliki
beban terlalu berat pada struktur. Drainase air yang diusulkan adalah menggunakan oculus feature lubang terbuka yang mengalir ke kawasan
parkir. 3.
Hardscape Furniture Material keras yang dipakai terdiri dari jalur sirkulasi, berupa paving dan deck,
serta artworks, feature wall, pavilion, dan planter boxes.
Gambar 43. Potongan Tapak Central Amenity Sumber: Digambar oleh mahasiswa magang
76
Gambar 44. Perspektif Tapak Central Amenity Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
77
Gambar 45. Perspektif Tapak Central Amenity Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
78
Gambar 46. Central Amenity Imagery Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
79
Retail Experience Retail experience merupakan pusat komersial yang digunakan bagi
penghuni maupun pengunjung luar. Kawasan ini belokasi di area non-domestik, dan 1 level berada diatas ground level. Lingkup perancangan lanskap pada lokasi
tapak ini terdiri dari desain akses dan sirkulasi, desain focal point, dan penanaman.
1. Akses dan sirkulasi
Akses dirancang agar pengunjung dapat masuk ke kawasan komersial dengan mudah. Akses masuk kawasan ini terdiri dari akses bagi penghuni dan akses
bagi pengguna dari luar tapak. Terdapat 5 akses masuk ke kawasan ini, diantaranya 2 akses dari kawasan penghuni dan 3 akses dari luar tapak.
2. Focal point
Focal point yang didesain berfungsi sebagai feature tapak. Perancangan focal point yang diusulkan diantaranya adalah decorative water feature dan water jet
fountain Legenda 2 dan 9Gambar 47. 3.
Penanaman Konsep penanaman pada kawasan ini berupa tanaman dalam pot, dan
penanaman tanaman palem yang berasal dari ground level. Konsep penanaman tanaman yang berasal dari ground level dapat dilihat pada Gambar 48 potongan
tapak.
Gambar 47. ND. Retail Experience Plan Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010 81
Gambar 48. Potongan Tapak Retail Experience Sumber: Digambar oleh mahasiswa magang
82
Drop-off dan Entry Experience Drop-off dan entry experience berlokasi di area domestik. Drop-off
merupakan tempat kendaraan menurunkanmenaikkan penumpang. Sedangkan Entry experience merupakan jalur jalan penghuni memasuki bangunan
perumahan. Rekomendasi penanaman pada area drop-off berupa tanaman penaung pada drop-off dan pembatas pada batas properti tapak dengan kawasan luar
pedestrian. Penanaman pada entry experience berupa penanaman masif di kanan kiri jalan masuk. Pananaman padat berfungsi sebagai relaksasi dan sebagai aspek
bagi pengguna jalan, terutama lansia, dapat dilihat pada gambar potongan Gambar 50.
Lokasi tapak yang berdekatan dengan pedestrian di luar memerlukan penanaman pembatas agar memberikan kenyamanan bagi pengguna jalur terluar.
Tanaman pembatas yang digunakan yaitu penanaman greenwall dan penanaman palem-paleman yang toleran terhadap naungan, seperti slinder palm dan Raphis
excelsa. Penanaman ini dapat dilihat pada gambar potongan Gambar 51.
Gambar 49. Drop-off dan Entry Experience Plan Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
Gambar 50. Potongan Tapak Entry Experience Sumber: Digambar oleh mahasiswa magang
Gambar 51. Potongan Tapak Drop-off Podium Sumber: Digambar oleh mahasiswa magang
Podium parkRoof Garden Podium parkroof garden, merupakan ruang terbuka berlokasi di atas area
parkir. Beberapa fungsi ruang yang di desain pada podium park diantaranya privat terrace, open lawn, seating pavilion, pathway, feature tree planting, dan lawn
bowling area. Private terrace adalah halaman yang digunakan sebagai area privat bagi penghuni..Open lawn sebagai ruang transisi antara ruang privat dan ruang
semi-privat. Seating pavilion diperuntukkan sebagai kawasan pasif, duduk-duduk dan berkumpul. Lawn bowling area, merupakan area aktif permainan bowling
dengan lapangan rumput. Sedangkan roof garden merupakan peananaman di atas villa sebagai peningkat kualitas visual. Gambar 52 merupakan site plan podium
parkroof garden. Gambar 53 merupakan gambar potongan tapak dan Gambar 54 menyajikan gambar perspektif.
Gambar 52. Podium Park dan Roof Garden Plan Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
Gambar 53. Potongan Tapak Podium Park Sumber: Digambar oleh mahasiswa magang
86
Gambar 54. Perspektif Podium ParkRoof Garden Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
87
Gambar 55. Podium ParkRoof Garden Imagery Sumber: Belt Collins International Singapore Pte. Ltd., 2010
88
5.8.3 Imagery Boards