Tingginya persentase tingkat pendidikan SD sebagai pendidikan terakhir mengindikasikan usaha budidaya ini tidak hanya membutuhkan pengetahuan
mengenai perikanan, tetapi juga pengalaman dan pengetahuan petani ikan KJA dalam budidaya. Sebagian besar petani ikan KJA merupakan warga asli daerah
Waduk Cirata yang lahannya tergenang 55 dan sisanya merupakan warga pendatang yang menjadi petani ikan KJA di Waduk Cirata. Jumlah tanggungan
terbanyak petani ikan KJA antara tiga sampai lima orang yaitu 50. Mayoritas petani ikan KJA terbanyak sudah bekerja antara 6 sampai 10 tahun 38,33,
petani ikan KJA yang sudah 1 sampai 5 tahun berusaha di Waduk Cirata sebanyak 30. Kebanyakan petani ikan KJA di Waduk Cirata sebenarnya sudah lama
berusaha menjadi petani ikan KJA, tetapi sempat berhenti beberapa saat dikarenakan berbagai hal seperti kekurangan modal dan kemudian kembali lagi
menjadi petani ikan KJA di Waduk Cirata. Status keanggotaan organisasi petani ikan KJA kebanyakan tidak mengikuti organisasi sebanyak 90 dan sebanyak
10 tergabung dalam organisasi. Organisasi petani ini bukan merupakan organisasi yang formal, organisasi ini merupakan perkumpulan dari gudang pakan
sebagai peminjam dana bagi para petani. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hal ini dikarenakan kebanyakan dari petani ikan KJA tidak mengetahui
keberadaan organisasi gabungan petani KJA sehingga hanya beberapa petani ikan KJA yang mengetahui adanya organisasi saja yang tergabung dalam organisasi
tersebut. Berdasarkan tingkat pendapatan petani, sebagian besar petani mendapatkan penghasilan antara Rp 2.500.000 sampai Rp 5.000.000, yaitu
sebanyak 48,33.
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Persepsi Petani Ikan KJA Waduk Cirata
Masyarakat pemanfaat Waduk Cirata sangat bergantung pada keadaan lingkungan waduk untuk keberlanjutan usahanya. Kegiatan pemanfaatan Waduk
Cirata oleh petani KJA merupakan pemanfaatan yang membawa dampak lebih banyak terhadap perubahan lingkungan waduk dibandingkan pemanfaatan
lainnya. Pandangan mengenai keadaan lingkungan waduk yang dipengaruhi oleh jumlah KJA yang berlebihan perlu diketahui untuk mengetahui sejauh mana
masyarakat mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan akibat jumlah KJA yang berlebihan.
6.1.1 Persepsi Petani Ikan KJA Waduk terhadap Jumlah KJA
Jumlah KJA yang berlebihan berkontribusi terhadap penurunan kualitas lingkungan Waduk Cirata khususnya kualitas air waduk akibat sisa pakan ikan
yang mengendap di dasar waduk. Hal ini juga membuat meningkatnya kesuburan air sehingga menyebabkan banyak gulma berupa pesatnya pertumbuhan eceng
gondok. Petani ikan KJA di Waduk Cirata Zona Cianjur memiliki pandangan terhadap perubahan kualitas lingkungan waduk, pencemaran, dan produktivitas
KJA itu sendiri. Persepsi petani terhadap jumlah KJA disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Persepsi Petani Ikan terhadap Jumlah KJA dan Pencemaran Air Waduk
Persepsi Jumlah Orang
Persentase Mengetahui Pencemaran Air Waduk:
Ya 54
90,00 Tidak
6 10,00
Total 60
100,00 Jumlah KJA di Waduk Berlebihan :
Ya 45
75,00 Tidak
15 25,00
Total 60
100,00 KJA Menyebabkan Pencemaran Air Waduk:
Ya 43
71,67 Tidak
17 28,33
Total 60
100,00
Persepsi petani ikan Waduk Cirata terhadap jumlah KJA yang terdapat di Waduk Cirata berdasarkan penelitian didapatkan bahwa sebanyak 90 petani ikan
KJA mengetahui bahwa terjadi pencemaran di Waduk Cirata dan 10 lainnya tidak menyadari hal tersebut. Terdapatnya petani yang tidak menyadari
pencemaran dikarenakan kurangnya kepedulian beberapa petani pada keadaan lingkungan waduk, tetapi tidak sedikit yang menyadari perubahan lingkungan
meskipun terdapat petani yang baru memiliki KJA di Waduk Cirata. Dilihat dari banyaknya jumlah KJA yang terdapat di Waduk Cirata,
sebanyak 75 menyatakan bahwa jumlah KJA di waduk sudah berlebihan dan 25 berpendapat bahwa jumlah KJA di Waduk Cirata belum berlebihan.
Meskipun kebanyakan petani berpendapat bahwa jumlah KJA sudah berlebihan, akan tetapi mayoritas petani ikan KJA tidak dapat berbuat banyak karena para
petani itu sendiri yang berkontribusi pada terjadinya peningkatan jumlah KJA di Waduk Cirata. Persepsi pemanfaat waduk terhadap jumlah KJA yang berlebihan
dapat menyebabkan pencemaran. Didapatkan sebanyak 71,67 yang berpendapat bahwa banyaknya KJA berkontribusi terhadap pencemaran, sedangkan sisanya
yaitu sebanyak 28,33 berpendapat bahwa banyaknya KJA tidak menyebabkan pencemaran atau tidak berpengaruh terhadap pencemaran yang terjadi di Waduk
Cirata. Sebanyak 71,67 petani ini yang mengetahui dampak dari banyaknya pakan yang dikeluarkan oleh para petani KJA yang mengakibatkan pada
penurunan kualitas lingkungan khususnya kualitas air Waduk Cirata.
6.1.2 Persepsi Petani Ikan terhadap Produktivitas Ikan KJA