batasan tertentu, diantaranya: batasan rasionalitas, batasan self-interest, dan batasan kekuatan.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu terkait dengan Waduk Cirata dilakukan oleh Widiastuti pada tahun 2013 yang mengestimasi kerugian ekonomi PLTA dan
analisis kelembagaan. Hasil penelitiannya dengan metode cost benefit analysis dan pendekatan Dolsak dan Ostrom menunjukkan bahwa kerugian yang
ditanggung PLTA sebesar 11 milyar rupiah yang berasal dari profit yang berkurang karena hilangnya masa layanan waduk selama 8 tahun. Pengelolaan
waduk belum maksimal karena tidak ada kekuatan yang lebih besar untuk menekan free rider dan menegakkan peraturan.
Trisnani pada tahun 2013 menganalisis pendapatan dan efisiensi produksi usahatani budidaya pembesaran ikan keramba jaring apung di Waduk Cirata.
Hasil yang diperoleh dengan metode benefit cost ratio ialah produksi perikanan pada usahatani budidaya KJA di Desa Bobojong belum optimal sehingga produksi
dan penggunaan input produksi perlu dioptimalkan agar keuntungan maksimal produksi optimal ikan mas sebesar 10.798 kg, sedangkan produksi awal sebesar
10.087 kg. Produksi optimal sebesar 1.404 kg, sedangkan produksi awal sebesar 1.311 kg.
Radityo meneliti dampak ekonomi pencemaran air terhadap perikanan budadaya sistem keramba jaring apung di Waduk Cirata Cianjur pada tahun 2012.
Metode yang digunakan ialah pendekata produksi dan metode AHP. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dampak dari pencemaran adalah penurunan
hasil panen, peningkatan tingkat kematian ikan, dan peningkatan waktu yang dibutuhkan untuk budidaya ikan. Nilai kerugian yang didapat berdasarkan
pendekatan produktivitas sebesar Rp 985.485.382.718 pada tahun 2011. Hasil perhitungan Economic Loss dalam 5 tahun terakhir sebesar Rp 4.219.702.945.280
Novianty melakukan penelitian dengan judul Estimasi Willingness to Pay WTP Air Tanah dan Air Pipa di Desa Tamansari Kecamatan Tamansari
Kabupaten Bogor pada tahun 2013. Penelitian yang dilakukan bertujuan mengestimasi nilai WTP dengan metode Contingentt Valuation Method CVM.
Hasil dalam penelitian ini didaptkan bahwa nilai WTP air tanah sebesar Rp 414m
3
tiap kepala keluarga per bulan, sedangkan nilai WTP pada pipa air tanah sebesar Rp 575m
3
. Uji yang dilakukan dengan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach mendapatkan nilai sebesar 0.640 yang
berarti reliabel. Penelitian mengenai estimasi nilai WTP dilakukan juga oleh Perkasa pada
tahun 2010 dengan judul Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran air Tanah. Penelitian ini bertujuan
mengestimasi nilai kerugian ekonomi dengan metode prefentive expenditure dan mengestimasi nilai WTP dengan metode CVM. Total kerugian yang dihasilkan
dari pencemaran air tanah pada penelitian ini didapatkan sebesar Rp 9.926.489.524 per tahun dan nilai WTP sebesar Rp 62.958.646 untuk setiap
pelaksanaan program perbaikan pencemaran air tanah di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara.
Widiyati pada tahun 2003 melakukan penelitian mengenai keragaman fenotipe dan genotipe ikan nila dibeberapa sentra produksi di Jawa Barat.
Penelitian mengenai keragaman ini menggunakan metode deskriptif dari berbagai peubah secara umum yang dikelompokkan sebagai karakter morfologi dan
karakter biokimia. Hasil yang diperoleh yaitu karakter yang paling menentukan untuk membedakan morfologi ikan nila adalah jarak antara titik awal sirip lunak
punggung dengan titik akhir sirip lunak punggung. Amien H 2008 mengkaji kandungan logam berat timbale dan zeng pada
air, sedimen, dan makrozoonbetas di perairan Waduk Cirata, Provinsi Jawa Barat. Analisis data yang digunakan mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun
2001 dan analisis regresi dan korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antar parameter yang diukur. Metode yang digunakan adalah Standar Nasional
Indonesia SNI dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrofotometer AAS. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata kandungan logam timbal di air
sebesar 0,01-0,0213 mgl, zeng 0,036-0.06 mgl. Hasil analisis komposisi relatif makrozoonbetos, yaitu; kelas Gastropoda 38, Oligochaeta, Diftera, dan
Odonata 14, Pelecypoda 10, dan Coleoptera dan Lepidoptem 5.
Lukman 2001 melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Antara Kecepatan Aliran dan Karakteristik Organik Sedimen dengan Populasi
Tubificadae di Inlet Waduk Cirata. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola hubungan kecepatan aliran, karakteristik organi sedimen, dan kelimpahan serta
biomassa tubificadae dengan metode regresi. Hasil yang diperoleh ialah kecepatan aliran dan bahan organic sedimen membentuk hubungan pola kuadratik dengan
kelimpahan dan biomassa tubicidae r2 ≥ 0,78.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, dalam penelitian ini mengestimasi nilai WTP yang terdapat di Waduk Cirata khususnya
Zona Cianjur dan lebih spesifik melihat perilaku petani ikan KJA dengan motif yang mendasari keinginan membayar dari petani ikan KJA di Waduk Cirata.