4. Lama Berprofesi Variabel lama berprofesi dari petani ikan KJA signifikan pada taraf nyata
20 dengan p-value 0,166 dan lama berprofesi memiliki tanda positif pada
koefisien yang dapat diinterpretasikan bahwa semakin lama petani ikan KJA bekerja di Waduk Cirata maka peluang bersedia membayar sebesar 0,166. Lama
berprofesi berkorelasi positif karena lamanya petani memanfaatkan KJA yang dimilikinya di Waduk Cirata, berarti semakin bergantung pada keadaan yang ada
di Waduk Cirata sehingga lebih bersedia membayar demi keberlangsungan usahanya. Odds ratio pada variabel lama berprofesi sebesar 1,18 yang berarti
semakin lama petani berprofesi atau menjalankan usahanya, maka kesediaan petani membayar 1,18 kali lebih besar dibandingkan lebih baru berusaha darinya.
5. Jumlah Tanggungan Variabel jumlah tanggungan signifikan pada taraf nyata 10 dengan p-
value 0,076. Koefisien pada variabel ini memiliki tanda positif yang berarti setiap penambahan jumlah tanggungan satu orang maka peluang petani untuk bersedia
membayar sebesar 0,6. Hal ini dikarenakan jumlah tanggungan yang banyak dapat membuat petani ikan KJA lebih memerlukan perbaikan lingkungan demi
keberlangsungan usahanya untuk membiayai keluarga. Nilai odds ratio untuk variabel jumlah tanggungan sebesar 1,85 yang berarti jumlah tanggungan yang
lebih banyak mempengaruhi petani ikan KJA untuk bersedia membayar WTP 1,85 kali lebih besar dibandingkan dengan jumlah tanggungan yang lebih sedikit.
6. Usia Variabel usia responden signifikan pada taraf nyata 5 dengan nilai p-
value 0.039. Nilai koefisien pada variabel ini memiliki tanda negatif terhadap besarnya nilai WTP, menunjukkan jika usia bertambah satu tahun maka
mempengaruhi peluang jawab tidak setuju sebesar 0.098. Odds ratio sebesar 0,91 berarti usia yang lebih rendah mempengaruhi responden untuk bersedia
membayar 0,91 kali lebih besar dengan bid yang lebih tinggi. Tingkat usia tidak berpengaruh positif sesuai asumsi awal karena tingkat usia petani ikan KJA yang
lebih muda lebih memiliki tingkat kesadaran yang baik terhadap keadaan lingkungan.
Variabel yang tidak berpengaruh nyata pada model ialah variabel pendidikan ditunjukkan dengan nilai signifikansinya lebih besar dari taraf nyata
20. Hal ini karena petani lebih mengandalkan pengalaman dibandingkan pendidikan. Sehingga enam dari tujuh variabel yang diduga mempengaruhi
kesediaan membayar petani ikan KJA di Waduk Cirata signifikan pada taraf nyata 20.
6.4 Motif yang Mendasari Kesediaan Membayar Petani Ikan KJA
Perilaku petani ikan keramba jaring apung di Waduk Cirata Zona Cianjur dapat tercerminkan melalui pendekatan motif ekonomi, mengenai hal yang
mendasari petani bersedia melakukan pembayaran dengan jumlah tertentu. Petani
ikan KJA bersedia membayar sejumlah uang dikarenakan beberapa motif, baik motif ekonomi maupun lingkungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
didapatkan motif yang mendasari petani ikan KJA Waduk Cirata bersedia membayar. Identifikasi motif petani terhadap kesediaan membayar ini bertujuan
untuk melihat hal yang sebenarnya mendasari petani ikan KJA untuk melakukan pembayaran pada jasa lingkungan. Motif dalam penelitian ini dibagi menjadi
empat, yaitu motif untuk menjaga lingkungan berupa perbaikan kualitas air waduk, keinginan untuk membatasi jumlah KJA yang sudah berkembang terlalu
banyak, motif ekonomi berupa peningkatan produktifitas KJA yang petani miliki,
dan keinginan dari petani untuk pengelolaan Waduk Cirata yang lebih baik.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan persentase dari motif kesediaan membayar petani yang dipengaruhi oleh persepsi yang telah
dipaparkan. Motif yang mendasari pembayaran oleh petani ikan KJA ini didapatkan berdasarkan kondisi yang terdapat di lokasi, yaitu Waduk Cirata Zona
Cianjur. Motif yang mendasari pembayaran petani ikan disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Motif Petani Ikan KJA untuk Melakukan Pembayaran
Motif Kesediaan Membayar Jumlah Orang
Persentase Perbaikan Kualitas Air
30 50,00
Pembatasan Jumlah KJA 0,00
Peningkatan Produktifitas 28
47,00 Pengelolaan yang lebih baik
2 3,00
Total 60
100,00
Sebanyak 50 petani bersedia membayar untuk perbaikan kualitas air yang terdapat di Waduk Cirata. Terdapat 47 bersedia membayar dengan motif
peningkatan produktifitas KJA yang dapat meningkatkan pendapatan petani ikan KJA. Kedua hal ini saling berkaitan karena untuk meningkatnya produktifitas
KJA memerlukan kualitas air yang baik, sedangkan dengan membaiknya kualitas air Waduk Cirata dapat meningkatkan produktifitas petani ikan KJA. Pengelolaan
yang lebih baik menjadi motif sebanyak 3 petani dan tidak ada petani yang menginginkan pembatasan jumlah KJA meskipun mereka menyadari bahwa KJA
yang terdapat di Waduk Cirata sudah sangat berlebihan. Pengelolaan yang lebih baik yang dimaksudkan dalam 3 jumlah petani ikan ini merupakan pengelolaan
terhadap tata ruang KJA di Waduk Cirata yang perlu dibuat jalur agar Waduk Cirata lebih tertata. Pembuatan jalur dan perapian KJA oleh pengelola ini
diharapkan agar dapat memperbaiki jalur oksigen bagi ikan yang dibudidayakan di KJA Waduk Cirata sehingga dapat memperkecil peluang terjadinya kematian
ikan yang dapat merugikan petani ikan KJA di Waduk Cirata. Tidak terdapat petani ikan KJA yang memiliki motif pembayaran untuk
pembatasan jumlah KJA meskipun sebanyak 80 petani ikan berpandangan perlu adanya peraturan. Namun, sebanyak 75 petani menyadari bahwa jumlah KJA
sudah berlebihan, peraturan yang dimaksud oleh petani bukan pembatasan jumlah KJA. Hal ini dikarenakan meski petani mengetahui bahwa KJA turut
berkontribusi pada perubahan kualitas lingkungan air waduk, tetapi petani juga bergantung pada keberadaan KJA yang terdapat di Waduk Cirata.