Petani Ikan KJA Estimasi Nilai Willingness to Pay dan Identifikasi Perilaku Ekonomi Petani Ikan Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata

Persepsi petani ikan Waduk Cirata terhadap jumlah KJA yang terdapat di Waduk Cirata berdasarkan penelitian didapatkan bahwa sebanyak 90 petani ikan KJA mengetahui bahwa terjadi pencemaran di Waduk Cirata dan 10 lainnya tidak menyadari hal tersebut. Terdapatnya petani yang tidak menyadari pencemaran dikarenakan kurangnya kepedulian beberapa petani pada keadaan lingkungan waduk, tetapi tidak sedikit yang menyadari perubahan lingkungan meskipun terdapat petani yang baru memiliki KJA di Waduk Cirata. Dilihat dari banyaknya jumlah KJA yang terdapat di Waduk Cirata, sebanyak 75 menyatakan bahwa jumlah KJA di waduk sudah berlebihan dan 25 berpendapat bahwa jumlah KJA di Waduk Cirata belum berlebihan. Meskipun kebanyakan petani berpendapat bahwa jumlah KJA sudah berlebihan, akan tetapi mayoritas petani ikan KJA tidak dapat berbuat banyak karena para petani itu sendiri yang berkontribusi pada terjadinya peningkatan jumlah KJA di Waduk Cirata. Persepsi pemanfaat waduk terhadap jumlah KJA yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran. Didapatkan sebanyak 71,67 yang berpendapat bahwa banyaknya KJA berkontribusi terhadap pencemaran, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 28,33 berpendapat bahwa banyaknya KJA tidak menyebabkan pencemaran atau tidak berpengaruh terhadap pencemaran yang terjadi di Waduk Cirata. Sebanyak 71,67 petani ini yang mengetahui dampak dari banyaknya pakan yang dikeluarkan oleh para petani KJA yang mengakibatkan pada penurunan kualitas lingkungan khususnya kualitas air Waduk Cirata.

6.1.2 Persepsi Petani Ikan terhadap Produktivitas Ikan KJA

Petani ikan KJA merupakan pemanfaat Waduk Cirata yang sangat bergantung pada kualitas dan keadaan lingkungan waduk. Para petani ikan merasakan terjadinya perubahan lingkungan yang membawa dampak pada produktifitas KJA. Persepsi petani ikan terhadap produktivitas KJA yang dimilikinya disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Persepsi Petani Ikan terhadap Produktivitas KJA Persepsi Jumlah Orang Persentase Hasil Panen : Meningkat 6 10,00 Tetap 20 33,33 Menurun 33 55,00 Tidak tahu 1 1,67 Total 60 100,00 Waktu Produksi : Semakin lama 35 58,33 Tetap 22 36,67 Semakin cepat 3 5,00 Tidak tahu 0,00 Total 60 100,00 Pemberian pakan : Meningkat 13 21,67 Tetap 28 46,67 Menurun 18 30,00 Tidak tahu 1 1,67 Total 60 100,00 Tingkat kematian : Meningkat 46 76,66 Tetap 10 16,67 Menurun 4 6,67 Tidak tahu 0,00 Total 60 100,00 Kualitas hasil panen : Meningkat 5 8,33 Tetap 9 15,00 Menurun 39 65,00 Tidak tahu 7 11,67 Total 60 100,00 Petani ikan KJA Waduk Cirata mengetahui dan dapat merasakan perubahan lingkungan dan dampaknya terhadap produktivitas hasil panen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa sebanyak 55 petani mengalami penurunan pada hasil panen dengan waktu produksi yang semakin lama dirasakan oleh sebanyak 58,33 petani. Tingkat kematian ikan dirasakan semakin meningkat oleh petani sebanyak 76,66. Produktivitas panen yang menurun dan kematian ikan yang dirasakan meningkat oleh petani ini mempengaruhi pemberian pakan ikan oleh petani. Sebanyak 21,67 menambahkan pemberian pakannya dengan tujuan agar ikan lebih cepat besar dan dapat dipanen lebih cepat. Sebanyak 46,67 petani memberikan pakan dengan jumlah yang tetap tanpa penyesuaian berdasarkan tingginya tingkat kematian ikan dan sebanyak 30 petani mengurangi pakan yang diberikannya. Pengurangan pakan yang diberikan oleh petani dikarenakan para petani mengetahui akibat yang mungkin ditimbulkan dengan banyaknya jumlah pakan yang berada di waduk. Akibat yang terjadi, seperti kurangnya oksigen untuk ikan yang dapat menyebabkan kematian pada ikan. Kematian ikan yang meningkat ini juga disiasati oleh beberapa petani ikan KJA dengan memberikan tambahan oksigen pada keramba jaring apungnya. Petani ikan KJA merasakan dampak yang terjadi tidak hanya dari produktifitas hasil panennya saja, melainkan juga terhadap kualitas hasil panen yang dirasa menurun oleh sebanyak 65 petani. Pengelolaan di Waduk Cirata dianggap perlu dipertegas oleh beberapa petani. Peraturan dalam hal pembatasan pendirian KJA, pembayaran retribusi baik formal maupun tidak formal yang dibayarkan oleh petani maupun dalam perbaikan jalur tata ruang Waduk Cirata. Sebanyak 80 petani ikan KJA menyatakan perlu adanya peraturan yang tegas dikarenakan peraturan yang ada selama ini dirasakan kurang efektif dan tidak berjalan. Sebanyak 20 petani lainnya berpendapat bahwa tidak perlu dilakukan peraturan yang tegas. Hal ini dikarenakan petani merasa lebih mudah untuk masuk atau keluar dari usaha budidaya ikan tawar di Waduk Cirata. Pandangan petani ikan KJA mengenai peraturan disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Pandangan Petani Ikan Mengenai Peraturan Keberadaan KJA Waduk Cirata Peraturan Pendirian KJA Perlu Dipertegas : Jumlah Orang Persentase Ya 48 80,00 Tidak 12 20,00 Total 60 100,00

6.2 Willingness to Pay Petani Ikan KJA Cirata Zona Cianjur

Estimasi nilai Willingness to Pay WTP petani ikan KJA Waduk Cirata menggunakan metode dichotomous choice CVM dengan elisitasi single bounded untuk mengetahui berapa besar kemauan petani ikan KJA untuk pembayaran perbaikan kualitas lingkungan. Nilai yang ditawarkan bid kepada responden petani ikan KJA dibedakan atas empat tipe, yaitu sebesar Rp 15.000, Rp 25.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000. Penentuan nilai dasar bid berdasarkan survei awal yang telah dilakukan kepada petani ikan KJA Waduk Cirata. Sebanyak 60 responden petani ikan KJA dalam penelitian ini yang ditanyakan bersedia atau tidak membayar untuk perbaikan kualitas air. Setiap satu tipe bid ditanyakan kepada 15 responden berbeda. Struktur elisitas untuk single bounded dichotomous choice CVM dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 6. Apakah anda sanggup membayar? Gambar 6 Struktur Elisitas Model Single Bounded DC-CVM Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada 60 petani ikan KJA, didapatkan hasil responden yang bersedia membayar dengan nilai bid Rp 15.000 sebanyak 14 orang petani dan yang tidak bersedia hanya 1 orang. Pada nilai bid Rp 25.000 terdapat 9 petani yang setuju dan 6 petani tidak setuju. Distribusi responden dengan bid Rp 50.000 didapatkan 6 orang yang setuju dan 9 lainnya tidak setuju, sementara untuk nilai bid Rp 100.000 petani yang bersedia membayar dan tidak masing-masing sebanyak 4 dan 11 orang. Ya Tidak 9 6 Ya Tidak 6 9 Ya Tidak 14 1 Ya Tidak 4 11 15.000 25.000 100.000 50.000 N115orang N215orang N315orang N415orang Pendekatan CVM dalam penelitian ini digunakan untuk mengestimasi nilai WTP petani ikan KJA terhadap perbaikan kualitas lingkungan khususnya air di Waduk Cirata. Hasil WTP didapatkan dengan pengolahan regresi logistik yang memasukkan variabel terikat berupa kesediaan membayar masyarakat yang dinyatakan dalam variabel Dummy „ya‟ atau „tidak‟ ya=1, tidak=0. Diperoleh model regresi logistik dengan variabel bebas nilai Bid yaitu: Li = 1,78592 - 0,0000589B + Ɛ Nilai rataan WTP sebesar Rp 30.321,22unittahun didapatkan melalui pembagian antara minus konstanta dan koefisien bid Rumus 1 atau sama dengan Rp 7.580,305petaktahun Lampiran 3. Nilai kesediaan membayar dari petani ikan KJA dapat dijadikan sebagai penetapan jumlah moneter yang dapat dikeluarkan oleh petani ikan untuk perbaikan kondisi waduk maupun sebagai disinsentif bagi petani ikan yang akan mendirikan KJA di Waduk Cirata ataupun sebagai dasar penetapan pajak progresif bagi petani yang melakukan budidaya di Waduk Cirata. Penetapan pajak progresif yang diterapkan dapat dilihat berdasarkan jumlah KJA yang dimiliki petani. Nilai WTP ini juga dapat dijadikan sebagai landasan dalam penetapan nilai retribusi yang dibayarkan oleh petani ikan KJA untuk kebijakan perbaikan kondisi waduk. Pembayaran untuk perbaikan kualitas air waduk ini diharapkan dapat dikelola oleh Badan Pengelola Waduk Cirata dengan baik. Adapun kurva permintaan WTP terdapat pada Gambar 7. Gambar 7 Kurva Permintaan WTP Berdasarkan kurva permintaan WTP tersebut terlihat bahwa kurva permintaan WTP petani ikan KJA Waduk Cirata sudah sesuai dengan kaidah kurva permintaan dimana semakin rendahnya harga yang ditawarkan maka semakin tinggi permintaan. Sebaliknya, semakin tinggi nilai yang ditawarkan, maka semakin sedikit jumlah permintaan. Kurva WTP yang didapat berdasarkan R² = 0.762 5 10 15 25000 50000 75000 100000 Fr e ku e n si Nilai bid WTP Nilai Bid WTP Linear Nilai Bid WTP