Latar Belakang Estimasi Nilai Willingness to Pay dan Identifikasi Perilaku Ekonomi Petani Ikan Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata

1. Mengidentifikasi persepsi petani ikan mengenai keadaan lingkungan Waduk Cirata Zona Cianjur. 2. Mengestimasi nilai Willingness to Pay WTP petani ikan untuk menjaga lingkungan khususnya kualitas air di Waduk Cirata Zona Cianjur. 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar petani ikan Waduk Cirata Zona Cianjur. 4. Mengidentifikasi motif yang mendasari kesediaan membayar petani ikan Waduk Cirata Zona Cianjur.

1.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian dan tujuan yang dipaparkan diatas, maka hipotesis atau dugaan hasil dari pertanyaan penelitian tersebut ialah, nilai WTP didapatkan dengan metode single bounded dichotomous choice, akan lebih banyak petani ikan KJA yang bersedia membayar pada nilai bid yang lebih rendah. Nilai WTP yang didapat dari empat kelas bid kemungkinan akan menghasilkan nilai antara bid dikelas 1 dan 2 dari empat kelas bid. Faktor-faktor yang mempengaruhi WTP petani ikan KJA sesuai karakteristiknya ialah usia, pendidikan, jumlah tanggungan, lama berprofesi, pendapatan, jumlah KJA yang dimiliki, dan nilai bid yang ditawarkan. Persepsi mengenai kualitas Waduk Cirata kemungkinannya petani ikan KJA merasakan terjadinya penurunan produktifitas dikarenakan kondisi lingkungan yang semakin tercemar dan motif yang mungkin mendasari kesediaan membayar petani ikan KJA ialah untuk peningkatan produktifitas KJA yang dimiliki petani di Waduk Cirata Zona Cianjur.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan sebagai aplikasi dari ilmu yang telah didapat selama menuntut ilmu di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bagi civitas akademik, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dalam pelaksanaan penelitian-penelitian selanjutnya. Bagi pengelola penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai kesediaan membayar dan ketersediaan menjaga lingkungan pemanfaat Waduk Cirata agar dapat membuat kebijakan yang tepat untuk keberlanjutannya yang dapat diterima oleh pemanfaat waduk.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan analisis mengenai karakteristik petani ikan KJA Waduk Cirata dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan menjaga lingkungan serta kesediaan membayar untuk menanggulangi dampak lingkungan. Responden pada penelitian ini merupakan petani ikan KJA di Waduk Cirata Zona Cianjur karena kegiatan oleh petani ikan KJA merupakan pemanfaatan waduk yang sangat dominan selain pemanfaatan oleh PLTA. Kegiatan budidaya ikan dengan sistem KJA ini juga memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap perubahan kualitas lingkungan, khususnya air di Waduk Cirata. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fungsi dan Pemanfaatan Waduk

Waduk merupakan danau buatan yang besar. Menurut komisi dam dunia, waduk yang besar yaitu bila tinggi bendungan lebih dari 1 5 m. Pembangunan waduk besar di Indonesia sebanyak 80 terdapat di Pulau Jawa, salah satunya ialah Waduk Cirata. Waduk Cirata adalah bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA dengan tipe Concerete Faced Rockfill Dam CFRD, yaitu bendungan dengan muka beton. Waduk adalah salah satu sumber air tawar yang menunjang kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan sosial ekonomi manusia Ariestamaya 2012. Waduk memiliki fungsi ekonomi dan ekologi baik bagi masyarakat maupun lingkungan waduk itu sendiri. Fungsi ekologi waduk menyangkut ekosistem yang berada di waduk baik yang biotik maupun abiotik. Namun, terdapat permasalahan ekologis waduk seperti menurunnya kualitas air akibat masuknya bahan pencemar yang berasal dari perikanan, sampah pemukiman, sedimentasi, industri, pertanian dan perikanan . Fungsi ekonomi waduk berupa pemanfaatan waduk oleh masyarakat sekitar waduk maupun masyarakat diluar wilayah waduk yang mendapatkan manfaat ekonomi dari keberadaan waduk. Waduk Cirata termasuk waduk yang pemanfaatannya tinggi sebagai upaya memperbaiki kehidupan ekonomi masyarakat sekitar waduk. Pemanfaatan waduk untuk kegiatan perikanan Keramba Jaring Apung KJA lebih terlihat dibandingkan dengan kegiatan lain yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam waduk KLH 2003. Waduk Cirata yang memiliki fungsi utama sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA membawa dampak lain bagi masyarakat. Dampak positif pemanfaatan waduk yaitu dengan memanfaatkan potensi perekonomian waduk dan dampak negatif seperti terjadinya perubahan kualitas lingkungan khususnya air waduk terhadap pemanfaat waduk. Pemanfaatan Waduk Cirata yang sangat terlihat antara lain oleh petani ikan KJA, nelayan tangkap, dan unit usaha sekitar Waduk Cirata BPWC 2011.