Tabel 32 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber protein hewani menurut jenis kelamin
Jenis pangan
Jenis Kelamin
Tingkat kesukaan Total
p- value
r 1
2 3
4 5
n n
n n
n n
Daging sapi
kerbau kambing
L 1
2.2 1
2.2 6
13.3 22
48.9 15
33.3 45
100 0.468
P 3
6.7 1
2.2 11
24.4 20
44.4 10
22.2 45
100 Daging
ayam L
2 4.4
16 35.6
27 60.0
45 100
0.890 P
3 6.7
15 33.3
27 60.0
45 100
Telur ayam
bebek L
2 4.4
8 17.8
25 55.6
10 22.2
45 100
0.568 P
1 2.2
1 2.2
13 28.9
22 48.9
8 17.8
45 100
Ikan segar L
1 2.2
2 4.4
4 8.9
26 57.8
12 26.7
45 100
0.097 P
2 4.4
1 2.2
14 31.1
18 40.0
10 22.2
45 100
Udang kerang
L 2
4.4 7
15.6 7
15.6 18
40.0 11
24.4 45
100 0.748
P 2
4.4 4
8.9 11
24.4 19
42.2 9
20.0 45
100 Ikan asin
L 2
4.4 15
33.3 17
37.8 8
18.8 3
6.7 45
100 0.858
P 2
6.7 1
24.4 14
31.1 18
40.0 10
4.4 45
100 Ikan
pindang L
6 13.3
12 26.7
9 20.0
16 35.6
2 4.4
45 100
0.333 P
3 6.7
13 28.9
16 35.6
10 22.2
3 6.7
45 100
Susu L
1 2.2
2 4.4
16 35.6
26 57.8
45 100
0.505 P
5 11.1
15 33.3
25 55.6
45 100
Keterangan : 1 Sangat tidak suka 3 biasa 5 Sangat suka
2 tidak suka 4 Suka
Sebagian contoh perempuan dan laki-laki menyatakan biasa terhadap ikan asin. Sebagian contoh perempuan menyatakan biasa terhadap ikan pindang.
Berdasarkan alasan diketahui penyebab kurang disukainya ikan pindang dan ikan asin adalah karena karakteristik pangan itu sendiri antara lain rasa yang
terlalu asin dan juga bau yang ditimbulkan. Uji Chi Square juga menunjukkan tidak terdapat hubungan yang nyata antara jenis kelamin dengan preferensi
pangan contoh pada kelompok pangan sumber protein hewani Tabel 32. Berdasarkan Tabel 33 diketahui sekitar separuh dari contoh laki-laki
menyukai kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, dan tempe, serta sebagian besar contoh menyukai tahu. Sebagian dari contoh perempuan
menyukai kacang hijau, tahu, dan tempe. Sekitar 30 contoh perempuan menyatakan biasa terhadap kacang tanah, dan oncom. Berbeda dengan contoh
laki-laki yang sebagian besar menyatakan suka terhadap kedelai, maka sebanyak 28.9 contoh perempuan tidak menyukai kedelai. Hasil uji Chi Square
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang nyata antara jenis kelamin contoh dengan preferensi terhadap pangan kelompok sumber protein nabati p0.05.
Tabel 33 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber protein nabati menurut jenis kelamin
Jenis pangan
Jenis Kelamin
Tingkat kesukaan Total
p- value
r 1
2 3
4 5
n n
n n
n n
Kacang tanah
L 2
4.4 6
13.3 12
26.7 21
46.7 4
8.9 45
100 0.780
P 2
4.4 7
15.6 16
35.6 15
33.3 5
11.1 45
100 Kacang
kedelai L
2 4.4
11 24.4
5 11.1
21 46.7
6 13.3
45 100
0.335 P
3 6.7
13 28.9
10 22.2
12 26.7
7 15.5
45 100
Kacang hijau
L 3
6.7 7
15.6 8
17.8 20
44.4 7
15.6 45
100 0.563
P 2
4.4 5
11.1 13
28.9 15
33.3 10
22.2 45
100 Tahu
L 0.0
2 4.4
7 15.6
30 66.7
6 13.3
45 100
0.300 P
0.0 1
2.2 14
31.1 23
51.1 7
15.6 45
100 Tempe
L 1
2.2 2
4.4 11
24.4 25
55.6 6
13.3 45
100 0.709
P 0.0
4 8.9
11 24.4
22 48.9
8 17.8
45 100
Oncom L
3 6.7
17 37.8
15 33.3
9 20.0
1 2.2
45 100
0.939 P
4 8.9
14 31.1
15 33.3
9 20.0
2 4.4
45 100
Keterangan : 1 Sangat tidak suka 3 biasa 5 Sangat suka
2 tidak suka 4 Suka
Berdasarkan Tabel 34 terlihat sekitar 50 contoh baik laki-laki maupun perempuan menyukai sayur daun hijau, wortel, pisang, pepaya, jambu biji, dan
nangka. Namun masih terdapat sebagian contoh baik laki-laki maupun perempuan yang tidak menyukai kacang panjang. Hanya sekitar 31.1 contoh
laki-laki dan perempuan menyukai buncis, tetapi 31.1 dari contoh laki-laki lainnya tidak menyukai buncis.
Tabel 34 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber vitamin dan mineral menurut jenis kelamin
Jenis pangan
Jenis Kelamin
Tingkat kesukaan Total
p- value
r 1
2 3
4 5
n n
n n
n n
Sayur daun
hijau L
1 2.2
8 17.8
11 24.4
15 33.3
10 22.2
45 100
0.617 P
3 6.7
4 8.9
10 22.2
18 40.0
10 22.2
45 100
Kacang panjang
L 1
2.2 15
33.3 15
33.3 10
22.2 4
8.9 45
100 0.421
P 4
8.9 16
35.6 10
22.2 13
28.9 2
4.4 45
100 Buncis
L 2
4.4 14
31.1 13
28.9 14
31.1 2
4.4 45
100 0.485
P 5
11.1 12
26.7 9
20.0 14
31.1 5
11.1 45
100 Wortel
L 1
2.2 2
4.4 7
15.6
25 55.6
10 22.2
45 100
0.748 P
2 4.4
1 2.2
10 22.2
20 44.4
12 26.7
45 100
Pisang L
0.0 1
2.2 8
17.8 18
40.0 18
40.0 45
100 0.186
P 2
4.4 4
8.9 6
13.3 22
48.9 11
24.4 45
100 Pepaya
L 0.0
4 8.9
9 20.0
19 42.2
13 28.9
45 100
0.642 P
2 4.4
4 8.9
7 15.6
21 46.7
11 24.4
45 100
Jambu biji
L 1
2.2 4
8.9 7
15.6
25 55.6
8 17.8
45 100
0.732 P
2 4.4
4 8.9
8 17.8
19 42.2
12 26.7
45 100
Mangga L
0.0 2
4.4 1
2.2 23
51.1 19
42.2 45
100 0.461
P 1
2.2 1
2.2 3
6.7 17
37.8 23
51.1 45
100 Nangka
L 2
4.4 4
8.9 9
20.0 22
48.9 8
17.8 45
100 0.528
P 3
6.7 9
20.0 6
13.3 18
40.0 9
20.0 45
100
Keterangan : 1 Sangat tidak suka 3 biasa
5 Sangat suka 2 tidak suka
4 Suka
Berdasarkan Tabel 34 terlihat separuh dari contoh perempuan menyatakan sangat menyukai mangga dan separuh contoh laki-laki menyatakan
suka terhadap mangga. Uji Chi Square menunjukkan bahwa antara preferensi terhadap kelompok sumber vitamin dan mineral dengan jenis kelamin contoh
tidak terdapat hubungan yang nyata p0.05.
Pengetahuan Gizi
Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya berpengaruh kepada
keadaan gizi individu yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi seseorang diharapkan semakin baik pula keadaan gizinya Irawati,
Damanhuri, dan Fachrurozi 1992. Pranadji 1995 menambahkan bahwa pengetahuan mengenai jenis-jenis makanan yang akan dikonsumsi pada diri
anak-anak sangat erat hubungannya dengan nilai-nilai dan kepercayaan terhadap makanan yang diperoleh melalui pendidikan di sekolah maupun
dirumah. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi cara makan anak-anak, diantaranya tiga faktor yang paling penting adalah ketersediaan pangan, pola
sosial, dan faktor-faktor pribadi. Sebaran preferensi pangan contoh terhadap pangan sumber karbohidrat
berdasarkan pengetahuan gizi disajikan pada Tabel 35. Sekitar separuh contoh dengan tingkat pengetahuan gizi rendah dan sedang menyatakan suka terhadap
jagung dan sebagian besar contoh dengan pengetahuan gizi baik menyatakan biasa terhadap jagung. Sebagian besar contoh dengan tingkat pengetahuan gizi
rendah dan sedang menyukai mie, sedangkan pada responden dengan kategori pengetahuan gizi baik preferensi menyebar pada tingkat kesukaan biasa, suka,
dan sangat suka terhadap mie. Sekitar 50 contoh pada kategori pengetahuan gizi rendah hingga baik menyukai roti, demikian halnya dengan kesukaan
terhadap kentang. Preferensi contoh terhadap bihun berada pada tingkat kesukaan biasa pada kategori pengetahuan gizi rendah dan baik serta suka pada
kategori pengetahuan gizi baik, masing-masing dengan persentase 35.5, 50, dan 37.7.
Sebanyak 41.9 contoh dengan tingkat pengetahuan gizi rendah menyatakan suka terhadap singkong, kemudian sebanyak 41.5 contoh dengan
pengetahuan gizi sedang serta 33.3 contoh dengan pengetahuan gizi baik menyatakan biasa terhadap singkong. Sementara itu sebagian besar contoh
dengan tingkat pengetahuan gizi rendah, sedang, ataupun tinggi tidak menyukai
talas. Demikian halnya dengan preferensi ubi jalar, namun berbeda dengan talas, ubi jalar masih dapat diterima pada contoh dengan kategori pengetahuan gizi
rendah karena masih terdapat 35.5 contoh yang menyatakan biasa terhadap ubi jalar.
Tabel 35 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber karbohidrat menurut pengetahuan gizi
Jenis pangan
Penge- tahuan
Gizi Tingkat kesukaan
Total p-
value r
1 2
3 4
5 n
n n
n n
n Beras
Rendah 0.0
1 3.2
6 19.4
14 45.2
10 32.3
31 100
0.583
0.059
Sedang 1
1.9 0.0
9 17.0
29 54.7
14 26.4
53 100
Baik 0.0
0.0 0.0
3 50.0
3 50.0
6 100
Jagung Rendah
1 3.2
1 3.2
5 16.1
15 48.4
9 29.0
31 100
0.169
-0.146
Sedang 0.0
3 5.7
12 22.6
27 50.9
11 20.8
53 100
Baik 0.0
0.0 4
66.7 1
16.7 1
16.7 6
100 Mie
Rendah 1
3.2 0.0
8 25.8
16 51.6
6 19.4
31 100
0.440
0.082
Sedang 0.0
1 1.9
11 20.8
27 50.9
14 26.4
53 100
Baik 0.0
0.0 2
33.3 2
33.3 2
33.3 6
100 Roti
Rendah 0.0
1 3.2
4 12.9
12 38.7
14 45.2
31 100
0.525
-0.068
Sedang 0.0
0.0 5
9.4 31
58.5 17
32.1 53
100 Baik
0.0 0.0
1 16.7
3 50.0
2 33.3
6 100
Bihun Rendah
0.0 7
22.3 11
35.5 10
32.3 3
9.7 31
100 0.914
-0.012
Sedang 2
3.8 7
13.2 19
35.8 20
37.7 5
9.4 53
100 Baik
0.0 2
33.3 3
50.0 0.0
1 16.7
6 100
Singkong Rendah
2 6.5
3 9.7
10 32.3
13 41.9
3 9.7
31 100
0.759
-0.033
Sedang 2
3.8 5
9.4 22
41.5 14
26.4 10
18.9 53
100 Baik
1 16.7
1 16.7
2 33.3
1 16.7
1 16.7
6 100
Ubi jalar Rendah
1 3.2
6 19.4
11 35.5
10 32.3
3 9.7
31 100
0.034
-0.224
Sedang 6
11.3
18 34.0
14 26.4
13 24.5
2 3.8
53 100
Baik 1
16.7 3
50.0 0.0
1 16.7
1 16.7
6 100
Kentang Rendah
0.0 2
6.5 5
16.1 15
48.4 9
29.0 31
100 0.361
0.097
Sedang 0.0
3 5.7
8 15.1
25 47.2
17 32.1
53 100
Baik 0.0
0.0 0.0
3 50.0
3 50.0
6 100
Talas Rendah
8 25.8
14 45.2
1 3.2
8 25.8
0.0 31
100 0.963
0.005
Sedang 15
28.3 17
32.1 10
18.9 7
13.2 4
7.5 53
100 Baik
1 16.7
4 66.7
1 16.7
0.0 0.0
6 100
Keterangan : 1 Sangat tidak suka 3 biasa
5 Sangat suka 2 tidak suka
4 Suka signifikan pada level 0.05
Hasil uji statistik pada Tabel 35 menunjukkan adanya hubungan lemah negatif antara pengetahuan gizi contoh dengan preferensi terhadap ubi jalar r =
-0.224, p0.05. Artinya, semakin baik pengetahuan gizi yang dimiliki, contoh semakin tidak menyukai ubi jalar. Hal ini diduga dengan semakin baiknya
pengetahuan gizi, maka seseorang akan memiliki pengetahuan yang lebih mengenai beragam bahan pangan, sehingga pilihan panganpun lebih beragam.
Berdasarkan hasil uji statistik juga diketahui jika pengetahuan gizi contoh berhubungan dengan pendapatan keluarga r=0.420, p0.01, artinya semakin
tinggi pendapatan keluarga, maka pengetahuan gizi contoh semakin baik. Jadi diduga pendapatan keluarga juga memainkan peranan dalam menentukan
adanya hubungan antara pengetahuan gizi contoh dengan preferensi terhadap ubi jalar. Ketidaksukaan contoh terhadap talas lebih disebabkan sebagian besar
contoh belum mengetahui wujud talas secara fisik serta olahannya, dan juga karakteristik talas yang memberikan efek gatal ketika dikonsumsi.
Preferensi terhadap kelompok sumber lemak pada Tabel 36 menunjukkan bahwa sebagian besar contoh dengan berbagai kategori
pengetahuan gizi menyatakan suka terhadap kelapa dan cokelat, sementara minyak goreng tidak disukai oleh 35 contoh dengan pengetahuan gizi rendah
dan 41 contoh dengan pengetahuan gizi sedang, serta 50 contoh dengan pengetahuan gizi baik menyatakan biasa terhadap minyak goreng. Sebagian
besar contoh dengan pegetahuan gizi rendah menyatakan biasa terhadap margarin, sementara contoh dengan pengetahuan gizi sedang dan baik sebagian
besar menyatakan suka terhadap margarin. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan gizi contoh dengan preferensi terhadap margarin r=0.317, p0.01, artinya semakin baik pengetahuan gizi contoh maka contoh semakin menyukai
margarin. Selain itu juga berdasarkan adanya hubungan antara pengetahuan gizi dan pendapatan keluarga, maka preferensi terhadap margarin turut pula
berhubungan dengan pendapatan keluarga. Hal ini berarti semakin tinggi pendapatan keluarga maka margarin semakin disukai, sehingga contoh dengan
pendapatan keluarga tinggi diduga lebih sering menggunakan margarin dalam mengolah makanan Tabel 36.
Tabel 36 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber lemak menurut pengetahuan gizi
Jenis pangan
Penge- tahuan
Gizi Tingkat kesukaan
Total p-
value r
1 2
3 4
5 n
n n
n n
n Minyak
goreng Rendah
6 19.4
11 35.5
10 32.3
4 12.9
0.0 31
100 0.409
0.088
Sedang 8
15.1 22
41.5 14