15 9 4 15 7 10 7 6 15 10 10 13 2 11 19 45 1 2 2 6 17 10 9 10 Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar Di Kota Bogor

Tabel 32 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber protein hewani menurut jenis kelamin Jenis pangan Jenis Kelamin Tingkat kesukaan Total p- value r 1 2 3 4 5 n n n n n n Daging sapi kerbau kambing L 1 2.2 1 2.2 6 13.3 22

48.9 15

33.3 45 100 0.468 P 3 6.7 1 2.2 11 24.4 20

44.4 10

22.2 45 100 Daging ayam L 2 4.4 16 35.6 27 60.0 45 100 0.890 P 3 6.7 15 33.3 27 60.0 45 100 Telur ayam bebek L 2 4.4 8 17.8 25 55.6 10 22.2 45 100 0.568 P 1 2.2 1 2.2 13 28.9 22 48.9 8 17.8 45 100 Ikan segar L 1 2.2 2 4.4 4 8.9 26 57.8 12 26.7 45 100 0.097 P 2 4.4 1 2.2 14 31.1 18 40.0 10 22.2 45 100 Udang kerang L 2 4.4 7 15.6 7 15.6 18

40.0 11

24.4 45 100 0.748 P 2 4.4 4 8.9 11 24.4 19

42.2 9

20.0 45 100 Ikan asin L 2 4.4 15 33.3 17

37.8 8

18.8 3 6.7 45 100 0.858 P 2 6.7 1 24.4 14 31.1 18

40.0 10

4.4 45 100 Ikan pindang L 6 13.3 12 26.7 9 20.0 16 35.6 2 4.4 45 100 0.333 P 3 6.7 13 28.9 16 35.6 10 22.2 3 6.7 45 100 Susu L 1 2.2 2 4.4 16 35.6 26 57.8 45 100 0.505 P 5 11.1 15 33.3 25 55.6 45 100 Keterangan : 1 Sangat tidak suka 3 biasa 5 Sangat suka 2 tidak suka 4 Suka Sebagian contoh perempuan dan laki-laki menyatakan biasa terhadap ikan asin. Sebagian contoh perempuan menyatakan biasa terhadap ikan pindang. Berdasarkan alasan diketahui penyebab kurang disukainya ikan pindang dan ikan asin adalah karena karakteristik pangan itu sendiri antara lain rasa yang terlalu asin dan juga bau yang ditimbulkan. Uji Chi Square juga menunjukkan tidak terdapat hubungan yang nyata antara jenis kelamin dengan preferensi pangan contoh pada kelompok pangan sumber protein hewani Tabel 32. Berdasarkan Tabel 33 diketahui sekitar separuh dari contoh laki-laki menyukai kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, dan tempe, serta sebagian besar contoh menyukai tahu. Sebagian dari contoh perempuan menyukai kacang hijau, tahu, dan tempe. Sekitar 30 contoh perempuan menyatakan biasa terhadap kacang tanah, dan oncom. Berbeda dengan contoh laki-laki yang sebagian besar menyatakan suka terhadap kedelai, maka sebanyak 28.9 contoh perempuan tidak menyukai kedelai. Hasil uji Chi Square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang nyata antara jenis kelamin contoh dengan preferensi terhadap pangan kelompok sumber protein nabati p0.05. Tabel 33 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber protein nabati menurut jenis kelamin Jenis pangan Jenis Kelamin Tingkat kesukaan Total p- value r 1 2 3 4 5 n n n n n n Kacang tanah L 2 4.4 6 13.3 12 26.7 21

46.7 4

8.9 45 100 0.780 P 2 4.4 7 15.6 16

35.6 15

33.3 5 11.1 45 100 Kacang kedelai L 2 4.4 11 24.4 5 11.1 21 46.7 6 13.3 45 100 0.335 P 3 6.7 13 28.9 10 22.2 12 26.7 7 15.5 45 100 Kacang hijau L 3 6.7 7 15.6 8 17.8 20

44.4 7

15.6 45 100 0.563 P 2 4.4 5 11.1 13 28.9 15

33.3 10

22.2 45 100 Tahu L 0.0 2 4.4 7 15.6 30 66.7 6 13.3 45 100 0.300 P 0.0 1 2.2 14 31.1 23

51.1 7

15.6 45 100 Tempe L 1 2.2 2 4.4 11 24.4 25

55.6 6

13.3 45 100 0.709 P 0.0 4 8.9 11 24.4 22 48.9 8 17.8 45 100 Oncom L 3 6.7 17 37.8 15 33.3 9 20.0 1 2.2 45 100 0.939 P 4 8.9 14 31.1 15 33.3 9 20.0 2 4.4 45 100 Keterangan : 1 Sangat tidak suka 3 biasa 5 Sangat suka 2 tidak suka 4 Suka Berdasarkan Tabel 34 terlihat sekitar 50 contoh baik laki-laki maupun perempuan menyukai sayur daun hijau, wortel, pisang, pepaya, jambu biji, dan nangka. Namun masih terdapat sebagian contoh baik laki-laki maupun perempuan yang tidak menyukai kacang panjang. Hanya sekitar 31.1 contoh laki-laki dan perempuan menyukai buncis, tetapi 31.1 dari contoh laki-laki lainnya tidak menyukai buncis. Tabel 34 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber vitamin dan mineral menurut jenis kelamin Jenis pangan Jenis Kelamin Tingkat kesukaan Total p- value r 1 2 3 4 5 n n n n n n Sayur daun hijau L 1 2.2 8 17.8 11 24.4 15 33.3 10 22.2 45 100 0.617 P 3 6.7 4 8.9 10 22.2 18 40.0 10 22.2 45 100 Kacang panjang L 1 2.2 15

33.3 15

33.3 10

22.2 4 8.9 45 100 0.421 P 4 8.9 16

35.6 10

22.2 13 28.9 2 4.4 45 100 Buncis L 2 4.4 14

31.1 13

28.9 14

31.1 2

4.4 45 100 0.485 P 5 11.1 12 26.7 9 20.0 14

31.1 5

11.1 45 100 Wortel L 1 2.2 2 4.4 7 15.6 25 55.6 10 22.2 45 100 0.748 P 2 4.4 1 2.2 10 22.2 20 44.4 12 26.7 45 100 Pisang L 0.0 1 2.2 8 17.8 18

40.0 18

40.0 45

100 0.186 P 2 4.4 4 8.9 6 13.3 22

48.9 11

24.4 45 100 Pepaya L 0.0 4 8.9 9 20.0 19 42.2 13 28.9 45 100 0.642 P 2 4.4 4 8.9 7 15.6 21 46.7 11 24.4 45 100 Jambu biji L 1 2.2 4 8.9 7 15.6 25 55.6 8 17.8 45 100 0.732 P 2 4.4 4 8.9 8 17.8 19 42.2 12 26.7 45 100 Mangga L 0.0 2 4.4 1 2.2 23

51.1 19

42.2 45 100 0.461 P 1 2.2 1 2.2 3 6.7 17 37.8 23

51.1 45

100 Nangka L 2 4.4 4 8.9 9 20.0 22

48.9 8

17.8 45 100 0.528 P 3 6.7 9 20.0 6 13.3 18

40.0 9

20.0 45 100 Keterangan : 1 Sangat tidak suka 3 biasa 5 Sangat suka 2 tidak suka 4 Suka Berdasarkan Tabel 34 terlihat separuh dari contoh perempuan menyatakan sangat menyukai mangga dan separuh contoh laki-laki menyatakan suka terhadap mangga. Uji Chi Square menunjukkan bahwa antara preferensi terhadap kelompok sumber vitamin dan mineral dengan jenis kelamin contoh tidak terdapat hubungan yang nyata p0.05. Pengetahuan Gizi Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya berpengaruh kepada keadaan gizi individu yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi seseorang diharapkan semakin baik pula keadaan gizinya Irawati, Damanhuri, dan Fachrurozi 1992. Pranadji 1995 menambahkan bahwa pengetahuan mengenai jenis-jenis makanan yang akan dikonsumsi pada diri anak-anak sangat erat hubungannya dengan nilai-nilai dan kepercayaan terhadap makanan yang diperoleh melalui pendidikan di sekolah maupun dirumah. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi cara makan anak-anak, diantaranya tiga faktor yang paling penting adalah ketersediaan pangan, pola sosial, dan faktor-faktor pribadi. Sebaran preferensi pangan contoh terhadap pangan sumber karbohidrat berdasarkan pengetahuan gizi disajikan pada Tabel 35. Sekitar separuh contoh dengan tingkat pengetahuan gizi rendah dan sedang menyatakan suka terhadap jagung dan sebagian besar contoh dengan pengetahuan gizi baik menyatakan biasa terhadap jagung. Sebagian besar contoh dengan tingkat pengetahuan gizi rendah dan sedang menyukai mie, sedangkan pada responden dengan kategori pengetahuan gizi baik preferensi menyebar pada tingkat kesukaan biasa, suka, dan sangat suka terhadap mie. Sekitar 50 contoh pada kategori pengetahuan gizi rendah hingga baik menyukai roti, demikian halnya dengan kesukaan terhadap kentang. Preferensi contoh terhadap bihun berada pada tingkat kesukaan biasa pada kategori pengetahuan gizi rendah dan baik serta suka pada kategori pengetahuan gizi baik, masing-masing dengan persentase 35.5, 50, dan 37.7. Sebanyak 41.9 contoh dengan tingkat pengetahuan gizi rendah menyatakan suka terhadap singkong, kemudian sebanyak 41.5 contoh dengan pengetahuan gizi sedang serta 33.3 contoh dengan pengetahuan gizi baik menyatakan biasa terhadap singkong. Sementara itu sebagian besar contoh dengan tingkat pengetahuan gizi rendah, sedang, ataupun tinggi tidak menyukai talas. Demikian halnya dengan preferensi ubi jalar, namun berbeda dengan talas, ubi jalar masih dapat diterima pada contoh dengan kategori pengetahuan gizi rendah karena masih terdapat 35.5 contoh yang menyatakan biasa terhadap ubi jalar. Tabel 35 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber karbohidrat menurut pengetahuan gizi Jenis pangan Penge- tahuan Gizi Tingkat kesukaan Total p- value r 1 2 3 4 5 n n n n n n Beras Rendah 0.0 1 3.2 6 19.4 14 45.2 10 32.3 31 100 0.583 0.059 Sedang 1 1.9 0.0 9 17.0 29 54.7 14 26.4 53 100 Baik 0.0 0.0 0.0 3 50.0 3 50.0 6 100 Jagung Rendah 1 3.2 1 3.2 5 16.1 15 48.4 9 29.0 31 100 0.169 -0.146 Sedang 0.0 3 5.7 12 22.6 27 50.9 11 20.8 53 100 Baik 0.0 0.0 4

66.7 1

16.7 1 16.7 6 100 Mie Rendah 1 3.2 0.0 8 25.8 16 51.6 6 19.4 31 100 0.440 0.082 Sedang 0.0 1 1.9 11 20.8 27 50.9 14 26.4 53 100 Baik 0.0 0.0 2

33.3 2

33.3 2

33.3 6

100 Roti Rendah 0.0 1 3.2 4 12.9 12 38.7 14 45.2 31 100 0.525 -0.068 Sedang 0.0 0.0 5 9.4 31

58.5 17

32.1 53 100 Baik 0.0 0.0 1 16.7 3 50.0 2 33.3 6 100 Bihun Rendah 0.0 7 22.3 11

35.5 10

32.3 3 9.7 31 100 0.914 -0.012 Sedang 2 3.8 7 13.2 19 35.8 20

37.7 5

9.4 53 100 Baik 0.0 2 33.3 3

50.0 0.0

1 16.7 6 100 Singkong Rendah 2 6.5 3 9.7 10 32.3 13 41.9 3 9.7 31 100 0.759 -0.033 Sedang 2 3.8 5 9.4 22

41.5 14

26.4 10 18.9 53 100 Baik 1 16.7 1 16.7 2 33.3 1 16.7 1 16.7 6 100 Ubi jalar Rendah 1 3.2 6 19.4 11 35.5 10 32.3 3 9.7 31 100 0.034 -0.224 Sedang 6 11.3 18 34.0 14 26.4 13 24.5 2 3.8 53 100 Baik 1 16.7 3

50.0 0.0

1 16.7 1 16.7 6 100 Kentang Rendah 0.0 2 6.5 5 16.1 15

48.4 9

29.0 31 100 0.361 0.097 Sedang 0.0 3 5.7 8 15.1 25 47.2 17 32.1 53 100 Baik 0.0 0.0 0.0 3 50.0 3 50.0 6 100 Talas Rendah 8 25.8 14 45.2 1 3.2 8 25.8 0.0 31 100 0.963 0.005 Sedang 15 28.3 17

32.1 10

18.9 7 13.2 4 7.5 53 100 Baik 1 16.7 4 66.7 1 16.7 0.0 0.0 6 100 Keterangan : 1 Sangat tidak suka 3 biasa 5 Sangat suka 2 tidak suka 4 Suka signifikan pada level 0.05 Hasil uji statistik pada Tabel 35 menunjukkan adanya hubungan lemah negatif antara pengetahuan gizi contoh dengan preferensi terhadap ubi jalar r = -0.224, p0.05. Artinya, semakin baik pengetahuan gizi yang dimiliki, contoh semakin tidak menyukai ubi jalar. Hal ini diduga dengan semakin baiknya pengetahuan gizi, maka seseorang akan memiliki pengetahuan yang lebih mengenai beragam bahan pangan, sehingga pilihan panganpun lebih beragam. Berdasarkan hasil uji statistik juga diketahui jika pengetahuan gizi contoh berhubungan dengan pendapatan keluarga r=0.420, p0.01, artinya semakin tinggi pendapatan keluarga, maka pengetahuan gizi contoh semakin baik. Jadi diduga pendapatan keluarga juga memainkan peranan dalam menentukan adanya hubungan antara pengetahuan gizi contoh dengan preferensi terhadap ubi jalar. Ketidaksukaan contoh terhadap talas lebih disebabkan sebagian besar contoh belum mengetahui wujud talas secara fisik serta olahannya, dan juga karakteristik talas yang memberikan efek gatal ketika dikonsumsi. Preferensi terhadap kelompok sumber lemak pada Tabel 36 menunjukkan bahwa sebagian besar contoh dengan berbagai kategori pengetahuan gizi menyatakan suka terhadap kelapa dan cokelat, sementara minyak goreng tidak disukai oleh 35 contoh dengan pengetahuan gizi rendah dan 41 contoh dengan pengetahuan gizi sedang, serta 50 contoh dengan pengetahuan gizi baik menyatakan biasa terhadap minyak goreng. Sebagian besar contoh dengan pegetahuan gizi rendah menyatakan biasa terhadap margarin, sementara contoh dengan pengetahuan gizi sedang dan baik sebagian besar menyatakan suka terhadap margarin. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi contoh dengan preferensi terhadap margarin r=0.317, p0.01, artinya semakin baik pengetahuan gizi contoh maka contoh semakin menyukai margarin. Selain itu juga berdasarkan adanya hubungan antara pengetahuan gizi dan pendapatan keluarga, maka preferensi terhadap margarin turut pula berhubungan dengan pendapatan keluarga. Hal ini berarti semakin tinggi pendapatan keluarga maka margarin semakin disukai, sehingga contoh dengan pendapatan keluarga tinggi diduga lebih sering menggunakan margarin dalam mengolah makanan Tabel 36. Tabel 36 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber lemak menurut pengetahuan gizi Jenis pangan Penge- tahuan Gizi Tingkat kesukaan Total p- value r 1 2 3 4 5 n n n n n n Minyak goreng Rendah 6 19.4 11 35.5 10 32.3 4 12.9 0.0 31 100 0.409 0.088 Sedang 8 15.1 22

41.5 14