dan keluarga besar dengan jumlah anggota keluarga lebih atau sama dengan delapan orang Hurlock 1980. Menurut Martianto dan Ariani 2004 besar
keluarga akan mempengaruhi pendapatan per kapita dan pengeluaran untuk konsumsi pangan. Pangan yang tersedia untuk satu keluarga, mungkin tidak
akan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga tersebut tetapi
hanya mencukupi sebagian dari anggota keluarga itu Martianto Ariani 2004.
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa separuh dari keluarga contoh laki- laki atau sebesar 51.1 termasuk dalam golongan keluarga kecil dan hampir
setengah dari contoh perempuan atau sebesar 48.9 termasuk dalam keluarga sedang. Secara keseluruhan, rata-rata jumlah anggota keluarga contoh adalah
empat orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga contoh, baik contoh laki-laki maupun perempuan merupakan keluarga kecil.
Tabel 4 Sebaran contoh berdasarkan besar keluarga
Besar Keluarga Laki-laki
Perempuan Total
n n
n Keluarga Kecil
23 51.1
21 46.7
44 48.9
Keluarga Sedang 20
44.4 22
48.9 42
46.7 Keluarga Besar
2 4.4
2 4.4
4 4.4
Total 45
100 45
100 90
100 Rata-rata ± SD orang
4.82±1.21 4.73±1.18
4.78 ± 1.19
Pendidikan Orangtua
Guhardja, Puspitawati, Hartoyo, dan Hastuti 1992 menyatakan bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi pendapatan keluarga. Orang dengan
tingkat pendidikan tinggi biasanya memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik, sehingga pada umumnya akan mendapatkan gaji atau pendapatan yang
tinggi pula. Pendidikan orang tua contoh tersebar pada berbagai tingkat pendidikan
antara lain tidakbelum tamat SD, SDsetara, SMPsetara, SMAsetara, Diploma, dan Perguruan Tinggi. Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa sebagian besar
ayah contoh laki-laki 37.8 pendidikan terakhirnya adalah perguruan tinggi, sedangkan pada contoh perempuan sebanyak 33.3 ayahnya berpendidikan
terakhir SMAsetara. Demikian halnya dengan ibu contoh, sebanyak 26.7 ibu contoh laki-laki berpendidikan terakhir perguruan tinggi dan 28.9 ibu contoh
perempuan berpendidikan terakhir SMAsetara.
Tabel 5 Sebaran contoh berdasarkan pendidikan terakhir orang tua
Orang tua Pendidikan terakhir
Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
n n
n Ayah
Tidak sekolahtidak tamat SD 1
2.2 4
8.9 5
5.6 SDsetara
6 13.3 5
11.1 11 12.2
SMPsetara 8 17.8
6 13.3
14 15.6 SMAsetara
9 20.0
15 33.3
24 26.7 Diploma
4 8.9
2 4.4
6 6.6
Perguruan tinggi 17 37.8
13 28.9
30 33.3
Total 45
100 45
100 90
100 Ibu
Tidak sekolahtidak tamat SD 2
4.4 4
8.9 6
6.6 SDsetara
11 24.4 9
20.0 20 22.2
SMPsetara 4
8.9 5
11.1 9 10.0
SMAsetara 8 17.8
13 28.9
21 23.3 Diploma
8 17.8 3
6.7 11 12.2
Perguruan tinggi 12 26.7
11 24.4
23 25.7
Total 45
100 45
100 90
100
Secara keseluruhan baik pendidikan terakhir ayah maupun ibu contoh adalah Perguruan Tinggi. Hal ini diduga karena lokasi penelitian berada di
daerah perkotaan sehingga akses terhadap fasilitas pendidikan sangat luas dan mudah, selain itu juga disebabkan tingginya kesadaran untuk belajar dari orang
tua contoh.
Pekerjaan Orangtua
Pekerjaan orang
tua contoh
sangat beragam,
yaitu tidak
bekerjaalmarhum, Pegawai Negeri SipilPOLRIABRI, Pegawai SwastaBUMN, Pedagang, Petani, Wiraswasta, Jasa, Ibu Rumah Tangga, dan lainnya.
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa sebanyak 26.7 ayah contoh laki-laki bekerja sebagai pegawai swastaBUMN, demikian halnya dengan contoh
perempuan yaitu sebanyak 28.9 ayah contoh bekerja sebagai pegawai swastaBUMN. Lebih dari setengah dari ibu contoh baik laki-laki 51.1 maupun
contoh perempuan 57.8 bekerja sebagai ibu rumah tangga, sehingga dapat dikatakan sebagian besar ayah contoh bekerja sebagai pegawai swastaBUMN,
sementara setengah dari ibu contoh adalah ibu rumah tangga. Sebaran contoh berdasarkan pekerjaan orang tua dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Sebaran contoh berdasarkan pekerjaan orang tua
Orang tua
Pekerjaan Orang tua Jenis Kelamin
Total Laki-laki
Perempuan n
n n
Ayah Tidak bekerjaalmarhum
2 4.4
2 4.4
4 4.4
Pegawai Negeri SipilPOLRIABRI 8 17.8
3 6.7
11 12.2
Pegawai SwastaBUMN 12 26.7
13 28.9 25
27.8
Pedagang 4
8.9 3
6.7 7
7.8 Petani
1 2.2
2 4.4
3 3.3
Wiraswasta 10 22.2
12 26.7 22
24.4 Jasa
5 11.1 9
20 14
15.7 Lainnya
3 6.7
1 2.2
4 4.4
Total 45
100 45
100 90
100 Ibu
Tidak bekerjaalmarhum 1
2.2 1
1.1 Pegawai Negeri SipilPOLRIABRI
4 8.9
4 8.9
8 8.9
Pegawai SwastaBUMN 4
8.9 2
4.4 6
6.7 Pedagang
4 8.9
3 6.7
7 7.8
Wiraswasta 5 11.1
6 13.3 11
12.2 Jasa
3 6.7
2 4.4
5 5.6
Ibu rumah Tangga
23 51.1 26 57.8
49 54.4
Lainnya 2
4.4 1
2.2 3
3.3 Total
45 100
45 100
90 100
Keterangan: Lainnya termasuk guru, wiraseni, dan pensiunan
Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga merupakan jumlah penghasilan yang berasal dari orang tua contoh yang dinilai dengan uang dalam kurun waktu satu bulan
terakhir yang dinyatakan dalam rupiahkapitabulan. Pendapatan yang tinggi umumnya didukung juga dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Sanjur 1982
menyatakan tingkat pendapatan yang tinggi akan memberikan peluang yang lebih besar untuk memilih pangan yang baik. Selain itu juga dikemukakan bahwa
pendapatan per kapita berhubungan erat dengan besar keluarga. Semakin besar ukuran keluarga maka pendapatan per kapita yang diterima akan semakin kecil.
Penentuan kategori atau penggolongan pendapatan keluarga dilakukan dengan menggunakan dasar garis kemiskinan dari BPS 2008 yaitu sebesar
Rp190 824 per kapitabulan untuk daerah perkotaan. Selanjutnya ditentukan kriteria penggolongan yaitu golongan rendah dengan pendapatan keluarga
kurang dari Rp190 824kapbln, lalu sedang dengan pendapatan keluarga antara Rp190 824kapbln sampai dengan Rp381 648kapbln, dan golongan tinggi
adalah jika pendapatan keluarga lebih dari atau sama dengan Rp381 648kapbln. Rentang pendapatan keluarga contoh per kapita per bulan adalah Rp50 000 -
Rp4 000 000. Besarnya rentang pendapatan menyebabkan nilai simpangan baku melebihi nilai rata-rata serta menunjukkan pendapatan keluarga yang heterogen.
Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa golongan pendapatan keluarga sebagian besar baik contoh laki-laki maupun perempuan termasuk dalam
golongan pendapatan tinggi dengan pendapatan per kapita per bulan rata-rata sebesar Rp940 030. Tingginya pendapatan keluarga per kapita contoh
disebabkan tingginya tingkat pendidikan dan pekerjaan orangtua contoh. Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa pendapatan keluarga contoh berhubungan
dengan pendidikan orang tua contoh dan pekerjaan ayah contoh p0.01. Menurut Rita 2002 tingkat pendapatan ditentukan oleh jenis pekerjaan.
Pendapatan yang tinggi berarti memiliki pekerjaan yang lebih baik dan membutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi pula.
Tabel 7 Sebaran contoh berdasarkan pendapatan keluarga per kapita per bulan
Golongan Pendapatan Laki-laki
Perempuan Total
n n
n Rendah
14 31.1
18 40.0
32 35.6
Sedang 7
15.6 8
17.8 15
16.7 Tinggi
24 53.3
19 42.2
43 47.8
Total 45
100 45
100 90
100 Rata-rata ± SB Rupiah
981 862 ±1 046 373
898 198 ±1 144 049
940 030 ±1 090 935
Karakteristik Contoh Jenis Kelamin
Contoh dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 Sekolah Dasar. Pengambilan proporsi yang sama antara jenis kelamin contoh laki-laki dan
perempuan sengaja dilakukan sebab akan dijadikan kelompok yang dibandingkan. Keseluruhan contoh terdiri dari 45 contoh laki-laki dan 45 contoh
perempuan yang berasal dari tiga sekolah dasar.
Tingkat Pengetahuan Gizi
Harper, Deaton, dan Driskel 1985 menyatakan bahwa faktor pribadi yang mempengaruhi jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi seseorang
adalah banyaknya informasi yang dimiliki seseorang mengenai kebutuhan akan gizi dan kemampuan seseorang untuk menerapkan pengetahuan gizi ke dalam
pemilihan pangan. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan, Khomsan 2000 menambahkan
Individu yang berpengetahuan gizi baik akan mempunyai kemampuan untuk menerapkan pengetahuan gizinya dalam pemilihan maupun pengetahuan
pangan.
Pertanyaan gizi yang diajukan kepada contoh seluruhnya berjumlah 20 buah. Terlihat bahwa persentase contoh perempuan yang menjawab pertanyaan
dengan benar lebih tinggi dibandingkan dengan contoh laki-laki. Pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar oleh contoh dari semua pertanyaan
yang diajukan adalah mengenai konsep makanan dan minuman bergizi 92.2. Tingginya persentase contoh yang mampu menjawab pertanyaan mengenai
konsep makanan dan minuman bergizi dengan benar diduga karena pertanyaan tersebut merupakan hal yang sudah umum diketahui oleh contoh. Sementara itu,
pertanyaan yang paling sedikit dijawab dengan benar adalah mengenai fungsi zat gizi protein dalam tubuh 13.3. Ketidakmampuan contoh dalam menjawab
pertanyaan tersebut dengan benar diduga disebabkan pertanyaan tersebut terlalu spesifik dan contoh belum pernah mempelajarinya.
Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan jawaban pengetahuan gizi yang benar
No Pertanyaan
Laki-laki Perempuan
Total n
n n
1 Makanan dan minuman bergizi
42 93.3
41 91.1
83 92.2
2 Aneka ragam makanan
41 91.1
35 77.8
76 84.4
3 Jenis zat gizi
37 82.2
42 93.3
79 87.8
4 Sumber karbohidrat
25 55.6
20 44.4
45 50.0
5 Sumber protein
6 13.3
6 13.3
12 13.3
6 Kandungan minyak
27 60.0
35 77.8
62 68.9
7 Kandungan kangkung
22 48.9
23 51.1
45 50.0
8 Sumber lain karbohidrat
28 62.2
24 53.3
52 57.8
9 Sumber lain protein
25 55.6
22 48.9
47 52.2
10 Sumber lemak
13 28.9
21 46.7
34 37.8
11 Sumber serat
24 53.3
23 51.1
47 52.2
12 Sumber vitamin A
22 48.9
17 37.8
39 43.3
13 Fungsi karbohidrat
38 84.4
37 82.2
75 83.3
14 Fungsi protein
10 22.2
15 33.3
25 27.8
15 Fungsi serat
35 77.8
32 71.1
67 74.4
16 Fungsi vitamin A
35 77.8
40 88.9
75 83.3
17 Akibat kurang konsumsi karbohidrat
34 75.6
39 86.7
73 81.1
18 Akibat kurang konsumsi protein
17 37.8
21 46.7
38 42.2
19 Akibat kurang konsumsi serat
27 60.0
34 75.6
61 67.8
20 Akibat kurang konsumsi vitamin A
37 82.2
35 77.8
72 80.0
Diketahui sebaran contoh berdasarkan tingkat pengetahuan gizi Tabel 9 baik contoh laki-laki maupun perempuan sebagian besar dari keduanya termasuk
dalam tingkat pengetahuan gizi sedang dengan persentase contoh laki-laki sebanyak 55.6 dan contoh perempuan sebanyak 62.2. Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa pengetahuan gizi contoh berhubungan nyata dengan pendapatan keluarga r=0.420, p0.01, hal ini berarti semakin tinggi pendapatan
keluarga maka pengetahuan gizi contoh semakin baik. Keluarga dengan
pendapatan yang lebih tinggi diduga memiliki akses terhadap informasi dan pengetahuan yang lebih tinggi pula.
Tabel 9 Sebaran contoh berdasarkan tingkat pengetahuan gizi
Tingkat Pengetahuan Gizi
Laki-laki Perempuan
Total n
n n
Kurang 60 17
37.8 14
31.1 31
34.4 Sedang 60-80
25 55.6
28 62.2
53 58.9
Baik 80 3
6.7 3
6.7 6
6.7 Total
45 100
45 100
90 100
Rata-rata ± SB 60.5±15.16
62.4±13.38 61.5±14.25
Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar
Preferensi pangan anak sekolah dasar adalah sikap suka atau tidak suka yang ditunjukkan oleh contoh terhadap beberapa jenis pangan. Berdasarkan
data yang diperoleh, preferensi pangan contoh dikelompokkan ke dalam lima kelompok pangan menurut sumber zat gizi yaitu kelompok sumber karbohidrat,
sumber lemak, sumber protein meliputi protein hewani dan nabati, kemudian sumber vitamin dan mineral.
Pengelompokan ini sesuai dengan dua dimensi pokok program diversifikasi pangan yaitu: 1 keragaman pola konsumsi dimana terdapat
keanekaragaman bahan makanan yang dikonsumsi sehingga memenuhi kebutuhan gizi yang bermutu dan seimbang kandungan karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral, dan 2 keanekaragaman sumber bahan pangan untuk masing-masing jenis gizi, sumber protein dapat diperoleh dari hewan, ikan,
maupun nabati dan ini bersifat spesifik lokasi Adnyana 2009. Dengan kata lain lima kelompok pangan tersebut yang potensial mendukung penganekaragaman
atau diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan dapat dilihat dari sisi preferensi pangan yang mencerminkan permintaan masyarakat
1
. Preferensi pangan merupakan salah satu daya dukung sumber daya pangan dilihat dari aspek
sosial bagi terciptanya diversifikasi pangan dan pencapaian ketahanan pangan . Masing-masing kelompok pangan tersebut juga memenuhi kaidah tiga
fungsi pangan atau triguna makanan, yaitu kelompok sumber karbohidrat dan lemak sebagai sumber tenaga, kemudian sumber protein hewani dan nabati
sebagai sumber zat pembangun, dan kelompok sumber vitamin dan mineral sebagai sumber zat pengatur Almatsier 2003. Berdasarkan hal tersebut maka
1
Menurut Baliwati 2007 masalah ketahanan pangan terkait dengan permintaan dalam negeri serta kemampuan produksi. Preferensi pangan masyarakat Kabupaten Bogor merupakan cerminan permintaan
masyarakat terhadap pangan dilihat dari lingkungan sosial, sedangkan dari lingkungan fisik adalah produksi yang mendukung tercapainya diversifikasi pangan sebagai upaya pencapaian ketahanan pangan.
antara karbohidrat dan lemak memiliki fungsi yang dapat saling menggantikan. Hanya saja nilai energi yang dihasilkan keduanya tiap satu gram berbeda. Lemak
mengadung lebih banyak energi, sehingga proporsi dalam menu makananpun dibatasi. Selain preferensi terhadap jenis pangan menurut kelompok pangan,
penelitian juga dilakukan untuk mengetahui olahan pangan yang paling disukai oleh contoh pada masing-masing jenis pangan serta alasannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum preferensi terhadap kelompok pangan sumber karbohidrat terlihat sebagian besar contoh menyukai
jenis pangan pada kelompok ini yaitu: beras, roti, mie, jagung, dan kentang yang rata-rata sebanyak 50. Sebanyak 37 contoh menyatakan biasa terhadap
bihun Tabel 10. Selanjutnya pada kelompok sumber karbohidrat jenis umbi- umbian, kentang adalah yang disukai oleh hampir semua contoh 80.
Sebanyak 38 contoh menyatakan biasa terhadap singkong, dan sebanyak 39 contoh tidak menyukai talas, serta 30 contoh tidak menyukai ubi jalar.
Berdasarkan alasan yang disampaikan oleh contoh, kurang disukainya ubi jalar dan talas disebabkan karena kedua jenis pangan tersebut memiliki rasa yang
kurang enak serta sebagian contoh menyatakan belum pernah mencobanya. Tabel 10 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok
sumber karbohidrat
Jenis Pangan
Sangat tidak suka
Tidak suka Biasa
Suka Sangat
suka Total
n n
n n
n n
Beras 1
1 1
1 15
17
46 51
27 30
90 100
Jagung 1
1 4
4 21
23
43 48
21 23
90 100
Mie 1
1 1
1 21
23
45 50
22 24
90 100
Roti 1
1 10
11
46 51
33 37
90 100
Bihun 2
2 16
18
33 37
30 33
9 10
90 100
Singkong 5
6 9
10
34 38
28 31
14 16
90 100
Ubi Jalar 8
9
27 30
25 28
24 27
6 7
90 100
Kentang 5
6 13
14
43 48
29 32
90 100
Talas 24
27
35 39
12 13
15 17
4 4
90 100
Selain preferensi terhadap jenis pangan, perlu diketahui pula olahan yang paling disukai oleh contoh dan alasan dari masing-masing jenis pangan.
Berdasarkan Tabel 11 diketahui olahan roti yang paling disukai oleh contoh adalah roti tawar dan selanjutnya roti bakar, keduanya dipilih sebagian besar
karena alasan rasa yang enak. Kemudian olahan beras yang paling disukai baik oleh contoh laki-laki maupun perempuan adalah nasi dengan alasan nasi
memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Nasi sebagai makanan pokok memiliki rasa yang netral atau hambar, oleh sebab itu dalam menu
makanan selalu dihidangkan bersama dengan lauk baik hewani maupun nabati dan atau sayur, sehingga diduga hal inilah yang menyebabkan sebagian besar
contoh memilih alasan kandungan gizi untuk nasi. Kemudian bubur dipilih oleh sebagian besar contoh dengan alasan rasa yang enak. Olahan jagung yang
paling disukai adalah jagung rebus dan jagung bakar, sedangkan olahan mie, baik mie rebus maupun goreng keduanya termasuk dalam urutan pertama
paling disukai. Olahan bihun yang paling disukai adalah bihun goreng dan bihun rebus. Ketiga pangan terakhir dipilih karena rasa yang enak.
Olahan singkong yang paling disukai oleh contoh adalah keripik singkong dan singkong goreng, keduanya dipilih oleh contoh dengan alasan rasa enak.
Selanjutnya untuk olahan kentang, contoh paling banyak menyukai kentang goreng dan keripik kentang. Alasan dipilihnya kedua olahan kentang tersebut
sebagai yang paling disukai adalah karena alasan organoleptik pangan dalam hal ini rasa enak. Ubi jalar dan talas tidak memiliki olahan yang paling disukai
oleh contoh karena jenis pangan tersebut tidak disukai oleh sebagian besar contoh.
Tabel 11 Olahan kelompok sumber karbohidrat paling disukai dan alasan
Jenis pangan
Olahan paling disukai 2 peringkat teratas
Alasan paling banyak dipilih 2 olahan peringkat teratas
1 2
1 2
Tipe n
Tipe n
Beras Nasi
Bubur 5
31 34.4
1 47
52.2 Jagung
Jagung rebus Jagung bakar
1 44
48.9 1
59 65.6
Mie Rebus goreng
- 1
49 54.4
- -
- Roti
Roti tawar Roti bakar
1 34
37.8 1
50 55.6
Bihun Bihun goreng
Bihun rebus 1
49 54.4
1 37
41.1 Singkong
Keripik singkong Singkong
goreng 1
42 46.7
1 42
46.7 Ubi
- -
- -
- -
- -
Kentang Kentang goreng
Keripik kentang 1
52 57.8
1 47
52.2 Talas
- -
- -
- -
- -
Keterangan Tipe: 1. Organoleptik 2. Ketersediaan 3. Kebiasaan
4. Praktis 5. Gizi dan Kesehatan
6. Belum pernahPsikologis
Lemak merupakan sumber energi paling padat yang menghasilkan 9 kkal untuk tiap gram, yaitu 2½ kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh
karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Selain itu, lemak diperlukan oleh tubuh untuk menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein,
sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi Almatsier 2003. Preferensi terhadap pangan sumber lemak menunjukkan sebagian besar contoh
menyatakan biasa terhadap margarin, sementara sebanyak 39 contoh menyatakan tidak suka terhadap minyak goreng. Kedua jenis bahan pangan
tersebut memang jarang dikonsumsi dalam bentuk aslinya atau tanpa pangan
pendamping, oleh sebab itu sebagian besar contoh menyatakan tidak suka terhadapnya. Berbeda dengan preferensi terhadap minyak goreng, maka
sebagian besar contoh menyatakan suka terhadap cokelat dan kelapa. Tabel 12 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok
sumber lemak
Jenis pangan Sangat
tidak suka Tidak
suka Biasa
Suka Sangat
suka Total
n n
n n
n n
Minyak Goreng 14
16 35
39 27
30 10
11 4
4 90
100 Margarin
3 3
10 11
38 42
32 36
7 8
90 100
Kelapa 2
2 14
16 20
22 36
40 18
20 90
100 Cokelat
2 2
10 11
40 44
38 42
90 100
Hasil penelitian menunjukkan olahan minyak yang paling disukai oleh contoh adalah gorengan, sedangkan margarin disukai oleh contoh dalam bentuk
aslinya atau digunakan sebagai olesan. Keduanya dipilih sebagian besar karena alasan rasa enak. Olahan yang paling disukai dari coklat adalah coklat batang
karena alasan rasa enak, sedangkan minuman kelapa dan santan adalah olahan kelapa yang paling disukai oleh contoh dan keduanya disukai sebagian
besar contoh karena alasan rasa yang enak Tabel 13. Tabel 13 Olahan kelompok sumber lemak paling disukai dan alasan
Jenis pangan Olahan paling disukai
2 peringkat teratas Alasan paling banyak dipilih
2 olahan peringkat teratas 1
2 1
2 Tipe
n Tipe
n Minyak
Gorengan -
1 27
30.0 -
- -
Margarin butter Margarin
- 1
44 48.9
- -
- Kelapa
Minuman kelapa santan
1 61
67.8 1
37 41.1
Coklat Coklat batang
- 1
61 67.8
- -
- Keterangan Tipe: 1. Organoleptik 2. Ketersediaan
3. Kebiasaan 4. Praktis
5. Gizi dan Kesehatan 6. Belum pernahPsikologis
Berdasarkan Tabel 14 diketahui hampir semua jenis pangan pada kelompok sumber protein hewani disukai oleh contoh. Protein hewani diperlukan
tubuh salah satunya dalam pertumbuhan dan pemeliharaan atau perbaikan sel tubuh yang rusak Almatsier 2003. Lebih dari separuh contoh menyatakan
sangat menyukai daging ayam dan susu. Sebanyak 47 contoh menyukai daging sapikerbaukambing. Telur ayambebek dan ikan segar masing-masing
disukai oleh sekitar separuh contoh. Ikan segar yang disukai oleh contoh terdiri dari ikan air laut dan air tawar. Selain itu ikan pindang juga disukai, namun hanya
oleh 29 contoh. Udang yang disukai oleh sebanyak 41 contoh. Sebagian contoh menyatakan biasa terhadap ikan asin dan 29 lainnya menyatakan tidak
suka terhadap ikan asin. Hal ini disebabkan rasa yang terlalu asin dan juga bau yang ditimbulkan, sebagaimana disebutkan dalam Sediaoetama 1993 bahwa
pada ikan yang dikeringkan, baik diasinkan ataupun tidak, sedikit banyak terjadi pembusukan dan dapat dikenali dari baunya yang khas.
Tabel 14 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber protein hewani
Jenis pangan sangat
tidak suka
tidak suka
biasa suka
sangat suka
Total n
n n
n n
n Daging
SapiKerbauKambing 4
4 2
2 17
19
42 47
25 28
90 100
Daging Ayam 5
6 31
34 54
60 90
100 Telur AyamBebek
1 1
3 3
21 23
47 52
18 20
90 100
Ikan Segar 3
3 3
3 18
20 44
49 22
24 90
100 UdangKerang
4 4
11 12
18 20
37 41
20 22
90 100
Ikan Asin 5
6 26
29 37
41 17
19 5
6 90
100 Ikan Pindang
9 10
25 28
25 28
26 29
5 6
90 100
Susu 1
1 7
8 31
34 51
57 90
100
Berdasarkan Tabel 15 diketahui olahan daging sapikerbaukambing yang paling disukai oleh contoh adalah daging goreng gepuk atau empal, kemudian
daging panggang steik atau sate, namun tidak hanya pada daging, hampir semua jenis pangan pada kelompok pangan hewani paling disukai dalam bentuk
olahan goreng seperti pada daging ayam, ikan segar, udangkerang, ikan asin, dan ikan pindang. Berdasarkan Tabel 15 terlihat olahan telur ayambebek yang
paling disukai oleh contoh adalah telur dadar dan telur ceplok dan olahan susu yang paling disukai adalah susu segar dan susu kental manis. Semua jenis
pangan tersebut disukai oleh contoh karena alasan rasa enak. Tabel 15 Olahan kelompok sumber protein hewani paling disukai dan alasan
Jenis pangan Olahan paling disukai
2 peringkat teratas Alasan paling banyak dipilih
2 olahan peringkat teratas 1
2 1
2 Tipe
n Tipe
n Daging
sapikerbaukambing Daging goreng
Daging panggang
1 37
41.1 1
51 56.7
Daging ayam Ayam goreng
Ayam panggang
1 49
54.4 1
52 57.8
Telur ayam bebek Telur dadar
Telur ceplok 1
42 46.7
1 39
43.3 Ikan segar
Ikan goreng Ikan bakar
1 43
47.8 1
42 46.7
Udang Kerang
Udang kerang goreng
Pepes udang kerang
1 41
45.6 1
36 40.0
Ikan asin Ikan asin
goreng -
1 33
36.7 -
- -
Ikan pindang Ikan pindang
goreng -
1 36
40.0 -
- -
Susu Susu segar
SKM 1
37 42.0
1 36
40.0 Keterangan Tipe: 1. Organoleptik 2. Ketersediaan
3. Kebiasaan 4. Praktis
5. Gizi dan Kesehatan 6. Belum pernahPsikologis
Secara umum terlihat pada Tabel 16 bahwa preferensi pangan contoh terhadap kelompok sumber protein nabati menunjukkan hampir semua jenis
pangan disukai oleh contoh. Rata-rata sekitar separuh contoh menyatakan suka terhadap kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, tahu, tempe, dan kecap.
Oncom tidak disukai oleh 34 contoh, tetapi 34 lainnya menyatakan biasa terhadap oncom. Hal ini diduga disebabkan rasa dan aroma oncom yang khas,
Sediaoetama 1993 menyebutkan oncom tidak memiliki daya simpan lama oleh karena itu harus segera diperdagangkan dan dikonsumsi. Apabila umur oncom
terlalu panjang, proses fermentasi dan putrefaksi akan berlanjut terlalu jauh, sehingga terjadi penguraian protein berupa NH
3
dan memberikan bau pesing seperti urin. Oncom yang terlalu lama akan menjadi busuk dan tidak enak lagi
untuk dikonsumsi. Tabel 16 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok
sumber protein nabati
Jenis pangan Sangat
tidak suka Tidak
suka Biasa
Suka Sangat
suka Total
n n
n n
n n
Kacang Tanah 4
4 13
14 28
31 36
40 9
10 90
100 Kacang Kedelai
5 6
24 27
15 17
33 37
13 14
90 100
Kacang Hijau 5
6 12
13 21
23 35
39 17
19 90
100 Tahu
3 3
21 23
53 59
13 14
90 100
Tempe 1
1 6
7 22
24 47
52 14
16 90
100 Oncom
7 8
31 34
31 34
18 20
3 3
90 100
Olahan kacang tanah yang paling disukai contoh adalah kacang rebus dan kacang goreng, begitu pula dengan olahan kedelai yaitu kedelai rebus dan
kedelai goreng. Selanjutnya olahan kacang hijau yang paling disukai adalah bubur kacang hijau dan rempeyek kacang hijau. Contoh paling banyak menyukai
olahan tahu yaitu tahu goreng dan pepes tahu, sementara tempe olahan yang paling disukai adalah tempe goreng dan orek tempe. Oncom tidak memiliki
olahan yang paling disukai, karena preferensi contoh menunjukkan bahwa oncom tidak disukai. Seluruh olahan pangan yang paling disukai karena alasan
rasa yang enak. Tidak disukainya oncom dan olahannya adalah karena contoh belum pernah mencobanya atau tidak ingin mencoba karena khawatir rasa tidak
enak, serta karena contoh merasa memang karakteristik organoleptik pangan tersebut terutama dalam hal rasa adalah tidak enak.
Tabel 17 Olahan kelompok sumber protein nabati paling disukai dan alasan
Jenis pangan
Olahan paling disukai 2 peringkat teratas
Alasan paling banyak dipilih 2 olahan peringkat teratas
1 2
1 2
Tipe n
Tipe n
Kacang tanah
Kacang rebus Kacang goreng
1 41
45.6 1
42 46.7
Kedelai Kedelai rebus
Kedelai goreng 1
31 34.4
1 31
34.4 Kacang ijo
Bubur kacang ijo Rempeyek
kacang ijo 1
38 42.2
1 47
52.2 Tahu
Tahu goreng Pepes tahu
1 50
55.6 1
52 57.8
Tempe Tempe goreng
Orek tempe 1
47 52.2
1 45
50.0 Oncom
- -
- -
- -
- -
Keterangan Tipe: 1. Organoleptik 2. Ketersediaan 3. Kebiasaan
4. Praktis 5. Gizi dan Kesehatan
6. Belum pernahPsikologis
Preferensi contoh pada kelompok sumber vitamin dan mineral menunjukkan sekitar separuh contoh menyatakan suka terhadap hampir semua
jenis pangan, namun sebanyak 34 contoh menyatakan tidak suka terhadap kacang panjang. Wortel adalah jenis pangan yang paling disukai oleh contoh.
Pisang, pepaya, mangga, dan nangka disukai oleh 44 contoh, sementara jambu biji disukai 49 contoh. Sayuran daun hijau dan buncis hanya disukai oleh
sebagian contoh. Meskipun demikian, dapat dikatakan disukainya sebagian buah dan sayur oleh contoh merupakan investasi bagi perbaikan konsumsi pangan
sumber serat dalam kaitannya terhadap upaya mengatasi permasalahan tingginya prevalensi kurang makan buah dan sayur pada penduduk berusia 10
tahun ke atas di Kota Bogor. Tabel 18 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok
sumber vitamin dan mineral
Jenis pangan Sangat
tidak suka Tidak
suka Biasa
Suka Sangat
suka Total
n n
n n
n n
Sayuran Daun Hijau 4
4 12
13 21
23 33
37 20
22 90
100 Kacang Panjang
5 6
31 34
25 28
23 26
6 7
90 100
Buncis 7
8 26
29 22
24 28
31 7
8 90
100 Wortel
3 3
3 3
17 19
45 50
22 24
90 100
Pisang 2
2 5
6 14
16 40
44 29
32 90
100 Pepaya
2 2
8 9
16 18
40 44
24 27
90 100
Jambu Biji 3
3 8
9 15
17 44
49 20
22 90
100 Mangga
1 1
3 3
4 4
40 44
42 47
90 100
Nangka 5
6 13
14 15
17 40
44 17
19 90
100
Terlihat pada Tabel 19 olahan dari sayur daun hijau yang paling disukai oleh contoh adalah sayur daun hijau masak beningrebus dan masak santan.
Urutan pertama dari buncis dan wortel atau yang paling disukai adalah sop, selanjutnya untuk wortel adalah masak santan. Kacang panjang tidak memiliki
olahan yang paling disukai, karena preferensi contoh menunjukkan bahwa
kacang panjang tidak disukai. Pepaya dan mangga lebih disukai contoh dalam bentuk olahan jus, lalu sebagai buah. Sementara untuk jambu biji, contoh lebih
menyukai langsung sebagai buah selanjutnya dalam bentuk olahan seperti jus. Nangka paling disukai sebagai buah, namun untuk pisang, sebagian besar
contoh menyukai olahan pisang goreng. Semua kesukaan terhadap olahan pangan dalam kelompok sayur dan buah karena alasan organoleptik pangan
rasa. Tabel 19 Olahan kelompok sumber vitamin dan mineral paling disukai dan alasan
Jenis pangan Olahan paling disukai
2 peringkat teratas Alasan paling banyak dipilih
2 olahan peringkat teratas 1
2 1
2 Tipe
n Tipe
n Sayuran daun
hijau Rebus bening
Masak santan 1
32 35.6
1 42
46.7 Kacang panjang
- -
- -
- -
- -
Buncis Sop
- 1
30 33.3
Wortel Sop
Masak santan 1
40 44.4
1 34
37.8 Pisang
- Pisang
goreng -
- -
1 41
45.6 Pepaya
Jus pepaya Buah pepaya
1 37
41.1 1
58 64.4
Jambu biji Buah
jambu biji Jus jambu biji
1 47
52.2 1
44 48.9
Mangga Jus mangga
Buah mangga 1
44 48.9
1 56
62.2 Nangka
Buah nangka -
1 44
48.9 -
- -
Keterangan Tipe: 1. Organoleptik 2. Ketersediaan 3. Kebiasaan
4. Praktis 5. Gizi dan Kesehatan
6. Belum pernahPsikologis
Selanjutnya dilihat pula preferensi pangan contoh berdasarkan beberapa variabel lain yaitu besar keluarga, pendapatan keluarga, pengetahuan gizi, dan
jenis kelamin serta hubungan antara variabel tersebut dengan preferensi pangan
anak. Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar
berdasarkan Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga Besar Keluarga
Keluarga dengan banyak anak dan jarak kelahiran antar anak yang sangat dekat akan menimbulkan lebih banyak masalah. Pangan yang tersedia
untuk satu keluarga, mungkin tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga tersebut tetapi hanya mencukupi sebagian dari
anggota keluarga itu Martianto Ariani 2004. Oleh sebab itu pilihan pangan pun menjadi terbatas dengan semakin besarnya ukuran keluarga.
Tabel 20 Sebaran contoh berdasarkan preferensi pangan pada kelompok sumber karbohidrat menurut besar keluarga
Jenis pangan
Besar Keluar-
ga Tingkat kesukaan
Total p-
value r
1 2
3 4
5 n
n n
n n
n Beras
Kecil 0.0
1 2.3
5 11.4
21 47.7
17 38.6
44 100