Kelimpahan Burung di Semak Belukar

burung madu sriganti Nectarinia jugularis dan pijantung kecil Arachnothera longirostra. Nilai indeks kemerataan dari habitat lahan basah-gumuk winong sebesar 0,807. Untuk nilai nilai indeks keanekaragaman jenis burung di lahan basah-gumuk winong sebesar 2,893 Lampiran 6. Pada Tabel 14 dibawah merupakan spesies burung yang dilindungi pada habitat Lahan Basah-Gumuk Winong. Tabel 14 Spesies Burung yang Dilindungi di Lahan Basah-Gumuk Winong No. Nama Lokal Nama Ilmiah Dasar Hukum Status IUCNCITES 1 Kuntul besar Egretta alba PP. No 7 Th 1999 - 2 Kuntul kecil Egretta garzetta PP. No 7 Th 1999 - 3 Bangau tongtong Leptoptilos javanicus IUCN Rentan 4 Raja udang meninting Alcedo meninting PP. No 7 Th 1999 - 5 Raja udang biru Alcedo coerulescens PP. No 7 Th 1999 - 6 Kipasan belang Rhipidura javanica PP. No 7 Th 1999 - 7 Burung madu kelapa Anthreptes malacensis PP. No 7 Th 1999 - 8 Burung madu sriganti Nectarinia jugularis PP. No 7 Th 1999 - Sumber : Data primer hasil penelitian diolah

5.2.2.2.5 Kelimpahan Burung di Semak Belukar

Komposisi vegetasi pada habitat semak belukar sebagian besar ditumbuhi semak dan tanaman pisang yang ditanam masyarakat. Hasil pengamatan di habitat semak belukar ini jumlah jenis burung yang didapatkan sebanyak 8 jenis burung dari 7 famili Lampiran 7. Analisa data nilai kelimpahan jenis burung di habitat semak belukar terbesar dimiliki pada jenis burung cucak kutilang Pycnonotus aurigaster dari famili Pycnonotidae dengan nilai sebesar 0,581. Sedangkan yang memiliki kelimpahan terendah ada lima jenis dengan nilai kelimpahan sebesar 0,032 adalah tekukur biasa Streptolia chinensis, bubut alang-alang Centropus bengalensis, julang emas Aceros undulatus, merbah cerukcuk Pycnonotus goivavier, dan cinenen pisang Orthotomus sutorius dari famili Silviidae. Nilai indeks kemerataan dari habitat semak belukar sebesar 0,633. Untuk nilai nilai indeks keanekaragaman jenis burung di semak belukar sebesar 1,390 Lampiran 7. Berikut ini merupakan perbandingan nilai indeks keanekaragaman jenis burung pada setiap habitat Gambar 19 : Sumber : Data primer hasil penelitian diolah

5.3 Pemetaan Kawasan High Conservation Value HCV

5.3.2 Kawasan High Conservation Value 1 HCV 1

High Conservation Value 1 merupakan kawasan hutan yang mempunyai konsentrasi nilai-nilai keanekaragaman hayati yang penting secara global, regional atau nasional misalnya spesies endemi, spesies hampir punah, tempat untuk menyelamatkan diri refugia Daryatun et al, 2003. Salah satu komponen dari HCV 1 ini adalah kawasan lindung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa tempat di areal perkebunan kebun Kertowono bagian Kajaran yang merupakan kawasan lindung, baik berupa kawasan hutan lindung, sempadan sungai, serta kawasan perlindungan lainnya dalam hal ini adalah lahan basah wet land. Kawasan hutan lindung di areal perkebunan kebun Kertowono bagian Kajaran tersebar di dua tempat yaitu di daerah Bestik dengan luasannya sekitar 1,485 Ha dan di hutan Sumur Windu dengan luasan 14,194 Ha. Kawasan hutan lindung Sumur Windu merupakan bagian dari kawasan hutan Sumur Windu. Kawasan hutan lindung Sumur Windu ini berada di 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 Hutan Danyang Hutan Sumur Windu Lahan basah- Gumuk Winong Semak belukar N il ai I n d e k s K e an e k ar aga m an Habitat Gambar 19 Perbandingan Nilai Indeks Keanekaragaman Jenis pada setiap Habitat 3.089 2.956 2.893 1.39