20
terhadap erosi yang terdapat dalam jenis tanah kompleks tersebut. Klasifikasi tanah disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3 Klasifikasi Jenis Tanah
Kelas Tanah Jenis Tanah
Klasifikasi
I Aluvial, Tanah Glei, Planosol, Hidromorf kelabu,
Laterite Air Tanah Tidak Peka
II Latosol
Agak Peka III
Brown Forest Soil, Non Calcics Brown, Mediteran
Kurang Peka IV
Andosol, Laterits, Grumusol, Podsol, Podsolik Peka
V Regosol, Litosol, Organosol, Renzina
Sangat Peka
Sumber : SK. Menteri Pertanian No. 837KptsUm1980
Menurut SK. Menteri Pertanian No. 837KptsUm1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung, skor untuk parameter Intensitas
hujan disajikan pada Tabel 4 berikut : Tabel 4 Skoring parameter Intensitas hujan
No. Intensitas Hujan mmhari hujan Skor
1 Sangat Rendah 13,6
1 2
Rendah 13,6-20,7 2
3 Sedang 20,7-27,7
3 4
Tinggi 27,7-34,8 4
5 Sangat Tinggi 34,8
5 Penggunaan Sistem Informasi Geografis ini digunakan untuk menentukan
kawasan lindung dan untuk melakukan pemetaan akhir kawasan hasil analisa perbedaan.
3.6.2 Analisa Data Burung a Indeks Kekayaan Jenis Burung
Pendugaan kekayaan jenis burung dengan metode Margalef yaitu :
Keterangan : Dmg = Indeks Margalef N = Jumlah Individu seluruh jenis
S = Jumlah Jenis
b Dominansi
Dominansi digunakan untuk mengetahui jenis burung yang dominan di dalam kawasan penelitian. Ditentukan dengan rumus :
Di = niN X 100
21
Keterangan : ni = jumlah individu suatu jenis N = jumlah individu dari seluruh jenis
c Indeks Keanekaragaman Jenis Burung
Indeks Keanekaragaman Shanon-Winner digunakan untuk menghitung keanekaragaman jenis yaitu :
Atau H` = - Keterangan :
H` = Indeks keanekaragaman jenis Pi = Proporsi nilai penting
Ln = Logaritma normal
d Indeks Kemerataan Jenis Burung
Untuk mengetahui proporsi kelimpahan jenis burung digunakan indeks kemerataan Index of Evennes yaitu :
S Keterangan :
E = Indeks kemerataan jenis H` = Indeks keanekaragaman jenis
S = Jumlah Jenis Ln = Logaritma normal
e Status perlindungan PP. N0 7 tahun 1999, daftar CITES, IUCN 3.6.3 Analisa Data Flora
Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan tabel. Selain itu dianalisis juga secara kualitatif yaitu dengan deskriptif. Untuk analisis vegetasi, pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut: Kerapatan batangha
= Jumlah individu suatu jenis
Luas seluruh petak Kerapatan Relatif
= Kerapatan suatu jenis x 100
Kerapatan seluruh jenis
22
Dominansi m
2
ha =
Luas bidang dasar suatu jenis Luas seluruh petak
Dominansi Relatif =
Dominansi suatu jenis x 100 Dominansi seluruh jenis
Frekuensi =
Jumlah petak terisi suatu jenis Jumlah seluruh petak
Frekuensi Relatif =
Frekuensi suatu jenis x 100 Frekuensi seluruh jenis
Indeks Nilai Penting = KR + FR +DR
Indeks Nilai Penting = KR + FR Tumbuhan bawah
Luas bidang dasar suatu jenis =
2
. .
4 1
i
d
Keterangan :
d
i
= diameter jenis ke-i KR = Kerapatan Relatif
FR = Frekuensi Relatif DR = Diameter Relatif
- Status perlindungan PP. N0 7 tahun 1999,
SK. Mentan No. 54KptsUm1972, SK. Menhut N0. 261Kpts-IV1990
,
daftar CITES
3.7 Pemetaan Kawasan HCV High Conservation Value Area