sebesar 0,633. Untuk nilai nilai indeks keanekaragaman jenis burung di semak belukar sebesar 1,390 Lampiran 7.
Berikut ini merupakan perbandingan nilai indeks keanekaragaman jenis burung pada setiap habitat Gambar 19 :
Sumber : Data primer hasil penelitian diolah
5.3 Pemetaan Kawasan High Conservation Value HCV
5.3.2 Kawasan High Conservation Value 1 HCV 1
High Conservation Value 1 merupakan kawasan hutan yang mempunyai konsentrasi nilai-nilai keanekaragaman hayati yang penting
secara global, regional atau nasional misalnya spesies endemi, spesies hampir punah, tempat untuk menyelamatkan diri refugia Daryatun et
al, 2003. Salah satu komponen dari HCV 1 ini adalah kawasan lindung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa tempat di areal
perkebunan kebun Kertowono bagian Kajaran yang merupakan kawasan lindung, baik berupa kawasan hutan lindung, sempadan sungai, serta
kawasan perlindungan lainnya dalam hal ini adalah lahan basah wet land. Kawasan hutan lindung di areal perkebunan kebun Kertowono bagian
Kajaran tersebar di dua tempat yaitu di daerah Bestik dengan luasannya sekitar 1,485 Ha dan di hutan Sumur Windu dengan luasan 14,194 Ha.
Kawasan hutan lindung Sumur Windu merupakan bagian dari kawasan hutan Sumur Windu. Kawasan hutan lindung Sumur Windu ini berada di
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
Hutan Danyang
Hutan Sumur Windu
Lahan basah- Gumuk
Winong Semak belukar
N il
ai I
n d
e k
s K
e an
e k
ar aga
m an
Habitat
Gambar 19 Perbandingan Nilai Indeks Keanekaragaman Jenis pada setiap Habitat
3.089 2.956
2.893 1.39
dalam kawasan perkebunan dan terpisah dari hutan lindung milik Perum PERHUTANI yang berada di sekitar perkebunan kebun Kertowono bagian
Kajaran. Sedangkan kawasan hutan lindung Bestik masih menyatu dengan hutan lindung milik Perum PERHUTANI di luar kawasan perkebunan.
Kawasan sempadan sungai sebagian besar terdapat di afdeling Kaliwelang dengan luasan sekitar 72,457 Ha. Kawasan perlindungan
lainnya atau lahan basah wetland terdapat di afdeling Bedengan, kawasan ini berdekatan dengan perbukitan kecil Gumuk Winong dengan tingkat
kemiringan lereng agak curam oleh masyarakat sekitar dinamakan daerah Lahan Basahrawa-Gumuk Winong dengan luasan 3,115 Ha Gambar 20.
Lahan basah-Gumuk Winong sebagian digunakan masyarakat menjadi lahan budidaya berupa persawahan, tapi masih ada beberapa tempat yang
ditumbuhi semak-semak. Pada daerah ini ada beberapa spesies burung yang dilindungi menurut PP. No 7 Tahun 1999 dan IUCN Tabel 15.
Lahan basah ini masih menyatu dengan daerah rawa yang lebih luas yang terdapat di luar kawasan perkebunan kebun Kertowono bagian Kajaran.
Untuk selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 21 berikut : Lahan basah
Gambar 20 Lahan basah-Gumuk Winong Gumuk winong
Gambar 21 Peta Kawasan Lindung Kebun Kertowono bagian Kajaran
Ketiga tempat kawasan lindung tersebut dilakukan penilaian terhadap keberadaan spesies-spesies yang dapat dijadikan indikasi HCVAs, terdapat
dua tempat yang dijadikan tempat penilaian kawasan HCV 1 yaitu hutan lindung Sumur Windu dan Lahan basah-Gumuk Winong tentang keberadaan
spesies hampir punah dan konsentrasi spesies endemik. Hutan lindung Sumur Windu terdapat enam spesies burung yang
mempunyai nilai penting pada keanekaragaman hayati secara global dan nasional yaitu burung Haliaeetus leucogaster Elang laut perut putih,
Spilornis cheela Elang ular bido, Aceros undulatus Julang emas, Pavo muticus Merak hijau, Megalaima javensis Takur tulung-tumpuk dan Pitta
guajana Paok pancawarna. Spesies-spesies tersebut kecuali Megalaima javensis Takur tulung-tumpuk masuk dalam kategori CITES Apendiks II
yang artinya spesies-spesies tersebut masuk dalam daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tapi mungkin terancam punah bila perdagangan berlanjut
tanpa adanya pengaturan dan secara nasional masuk dalam daftar dilindungi di PP. No 7 tahun 1999 Gambar 21.
Pavo muticus Merak hijau untuk tingkat keterancaman dalam IUCN termasuk kategori vulnerable atau rentan artinya spesies ini memiliki resiko
kepunahan yang tinggi di alam, untuk Megalaima javensis Takur tulung- tumpuk masuk kategori IUCN Near Threathed atau hampir terancam artinya
spesies ini memiliki keterancaman paling dekat. Haliaeetus leucogaster Elang laut perut putih dan Spilornis cheela
Elang ular bido termasuk dalam famili Accipitridae, famili ini dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan CITES, dikarenakan burung ini memiliki
fungsi yang sangat penting bagi penyeimbang ekosistem Darmawan, 2006. Jenis burung pemangsa ini memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan
ekosistem dari populasi hama tikus dan populasi ular yang berlebihan dengan cara memangsanya Sozer et al 1999 dalam Darmawan, 2006.
Aceros undulatus Julang emas termasuk dalam famili Bucerotidae. Famili Bucerotidae dilindungi pada tingkat sukufamili oleh pemerintah
Indonesia dan CITES dikarenakan jenis ini memiliki manfaat yang besar sebagai indikator kesehatan hutan. Menurut Kemp 1993 dalam Darmawan
2006, jenis burung anggota Bucerotidae memegang peranan penting dalam penyebaran biji. Bucerotidae ini menyenangi habitat hutan dengan penutupan
tajuk lebar pohon dengan diameter besar dan banyak terdapat pohon buah. Sehingga suku tersebut dapat digunakan untuk melihat tingkat kesehatan atau
kelestarian hutan, selain itu populasi jenis ini dialam sangatlah terbatas, dan rentan terhadap gangguan sehingga perlu dilindungi. Ada beberapa alasan
suatu jenis burung perlu dilindungi pada tingkat spesies atau jenis karena jenis burung tersebut memiliki potensi diperdagangkan yang tinggi, terancam
populasinya atau populasi di alam sedikit penyebarannya terbatas serta memiliki manfaat terhadap keseimbangan dan kelestarian lingkungan Sozer
et al, 1999. Hutan sumur windu mempunyai dua spesies pohon Ficus spp. yaitu Ficus
variegata dan Ficus hispida yang merupakan sumber makanan dari Aceros undulatus Julang emas. Menurut Meijaard et al 2006, ada tiga jenis buah
yang dimakan oleh rangkong Asia yaitu buah yang kaya lemak dan berbentuk kapsul seperti Aglaia spp dan Myristica spp., buah berdaging dan berbiji dari
marga Lauraceae dan Annonaceae, serta buah berkandungan gula tinggi seperti Ficus spp. Walaupun spesies-spesies Ficus ini tidak dilindungi oleh
Undang-Undang tapi keberadaannya memegang peranan penting sebagai daya dukung untuk habitat burung famili Bucerotidae.
Nilai dominansi untuk Aceros undulatus Julang emas dan Arachnothera affinis Pijantung gunung adalah 8,571 dan 5,714 untuk Pitta guajana ini
berarti spesies burung tersebut dapat sering dijumpai di hutan lindung Sumur Windu. Haliaeetus leucogaster Elang laut perut putih Spilornis cheela
Elang ular bido, Pavo muticus Merak hijau dan Megalaima javensis Takur tulung-tumpuk nilai dominansinya masing-masing adalah 2,857 artinya
spesies ini sub dominan dan jarang ditemukan di sekitar lokasi. Gambar 22 menunjukkan gambar burung Aceros undulatus Julang emas dan Pitta
guajana Paok pancawarna :
Terdapat satu spesies burung yang masuk kategori dilindungi secara nasional dalam daftar PP. No 7 tahun 1999 adalah Arachnotera affinis.
Pada habitat Sumur Windu ini ada dua spesies burung yang endemik pulau Jawa yaitu Megalaima javensis Takur tulung-tumpuk, dan Prinia inornata
Prenjak padi. Jenis-jenis endemik dan dilindungi dipandang memiliki tingkat urgensi tertinggi untuk dijaga keberadaannya mengingat jenis-jenis tersebut
sangat tergantung pada keberlangsungan habitat asli yang didiaminya. Keberadaan jenis endemik ini bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi masyarakat
sekitar untuk tetap menjaga keberadaan hutan tanaman tersebut Dewi, 2005. Berdasarkan data yang diperoleh untuk vegetasi yang dilindungi menurut
SK. Mentan No 54KptsUm1972 di Sumur Windu ini adalah Pterospermum javanicum Bayur. Pada habitat sumur windu juga terdapat spesies
Macaranga sp. yang menandakan bahwa habitat sumur windu telah mengalami kerusakan, karena spesies Macaranga sp. merupakan spesies
pohon yang umumnya terdapat pada habitat yang rusak. Habitat Lahan basah-Gumuk Winong juga memiliki nilai keanekaragaman
hayati yang penting secara global menurut IUCN adalah Leptoptilos javanicus Bangau tongtong dalam kategori vulnerable atau rentan. Habitat Lahan
basah-Gumuk Winong sering dikunjungi spesies burung ini karena kebiasaan burung ini yang suka mengunjungi persawahan, padang rumput terbuka yang
kebanjiran dan mangrove. Gambar 22 Burung-burung yang masuk CITES
Aceros undulatus
Foto : Andi NC
Pitta guajana
Foto : Hidayat A LIPI
Untuk burung yang dilindungi secara nasional menurut PP. No 7 tahun 1999 yang disajikan dalam Tabel 15 berikut :
Tabel 15 Spesies Burung yang Dilindungi di Lahan Basah-Gumuk Winong menurut PP. No 7 tahun 1999
No. Nama Lokal Nama Ilmiah
Nama Inggris
1 Kuntul besar
Egretta alba Great egret
2 Kuntul kecil
Egretta garzetta Little egret
3 Raja udang meninting
Alcedo meninting Blue-eared Kingfisher
4 Raja udang biru
Alcedo coerulescens Small blue Kingfisher
5 Kipasan belang
Rhipidura javanica Pied fantail
6 Burung madu kelapa
Anthreptes malacensis Plian-throated Sunbird
7 Burung madu sriganti
Nectarinia jugularis Olive-backed Sunbird
Sumber : Data primer hasil penelitian diolah
Pada habitat lahan basah-Gumuk Winong spesies burung endemik pulau Jawa adalah Stachyris thoracica Tepus leher putih.
5.3.3 Kawasan High Conservation Value 2 HCV 2