dengan skor nilai terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Sedangkan penelitian pada tahun ketiga sedang berjalan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah mencakup perbedaan lingkup wilayah dan sektor perekonomian yang diamati,
serta variabel yang digunakan. Dalam penelitian ini mencakup nilai total realisasi investasi nasional di sektor primer, sekunder dan tersier. Selain itu, variabel yang
digunakan adalah nilai total realisasi investasi nasional sektor primer, sekunder dan tersier, suku bunga riil, inflasi, pendapatan riil sektor primer, sekunder dan
tersier, total jalan yang diaspal di Indonesia, jumlah penduduk Indonesia, serta jumlah tenaga kerja sektor primer, sekunder dan tersier, sehingga penelitian
akan memiliki karakteristik yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
2.4. Kerangka Pemikiran
Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat, agama, dan etnis serta memiliki keunggulan komparatif berupa sumber daya
manusia dan sumber daya alam seharusnya dapat menjadi potensi tersendiri bagi pembangunan ekonomi di Indonesia. Hal ini dikarenakan, berbagai keunggulan
yang dimiliki oleh Indonesia dapat dijadikan sebagai salah satu modal utama untuk melakukan berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan. Akan tetapi,
potensi tersebut juga perlu didukung oleh investasi yang memadai untuk mendanai berbagai kegiatan ekonomi tersebut, yang pada akhirnya diharapkan
dapat mendorong pembangunan ekonomi secara nasional.
Seyogyanya, pembangunan ekonomi di suatu negara merupakan hal yang harus diusahakan oleh setiap negara, baik itu negara berkembang maupun negara
maju dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Namun, permasalahan yang sering timbul dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi di
suatu negara adalah rendahnya investasi. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia di pertengahan tahun 1997 yang
telah menjadi shock bagi perekonomian Indonesia yang ditandai dengan tingkat inflasi melambung tinggi, rendahnya GDP Indonesia, terdepresiasinya rupiah,
serta rendahnya tingkat pengembangan infrastruktur berupa pembangunan jalan yang dilakukan oleh pemerintah menyebabkan menjadi tidak kondusifnya iklim
investasi di Indonesia sehingga baik arus investasi asing maupun arus investasi dalam negeri pada berbagai sektor perekonomian mengalami penurunan.
Dalam penelitian ini, sejumlah variabel digunakan untuk melakukan analisis perbandingan faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi investasi
nasional di sektor primer, sekunder, dan tersier. Berdasarkan tujuan serta untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan
adalah data nilai total realisasi investasi nasional baik sektor primer, sekunder, dan tersier, inflasi, suku bunga riil, pendapatan riil sektor primer, sekunder, dan
tersier, jumlah tenaga kerja sektor primer, sekunder, maupun tersier, jumlah penduduk, dan total jalan yang diaspal di Indonesia tahun 1993 sampai dengan
tahun 2008. Apabila faktor-faktor tersebut cukup kondusif, maka hal ini akan menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di berbagai sektor
perekonomian di Indonesia sehingga dapat mendorong peningkatan nilai total
realisasi investasi nasional baik di sektor primer, sekunder, maupun tersier. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan bagaimana faktor-
faktor tersebut mempengaruhi nilai total realisasi investasi nasional di sektor primer, sekunder, dan tersier serta dapat memberikan rekomendasi kebijakan
investasi yang dapat mendorong nilai total realisasi investasi nasional di sektor
primer, sekunder, dan tersier.
Gambar 2.3. Bagan Alur Pemikiran Ketimpangan realisasi investasi nasional
Investasi di sektor primer
Investasi di sektor sekunder
Investasi di sektor tersier
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi investasi nasional di sektor primer,
sekunder dan tersier
Suku bunga
PDB Jmlh.
Pnddk Jumlah
tenaga kerja Inflasi
Total jalan yang diaspal di Indonesia
Peningkatan investasi nasional di sektor primer, sekunder, dan tersier
Terciptanya iklim investasi nasional yang kondusif pada sektor primer,
sekunder dan tersier Rekomendasi kebijakan
Keterangan: : dianalisis
2.5. Hipotesis Penelitian