Regresi Komponen Utama Principal Component Analysis

Untuk memperbaiki dari masalah multikolinieritas menurut Gujarati 1993 adalah sebagai berikut : a. Menggunakan extraneous atau informasi sebelumnya, b. Mengkombinasikan data cross-sectional dan data deretan waktu, c. Meninggalkan variabel yang sangat berkorelasi, d. Mentransformasikan data, e. Mendapatkan tambahan data baru.

3.2.3. Regresi Komponen Utama Principal Component Analysis

Analisis komponen utama pada dasarnya mentransformasi peubah-peubah bebas yang berkorelasi menjadi peubah-peubah baru yang orthogonal dan tidak berkorelasi. Analisis ini bertujuan untuk menyederhanakan peubah-peubah yang diamati dengan cara mereduksi dimensinya, sehingga masalah multikolinearitas dapat diatasi. Hal ini dilakukan dengan menghilangkan korelasi di antara peubah melalui transformasi peubah asal ke peubah baru komponen utama yang tidak berkorelasi Gasperz dalam Ulpah, 2006. Dengan teknik ini peubah yang cukup banyak akan diganti dengan peubah yang jumlahnya lebih sedikit tanpa diiringi oleh hilangnya objektifitas analisis. Dimana tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis regresi komponen utama adalah: 1. Membakukan peubah bebas asal yaitu X menjadi Z 2. Mencari akar ciri dan vector ciri dari matriks R 3. Menentukan persamaan komponen utama dari vector cirri 4. Meregresikan peubah respon Y terhadap skor komponen utama W 5. Transformasi balik

IV. GAMBARAN UMUM

4.1. Perkembangan Realisasi Investasi Nasional di Sektor Primer,

Sekunder dan Tersier Investasi merupakan kegiatan untuk mentransformasikan sumber daya potensial menjadi kekuatan ekonomi riil. Sumber daya alam yang ada di masing- masing negara diolah dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat secara adil dan merata. Namun, dalam memanfaatkan sumberdaya alam perlu memperhatikan kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup. Peranan investasi di Indonesia cenderung meningkat sejalan dengan banyaknya dana yang di butuhkan untuk melanjutkan pembangunan nasional. Oleh karena itu, investasi dapat dikatakan sebagai suatu faktor yang krusial bagi kelangsungan proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Akan tetapi, yang terpenting dari kegiatan investasi yaitu bukan besarnya investasi dalam nilai uang atau jumlah proyek, melainkan bagaimana efisiensi atau produktivitas dari investasi tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Secara umum, bila melihat perkembangan nilai total realisasi investasi nasional di sektor primer, sekunder dan tersier dari tahun 1993 hingga tahun 2008 menunjukkan bahwa para investor cenderung lebih tertarik pada investasi pada kelompok sekunder maupun tersier, dibandingkan berinvestasi pada kelompok primer.