5.2.2. Realisasi Investasi Nasional di Sektor Sekunder
Hasil analisis regresi komponen utama dalam persamaan nilai total realisasi investasi nasional di sektor sekunder memiliki koefisien determinasi R-
Squared sebesar 56,2 persen artinya persamaan nilai total realisasi investasi nasional di sektor sekunder dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang terdapat
dalam model tersebut sebesar 56,2 persen, sisanya sebesar 43,8 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar persamaan nilai total realisasi investasi nasional di sektor
sekunder pada taraf 5 persen α = 5 persen. Hasil analisis regresi komponen
utama persamaan nilai total realisasi investasi nasional di sektor sekunder dapat ditunjukkan melalui Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Hasil Analisis Regresi Komponen Utama Model Realisasi Investasi Nasional di Sektor Sekunder
Peubah Simpangan Baku
Koefisian t-hitung
Keterangan
Z1 0,0027307
0,25243 92,44348
Signifikan Z2
0,0024763 0,21507
86,85014 Signifikan
Z3 0,0079679
-0,07281 -9,13762
Signifikan Z4
0,0028212 0,23088
132,23150 Signifikan
Z5 0,0028722
0,24621 85,72067
Signifikan Z6
0,0091388 -0,01772
-1,93931 Signifikan
Keterangan: Z1: PDBS
t - 1
Z3: INF Z5: Jaspal Z2: TKS Z4: Jmlh. Pnddk
t - 1
Z6: r R-Squared: 56,2
Durbin-Watson Statistic: 1,69680 t-tabel pada taraf 5: 1,96
Berdasarkan hasil pendugaan variabel dapat diketahui bahwa pendapatan riil tahun sebelumnya di sektor sekunder PDBS
t - 1
, jumlah tenaga kerja di sektor sekunder TKS, inflasi INF, jumlah penduduk Indonesia tahun sebelumnya
Jmlh. Pnddk
t - 1
, total Jalan yang diaspal di Indonesia Jaspal, suku bunga riil Indonesia r berpengaruh secara signifikan pada taraf 5 persen
α = 5 persen
terhadap nilai total realisasi investasi nasional di sektor sekunder. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing variabel memiliki nilai |t-hitung| yang lebih besar dari
nilai t-tabel pada taraf 5 persen α = 5 persen.
5.2.3. Realisasi Investasi Nasional di Sektor Tersier