Pada persamaan model nilai total realisasi investasi nasional di sektor tersier terdapat variabel yang mempunyai nilai lebih besar dari |0,8|, yaitu PDBT
t-1
dan jumlah tenaga kerja di sektor tersier, PDBT
t-1
dan jumlah penduduk tahun sebelumnya, PDBT
t-1
dan total jalan yang diaspal di Indonesia, jumlah tenaga kerja di sektor tersier dan total jalan yang diaspal di Indonesia, jumlah penduduk
tahun sebelumnya dan total jalan yang diaspal di Indonesia. Tabel 5.5. Hasil Estimasi Uji Multikolinearitas Model Realisasi Investasi
Nasional di Sektor Tersier
r INF
PDBT
t-1
TKT Jmlh. Pddk
t-1
Jaspal r
1,000 -0,768
-0,102 -0,177
-0,309 -0,211
INF -0,768
1,000 -0,278
-0,022 -0,128
-0,123 PDBT
t-1
-0,102 -0,278
1,000 0,880
0,894 0,951
TKT -0,177
-0,022 0,880
1,000 0,765
0,931 Jmlh.Pddk
t-1
-0,309 -0,128
0,894 0,765
1,000 0,860
Jaspal -0,211
-0,123 0,951
0,931 0,860
1,000
Berdasarkan dari informasi diatas, dapat diketahui bahwa ketiga model yang digunakan dalam penelitian ini tidak bebas dari masalah multikolinearitas.
Oleh karena itu, dilakukan regresi komponen utama untuk mentransformasi peubah-peubah bebas yang berkorelasi menjadi peubah-peubah baru yang
orthogonal dan tidak berkorelasi. Analisis ini bertujuan untuk menyederhanakan peubah-peubah yang diamati dengan cara mereduksi dimensinya, sehingga
masalah multikolinearitas dapat diatasi.
5.2. Estimasi Model
5.2.1. Realisasi Investasi Nasional di Sektor Primer
Hasil analisis regresi komponen utama dalam persamaan nilai total realisasi investasi nasional di sektor primer memiliki koefisien determinasi R-
Squared sebesar 58,5 persen artinya persamaan nilai total realisasi investasi nasional di sektor primer dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang terdapat
dalam model tersebut sebesar 58,5 persen, sisanya sebesar 41,5 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar persamaan nilai total realisasi investasi nasional di sektor
primer pada taraf 5 persen α = 5 persen. Hasil analisis regresi komponen utama
persamaan nilai total realisasi investasi nasional di sektor primer dapat ditunjukkan melalui Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Hasil Analisis Regresi Komponen Utama Model Realisasi Investasi Nasional di Sektor Primer
Peubah Simpangan Baku
Koefisian t-hitung
Keterangan
Z1 0,0023430
0,19186 81,88790
Signifikan Z2
0,0015780 0,15745
99,78264 Signifikan
Z3 0,0000091
-0,01197 -1312,76538
Signifikan Z4
0,0022257 0,18700
84,01698 Signifikan
Z5 0,0023981
0,19411 80,94122
Signifikan Z6
0,0000091 -0,01197
-1312,76538 Signifikan
Keterangan: Z1: PDBP
t - 1
Z3: INF Z5: Jaspal Z2: TKP Z4: Jmlh. Pnddk
t - 1
Z6: r R-Squared: 58,5
Durbin-Watson Statistic: 1,54770 t-tabel pada taraf 5: 1,96
Berdasarkan hasil pendugaan variabel dapat diketahui bahwa pendapatan riil tahun sebelumnya di sektor primer PDBP
t - 1
, jumlah tenaga kerja di sektor primer TKP, inflasi INF, jumlah penduduk Indonesia tahun sebelumnya Jmlh.
Pnddk
t - 1
, total Jalan yang diaspal di Indonesia Jaspal, suku bunga riil Indonesia r berpengaruh secara signifikan pada taraf 5 persen
α = 5 persen terhadap nilai total realisasi investasi nasional di sektor primer. Hal ini dapat dilihat dari masing-
masing variabel memiliki nilai |t-hitung| yang lebih besar dari nilai t-tabel pada taraf 5 persen
α = 5 persen.
5.2.2. Realisasi Investasi Nasional di Sektor Sekunder