Analisis Kuantitatif dengan SSA Gangguan–Gangguan pada SSA

16

2.3.3 Analisis Kuantitatif dengan SSA

Untuk keperluan analisis kuantitatif dengan SSA, maka sampel harus dalam bentuk larutan. Untuk menyiapkan larutan, sampel harus diperlakukan sedemikian rupa yang pelaksanaanya tergantung dari macam dan jenis sampel. Yang penting untuk diingat adalah bahwa larutan yang akan dianalisis haruslah sangat encer. Ada beberapa cara untuk melarutkan sampel, yaitu:  Lansung dilarutkan dengan pelarut yang sesuai  Sampel dilarutkan dalam suatu asam  Sampel dilarutkan dalam suatu basa atau dileburkan dahulu dengan basa kemudian hasil leburan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Metode pelarutan apapun yang akan dipilih untuk dilakukan analisis dengan SSA, yang terpenting adalah bahwa larutan yang dihasilkan harus: jernih, stabil, dan tidak menganggu zat–zat yang akan dianalisis. Ada beberapa metode kuantifikasi hasil analisis dengan metode SSA yaitu dengan menggunakan kurva kalibrasi; dengan perbandingan langsung; dengan menggunakan dua baku; dan dengan menggunakan metode standar adisi metode penambahan baku Rohman dan Gandjar, 2009.

2.3.4 Gangguan–Gangguan pada SSA

Yang dimaksud dengan gangguan–gangguan interference pada SSA adalah peristiwa – peristiwa yang menyebabkan pembacaan absorbansi unsur yang dianalisis menjadi lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang sesuai dengan konsentrasinya dalam sampel. Gangguan–gangguan yang dapat terjadi dalam SSA adalah sebagai berikut: 17 1. Gangguan yang berasal dari matriks sampel yang mana dapat mempengaruhi banyaknya sampel yang mencapai nyala 2. Gangguan kimia yang dapat mempengaruhi jumlah banyaknya atom yang terjadi di dalam nyala. 3. Gangguan oleh absorbansi yang disebabkan bukan oleh absorbansi atom yang diananlisis; yakni absorbansi oleh molekul – molekul yang tidak terdisosiasi di dalam nyala. 4. Gangguan oleh penyerapan non–atomik non atomic absorption Rohman dan Gandjar, 2009. Cara mengatasi gangguan ini adalah dengan bekerja pada panjang gelombangyang lebih besar atau pada suhu yang lebih tinggi. Jika kedua cara ini masih belum bias membantu menghilangkan gangguan ini, maka satu-satunya cara adalah dengan mengukur besarnya penyerapan non-atomik menggunakan sumber sinar yang memberikan spoektrum kontinyu Rohman, 2009.

2.4 Validasi Metoda Analisis