Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium Pembutan Kurva kalibrasi Natrium Pembuatan Kurva Kalibrasi Magnesium

22 kering. Kurs perselen dimasukkan kembali ke tanur dengan temperatur awal 100 o C setiap 5 menit. Pengabuan dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan hingga dingin dan dipindahkan ke desikator Horwitz, 2000.

3.5.4 Pembuatan Larutan Sampel

Sampel hasil destruksi dilarutkan dalam 5 mL HNO 3 1:1, lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian larutan dicukupkan dengan aquademineral hingga garis tanda Horwitz, 2000. Kemudian disaring dengan kertas Whatman No 42 dan 5 mL filtrat pertama dibuang untuk menjenuhkan kertas saring kemudian filtrat selanjutnya ditampung dalm botol. Filtrat ini digunakan sebagai larutan sampel untuk analisis kuantitatif. 3.5.5 Analisa Kuantitatif 3.5.5.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalium Larutan baku kalium 1000 mcgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineral kensentrasi 10 mcgml larutan induk baku II. Larutan untuk kurva kalibrasi kalium dibuat dengan memipet Larutan Induk Baku II sebanyak 2,5 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml, dan 20 ml, dilarutkan dalam labu 50 ml dan dicukupkan sampai garis tanda dengan aquademineral sehingga didapatkan konsentarasi berturut-turut 0,5 mcgml; 2,00 mcgml; 3,00 mcgml; 4,00 mcgml dan diukur pada panjang gelombang 766,5 nm dengan tipe nyala udara-propana Rohman, 2007.

3.5.5.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium

Larutan baku kalsium 1000 mcgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan 23 akuademineral kensentrasi 10 mcgml larutan induk baku II. Larutan untuk kurva kalibrasi kalsium dibuat dengan memipet Larutan Induk Baku II sebanyak 2,5 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml, dan 20 ml, dilarutkan dalam labu 50 ml dan dicukupkan sampai garis tanda dengan aquademineral sehingga didapatkan konsentarasi berturut-turut 0,5 mcgml; 2,00 mcgml; 3,00 mcgml; 4,00 mcgml dan diukur pada panjang gelombang 422,7 nm dengan tipe nyala dinitrogen oksida-asetilen Rohman, 2007.

3.5.5.3 Pembutan Kurva kalibrasi Natrium

Larutan baku natrium 1000 mcgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides kensentrasi 10 mcgml larutan induk baku II. Larutan untuk kurva kalibrasi kalsium dibuat dengan memipet Larutan Induk Baku II sebanyak 25 ml, dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan dengan aquademineral hingga garis tanda konsentrasi 2,5 mcgml. larutan kurva kalibrasi natrium dibuat dengan memipet larutan induk baku III sebanyak 4 ml, 6 ml, 8 ml, dan 12 ml, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan sampai garis tanda dengan aquademineral sehingga didapatkan konsentarasi berturut-turut 0,2 mcgml; 0,3 mcgml; 0,4 mcgml; 0,5 mcgml dan 0.6 mcgml diukur pada panjang gelombang 589,0 nm dengan tipe nyala udara-propana Rohman, 2007.

3.5.5.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi Magnesium

Larutan baku natrium 1000 mcgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineral kensentrasi 10 mcgml larutan induk baku II. Larutan induk 24 baku III dibuat dengan memipet Larutan Induk Baku II sebanyak 10 ml, dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan aquademineral hingga garis tanda konsentrasi 2 mcgml. larutan kurva kalibrasi magnesium dibuat dengan memipet larutan induk baku III sebanyak 2,5 ml, 5 ml, 7,5 ml, dan 12,5 ml, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan sampai garis tanda dengan aquademineral sehingga didapatkan konsentarasi berturut-turut 0,1 mcgml; 0,2 mcgml; 0,3 mcgml; 0,4 mcgml dan 0,5 mcgml diukur pada panjang gelombang 285,2 nm dengan tipe nyala udara asetilen Rohman, 2007.

3.5.5.5. Penetapan Kadar Kalium