32
Gambar 4.4 Kurva kalibrasi magnesium
Berdasarkan kurva di atas diperoleh hubungan yang linear antara konsentrasi dengan absorbansi, dengan kofisien korelasi r untuk kalsium sebesar
0,9996; kalium sebesar 0,9992; natrium sebesar 0,9998; dan magnesium sebesar 0,9999. nilai r
≥ 0,97 menunjukkan adanya korelasi linear antara X dan Y Ermer dan McB. Miller, 2005.
4.2.2 Analisis Kadar Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada
Sampel
Sampel yang digunakan dalam penetapan kadar kalium, kalsium, natrium dan magnesium terdiri dari empat jenis yaitu sampel I II yang terdiri dari sawo
matang berkulit, serta sawo matang tidak berkulit , dan sampel III IV terdiri dari sawo mengkal berkulit serta sawo mengkal tidak berkulit.
Pengujian kandungan kalium, kalsium, natrium dan magnesium dilakukan secara spektrofotometri serapan atom. Konsentrasi kalium, kalsium, natrium dan
magnesium dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi kurva kalibrasi. Data dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 51 dan contoh perhitungan
dapat dilihat pada Lampiran 7, halaman 53.
-0,02 0,02
0,04 0,06
0,08 0,1
0,12 0,14
0,16
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
A bs
or ba
ns i
Konsentrasi µgmL
Y = 0.4084 X + 0.0004 r = 0.9999
33 Pengujian dilanjutkan dengan perhitungan statistik perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 15, halaman 94. Hasil analisis kuantitatif kalium, kalsium, natrium dan magnesium pada sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Hasil Analisis Kuantitatif Kalium, Kalsium, Natrium dan magnesium pada Sampel I,II,III dan IV
No Jenis
Logam Kadar Logam dalam Sampel mg100 g
MBK MTK
MgBK MgTK
1 Kalium
222,5635 ± 2,7442
140,9663 ± 1,2153
185,3649 ± 0,3720
187,7387 ± 1,4814
2 Kalsium
19,6492 ± 0,0988
11,2662 ± 0,07067
20,5811 ± 0,0774
13,6619 ± 0,0447
3 Natrium
6,2928 ± 0,7072
7,5687 ± 0,4758
8,1745 ± 0,1742
7,1406 ± 0,3195
4 Magnesium 11,5420
± 0,0749 8,6940
± 0,0280 10,8951
± 0,0439 11,7894
± 0,0337
Keterangan: Sampel I MBK
= Matang Berkulit Sampel II MTK
= Matang Tidak Berkulit Sampel III MgBK
= Mengkal Berkulit Sampel IV MgTK
= Mengkal Tidak Berkulit Dari hasil analisis kuantitatif kalium, kalsium, natrium dan magnesium,
sesuai yang tercantum pada table 4.1, setiap sampel mempunyai variasi kadar mineralnya. Kadar Kalium Banyak terdapat pada sawo matang berkulit dibanding
matang tidak berkulit, sedangkan pada sawo mengkal lebih tinggi yang tidak berkulit dibanding berkulit. Hal ini sesuai dengan tiori bahwa pada kulit buah
lebih banyak mengandung Kalium, karena kalium dalam tumbuhan berfungsi untuk menjaga bunga dan buah tidak mudah gugur, dan fungsi kulit buah ialah
untuk melindungi daging buah. Kadar kalsium lebih tinggi pada sawo mengkal dan matang berkulit dibanding mengkal dan matang tidak berkulit.
34 Kadar magnesium berbanding terbalik dengan kalsium yaitu lebih tinggi
pada sawo mengkal dan matang tidak berkulit dibanding yang berkulit. Kadar natrium justru lebih tinggi pada mengkal berkulit dan paling sedikit pada matang
berkulit. Perbedaan kadar natrium yang lebih sedikit dibanding dengan kadar kalium yang lebih banyak dalam sampel, hasil penelitiaan ini sesuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa kadar kalium lebih tinggi dibanding natrium 16:1. Hal ini sesuai dengan peran mineral dalam tumbuhan yang berfungsi dan
diedarkan ke buah dan bunga, sehingga kalium lebih banyak dalam buah. Sedangkan natrium pada tumbuhan diedarkan untuk merangsang pertumbuhan
batang dan daun, maka kadarnya dalam buah hanya sedikit. Mineral diedarkan ke bagian-bagian tertentu dalam tanaman sesuai dengan
kebutuhan. Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan kadar yang paling tinggi dalam sawo ialah kalium seterusnya kalsium, magnesium dan natrium yang paling
rendah, hal tersebut sesuai dengan literatur. Kalium dan kalsium dalam tanaman salah satunya berfungsi untuk memperkuat, karena fungsi kulit melindungi atau
menutupi daging buah sehingga harus lebih keras.
4.2.3 Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Kalium, Kalsium, Natrium dan