Analisis Faktor Metode Pengolahan dan Analisis Data

terpisah pada lembar kerja yang berbeda antara satu konstruk variabel dengan konstruk variabel yang lain sehingga dapat diketahui butir-butir pertanyaan variabel mana yang paling banyak tidak valid.

3.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk- konstruk dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas sebaliknya dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha dari 0,60.

3.5.3. Analisis Deskriptif

Penelitian ini, data dan informasi dari kuesioner diolah dan disajikan dalam dua bentuk penjelasan. Tujuan pertama dijawab dengan penjelasan secara deskriptif. Tujuan kedua dijelaskan dengan bentuk deskriptif dan juga menampilkan hasil output akhir pengolahan dengan analisis faktor.

3.5.4. Analisis Faktor

Salah satu teknik yang sering digunakan dalam analisis multivariat adalah Analisis Faktor. Analisis faktor digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama pelanggan dalam melakukan pembelian jasa di Kedai Telapak. Secara matematis, analisis faktor menyerupai analisis regresi berganda dalam hal adanya kombinasi linier yang diperlihatkan setiap variabel pada faktor- faktor yang mendasarinya. Perbedaannya adalah bila dalam regresi berganda terdapat variabel tak bebas. Pada analisis faktor, tidak ada dependent variable ataupun independent variable, sehingga tidak ada model kausalitas untuk analisis faktor. Data hasil penelitian analisis faktor terhadap 19 variabel diuji kelayakannya dengan menggunakan alat pengujian berdasar korelasi antar variabel yaitu Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO-MSA dan Barlett’s Test. Pengujian ini dilakukan karena analisis faktor berupaya mengelompokkan sejumlah variabel. Oleh karena itu seharusnya ada korelasi yang kuat diantara variabel, sehingga terjadi pengelompokkan. Jika sebuah variabel berkorelasi lemah dengan variabel lainnya, maka variabel tersebut akan dikeluarkan dari analisis faktor. Setelah jumlah variabel telah terpilih, selanjutnya dilakukan proses ekstraksi variabel hingga menjadi beberapa faktor atau yang disebut komponen utama. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Principal Component. Jumlah optimal komponen utama yang terbentuk ditentukan berdasarkan eigenvalue dengan nilai lebih besar dari 1. Selain dengan perhitungan angka seperti yang disajikan oleh tabel Total Variance Explained. Nilai eigenvalue menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung keragaman seluruh variabel yang dianalisis. Pengelompokkan sebuah variabel kedalam komponen utama ditentukan oleh loading factor dari masing-masing variabel yang tersaji pada Tabel Component Matrix pada hasil olahan analisis faktor. Loading factor yang didapat biasanya tidak terlalu bagus untuk diinterpretasikan. Hal ini dikarenakan komponen-komponen utama yang terbentuk, pada banyak kasus kurang berbeda nyata, sehingga dapat mengganggu analisis. Untuk mempermuah interpretasi, dilakukan rotasi terhadap matrix loading. Sehingga perbedaan antara komponen-komponen utama yang terbentuk lebih jelas. Secara geometrik, rotasi berarti pemutaran sumbu faktor dengan sudut tertentu, sehingga mendapatkan sumbu faktor baru dengan loading baru tanpa perubahan pada konfigurasi pada peubah asal. Penelitian ini menggunakan metode rotasi orthogonal yang biasa digunakan, yaitu metode Varimax. Metode Varimax menitikberatkan kesederhanaan kolom-kolom matriks bobotnya, dalam arti bahwa hanya di satu faktor, beberapa peubah akan mempunyai bobot tertinggi dan sisanya untuk faktor lain. Hal ini akan memudahkan dalam interpretasi peubah untuk tiap faktor. Hasil dari proses rotasi ini disajikan pada tabel Rotated Component Matrix. Berdasarkan nilai loading factors yang disajikan pada tabel tersebut, variabel asal dikelompokkan kedalam suatu komponen utama. Berdasarkan hasil rotasi pada tabel rotated component matrix, setiap variabel yang terdapat pada faktor yang terbentuk harus memenuhi ketentuan cut off point 0,5 sehingga dikeluarkan dari komponen utama. Alat analisis ini dipilih dengan pertimbangan bahwa kelebihan Analisis Faktor adalah dapat menjelaskan hubungan antar variabel-variabel yang diduga mempengaruhi keputusan pelanggan dalam melakukan pembelian jasa di Kedai Telapak. Dengan demikian, pihak manajemen dapat menetapkan skala prioritas dalam kebijakannya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN