Kajian Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

nilai koefisien korelasi dari matriks korelasi asal dengan koefisien korelasi dari matriks korelasi yang baru. Jika nilai mutlak dari selisih tersebut melebihi 0,05, dimasukkan dalam kategori bahwa koefisien korelasi tersebut tidak sama berubah. Kemudian, dihitung jumlah koefisien yang berbeda dan yang tergolong sama. Jumlah relatif dari koefisien yang tergolong sama dijadikan indikator ketepatan model. Model dikatakan baik apabila koefisien yang tidak berubah atau sama lebih banyak 50 daripada yang tergolong berubah. Dalam perkembangannya, metode ini lebih banyak digunakan.

2.5. Kajian Penelitian Terdahulu

Harini Siswati 2002 penelitiannya berjudul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen dalam Pembelian di Oktias Fried Chicken Cabang Cibinong dan Cabang Depok”. Penelitian bertujuan untuk: 1 Mendeskripsikan karakteristik konsumen Oktias Fried Chicken, dan 2 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam pembelian di Oktias Fried Chicken. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan lokasi di Oktias Fried Chicken di kedua cabang, Cibinong dan Depok. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil kuesioner, yang dilakukan dengan mewawancarai langsung konsumen. Sedangkan data sekunder diperoleh dari bahan pustaka, serta literatur dari perusahaan dan instansi terkait. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara kebetulan Accidentaly Sampling, yaitu memberikan kuesioner pada pelanggan yang ditemukan dan bersedia diwawancarai. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan dua alat analisis yaitu Model Angka Ideal dan Analisis Komponen Utama. Data yang tidak dianalisis menggunakan kedua instrumen ini akan dianalisis secara deskriptif. Penelitian lain dilakukan oleh Sururun Marurah 2009 dengan judul “Analisis Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Krim Yoghurt Activia Kasus di Giant Botani Square, Bogor. Tujuan penelitian ini ada tiga yaitu: 1 mengidentifikasi karakteristik umum konsumen krim yoghurt Activia, 2 mengidentifikasi keputusan pembelian krim yoghurt Activia, dan 3 mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian krim yoghurt Activia. Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan perhitungan persentase jawaban responden, terhadap pertanyaan demografi dan pertanyaan perilaku, yang disajikan dalam bentuk tabulasi sederhana. Untuk mengetahui urutan faktor-faktor yang dipertimbangkan atau mempengaruhi konsumen, dilakukan perhitungan nilai respon. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antar faktor-faktor tersebut, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Analisis Faktor dengan metode ekstraksi Komponen Utama Principal Component. Pembelian krim yoghurt Activia oleh responden dilakukan dengan terlebih dahulu melalui tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian dan perilaku pasca pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan alasanmotivasi utama yang mendasari pembelian krim yoghurt Activia dikarenakan faktor kesehatan. Sumber informasi yang paling berpengaruh terhadap pembelian krim yoghurt Activia adalah iklan di televisi. Pada tahap evaluasi alternatif, konsumen mempertimbangkan khasiat dan rasa krim yoghurt Activia. Setelah tahap evaluasi alternatif, konsumen melakukan proses pembelian. Mayoritas responden melakukan pembelian di SupermarketHypermarket. Konsumen umumnya sudah merasa puas dengan krim yoghurt Activia dan tidak berminat untuk mengganti dengan merek lain. Lima variabel teratas yang menjadi pertimbangan utama responden krim yoghurt Activia dalam melakukan pembelian krim yoghurt Activia adalah variabel membantu pencernaan menempati urutan pertama, yang berarti variabel tersebut paling besar pengaruhnya. Urutan selanjutnya adalah produk bebas pengawet, rasa, sertifikasi halal dan iklan. Komponen utama krim yoghurt Activia adalah: promosi dan distribusi produk, label kemasan, keamanan produk, manfaat produk, rasa produk, pengaruh eksternal dan atribut kemasan. Penelitian berjudul Pengaruh Kualitas Makanan, Pelayanan dan Lingkungan Fisik pada Kepuasan Pelanggan dan Tujuan Perilaku di Restoran Cepat-Santai oleh Kisang Ryu dan Heesup Han 2009 menguji hubungan antara tiga faktor penentu dimensi kualitas prediksi: makanan, pelayanan dan lingkungan fisik, harga moderator, dan kepuasan dan niat perilaku kriteria di restoran cepat-santai. Meskipun pentingnya kualitas jasa makanan, akademisi dan manajer mengetahui relatif sedikit tentang bagaimana efek gabungan kualitas makanan, pelayanan dan lingkungan fisik mendatangkan kepuasan pelanggan yang pada gilirannya mempengaruhi niat perilaku. Hirarki analisis regresi berganda dengan interaksi menunjukkan bahwa kualitas makanan, pelayanan, dan lingkungan fisik merupakan faktor penentu yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Selain itu, harga dianggap bertindak sebagai moderator dalam proses pembentukan kepuasan. Akhirnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan memang prediksi yang signifikan terhadap niat perilaku. Temuan dapat memberikan pelaku bisnis restoran sebuah panduan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan tingkat niat perilaku. Penelitian oleh Johnny Swandi Sjam 2000 berjudul “Evaluasi Kepuasan Pelanggan Indosatnet sebagai Dasar bagi Strategi Pengembangan Pelayanan Pelanggan”. Tujuan dari evaluasi kepuasan pelanggan ini adalah untuk memberikan masukan kepada perusahaan didalam rencana perusahaan Pengembangan Sistem Pelayanan Pelanggan. Dalam mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan serta mengukur tingkat kepuasan pelanggan, digunakan metode SERVQUAL DIMENSION yang terdiri dari 5 lima dimensi: 1. Tampilan fisik Tangibles 2. Kemampuan mewujudkan janji Reliability 3. Ketanggapan dalam memberikan jaminan layanan Responsiveness 4. Kemampuan memberi jaminan layanan Assurance 5. Kemampuan memahami kebutuhan pelanggan Empathy Berdasarkan ke lima dimensi tersebut diatas, dan dari hasil penelitian terhadap persepsi pelanggan, dapat diketahui bahwa pelanggan merasa “Puas” terhadap kualitas pelayanan IndosatNet. Faktor yang sangat memuaskan pelanggan adalah untuk dimensi tampilan fisik tangibles, ketanggapan dalam memberi layanan responsiveness dan kemampuan memberikan jaminan layanan assurance. Sedangkan faktor kemampuan mewujudkan janji reliability dan faktor kemampuan memahami kebutuhan pelanggan adalah merupakan faktor yang masih harus ditingkatkan pelayanannya. Dilihat dari evaluasi kesenjangan yang dilakukan penelitian terhadap manajemen dan karyawan Indosat, tampak bahwa faktor kemampuan memahami kebutuhan pelanggan empathy adalah merupakan dimensi dengan nilai terendah, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian terhadap pelanggan dan terhadap karyawan terdapat kecocokan dimana dimensi empathy adalah merupakan faktor utama yang harus menjadi prioritas perbaikan oleh perusahaan.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka

Pemikiran Gambar 4. Kerangka Pemikiran Bisnis restoran telah mengalami dinamisme dan perluasan makna yang melahirkan fenomena sosial dan budaya baru. Restoran saat ini bergeser menjadi usaha melayani dan memuaskan rasa lapar pada para pelanggan dengan disertai usaha menyediakan suasana yang nyaman bagi pelanggan dalam menyantap hidangan. Semakin banyak orang saat ini yang memilih pergi ke rumah makan, kafe, warung makan bahkan warung tenda dibanding makan dirumah sendiri. Coffee shop dan kafe juga bermunculan di kota Bogor yang menawarkan konsep yang berbeda dengan rumah makan biasa, dimana konsep dining makan Dinamisme dan pergeseran makna bisnis restoran Meningkatnya jumlah restoran di Kota Bogor yang menyebabkan persaingan Mengkaji perilaku konsumen • Karakteristik pelanggan • Proses Keputusan Pembelian: - Pengenalan kebutuhan - Pencarian infomasi - Evaluasi alternatif - Pembelian - Hasil Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pelanggan Analisis Faktor Faktor yang dominandipentingkan oleh pelanggan Analisis Deskriptif Rekomendasi bagi Kedai Telapak