Rotasi Faktor Penamaan Faktor yang Terbentuk

Syarat, m p Jika ditulis dalam bentuk matriks adalah: Xp = l F + ε , dimana: F : common factors unobservable X : variabel yang diteliti obserbable l : bobot dari kombinasi linear loading ε : specific factor Dengan demikian, secara mudahnya dalam model common factors dapat dinyatakan sebagai berikut: - Variabel Xp memberikan kontribusi kepada faktor F 1 dengan bobot kontribusi sebesar l p 1 dan kepada faktor F 2 dengan bobot kontribusi sebesar l p 2 dan juga kepada faktor lain yang tidak diteliti.

2.4.6. Rotasi Faktor

Hasil dari analisis faktor adalah faktor matriks yang berisi koefisien bobot kontribusi suatu variabel terhadap faktor atau yang sering disebut dengan factor loading . Namun demikian, sering kali kita dihadapkan pada permasalahan bahwa output yang dihasilkan sulit untuk diinterpretasi karena satu faktor dapat berkorelasi dengan beberapa variabel. Untuk mempermudah interpretasi, dilakukan rotasi faktor sehingga faktor matriks yang tadinya kompleks menjadi lebih simpel. Pada dasarnya, metode rotasi dalam analisis faktor dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: 1. Orthogonal Rotation Orthogonal rotation adalah metode rotasi dengan cara memutar sumbu ke kanan sampai 90 . Metode ini menggunakan asumsi bahwa hubungan antarvariabel tidak ada atau korelasi antar faktor adalah nol. Asumsi ini sebenarnya kurang realistis, namun demikian metode ini lebih stabil. Metode ini dapat dibagi lagi menjadi metode quartimax, varimax dan equimax. 2. Oblique Rotation Oblique rotation adalah metode rotasi dengan cara memutar sumbu ke kanan, tetapi tidak harus sebesar 90 . Metode ini menggunakan asumsi bahwa ada hubungan antarfaktor atau korelasi antarfaktor tidak sama dengan nol. Asumsi ini sebenarnya lebih realistis, namun masih banyak mengandung kontroversi. Metode ini dapat dibagi lagi menjadi metode oblimin, promax, orthoblique , dan lainnya. Dalam perkembangannya, metode rotasi yang paling banyak digunakan dalam analisis faktor adalah metode orthogonal rotation varimax.

2.4.7. Penamaan Faktor yang Terbentuk

Untuk menamai faktor yang telah dibentuk dalam analisis faktor, dapat dilakukan dengan cara berikut. 1. Memberikan nama faktor yang dapat mewakili nama-nama variabel yang membentuk faktor tersebut. 2. Memberikan nama faktor berdasarkan variabel yang memiliki nilai factor loading tertinggi. Hal ini dilakukan apabila tidak dimungkinkan untuk memberikan nama faktor yang dapat mewakili semua variabel yang membentuk faktor tersebut.

2.4.8. Uji Ketepatan Model Analisis Faktor