Penelitian ini diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan : 1. Bagaimanakah
pemanfaatan teknologi
pengolahan sampah
yang paling
menguntungkan untuk skala perkotaan? 2. Bagaimanakah sistem pengolahan sampah perkotaan yang berkelanjutan?
3. Bagaimanakah kebijakan pengolahan sampah perkotaan yang berkelanjutan? Secara ringkas perumusan masalah ini dapat digambarkan dalam bagan alir pola
pikir penelitian seperti yang terlihat pada Gambar 3.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian perumusan model optimasi pengolahan sampah perkotaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka melakukan pengolahan sampah
perkotaan yang akan diterapkan untuk suatu kota, serta dapat memberikan sumbangan pada:
1. Ilmu pengetahuan Sebagai referensi dalam pengembangan manajemen pengelolaan sampah
perkotaan. Sebagai referensi alternatif model pemanfaatan teknologi pengolahan sampah di
perkotaan. 2. Pemerintah
Sebagai acuan bagi pemerintah kota dan kabupaten dalam menentukan pilihan teknologi pengolahan sampah yang paling tepat untuk dipergunakan di
wilayahnya. Sebagai acuan bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan pemilihan teknologi
dalam pengolahan sampah sesuai dengan situasi dan kondisi yang berkembang. 3. Pemangku kepentingan stakeholders
Sebagai acuan yang dapat dipergunakan dalam menilai ketepatan kebijakan dalam penentuan sistem teknologi pengolahan sampah yang dipergunakan di wilayah
perkotaan. Pemahaman permasalahan dalam pengolahan sampah perkotaan.
Membantu sektor swasta dalam memahami kelayakan investasi pengolahan
sampah perkotaan.
Gambar 3 Bagan alir pola pikir penelitian
1.6. Novelty kebaruan
Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang mengintegrasikan berbagai dimensi pengolahan sampah, dengan memandang sampah adalah sumber daya, dalam
satu sistem analisis yang komprehensif, yang dilakukan dalam satu wilayah kota secara utuh, sehingga dapat menjadi landasan dalam memformulasikan kebijakan sistem
pengolahan sampah yang berkelanjutan sustainable, melalui pemanfaatan berbagai teknologi secara terintegrasi dengan memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan dan
Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan Ekonomi Demand
terhadap
Barang dan Jasa
Peningkatan
Pemanfaatan Lahan
Industri Perumahan
Perkantoran Fasilitas
Peningkatan Timbulan Sampah Waste Memerlukan Sistem Pengolahan Sampah
yang Berkelanjutan Opsi Pengolahan Sampah
Analisis OLS Pertumbuhan
Ekonomi dan
Sampah
Sanitary Landfill
Composting Insinerator
Pengolahan Lainnya
Multy Criteria Evaluation
Analisis Kebijakan Pengolahan Sampah Berkelanjutan
Rekomendasi Kebijakan Analisis
Kebutuhan dan
Ketersediaan Lahan
Analisis Manfaat dan Biaya CBA
Analisis Sistem
Dinamik
Feed back
sosial. Penelitian ini menghasilkan formulasi kebijakan pengolahan sampah perkotaan yang lebih ekonomis, ramah lingkungan, serta sistem yang dapat membantu pemerintah
untuk mengatasi kelangkaan energi dan lahan. Di samping itu dalam jangka panjang relatif tidak akan menimbulkan masalah sosial, estetika dan gangguan kesehatan.
Formulasi kebijakan ini dapat dijadikan sebagai dasar kebijakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan sekaligus untuk mengatasi krisis energi, khususnya untuk wilayah
perkotaan dengan luas lahan yang terbatas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengelolaan Sampah Perkotaan
Sampah merupakan sisa dari aktivitas manusia ataupun binatang, yang biasanya bersifat padat terdiri dari zat organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan
harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi pembangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya, 1995. Menurut American Public Works Association
1975, sampah solid waste diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan hal yang tidak berguna, tidak diinginkan, atau barang-barang yang dibuang dari hasil kegiatan
yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Menurut Tchobanoglous et al. 1993 sampah solid waste adalah semua limbah yang timbul dari aktifitas manusia dan binatang yang
biasanya berbentuk padat dan dibuang karena tidak berguna atau tidak diinginkan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah pengertian sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia danatau proses alam yang berbentuk padat.
Kota-kota di Indonesia tumbuh dan berkembang dengan pesat, rata-rata pertumbuhan penduduk perkotaan berkisar antara 1,5 hingga 4 per tahun. Pertumbuhan
penduduk di perkotaan Indonesia dapat terjadi secara alami maupun akibat terjadinya urbanisasi yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi di daerah perkotaan. Pertumbuhan
penduduk yang begitu cepat memberikan tekanan yang begitu berat bagi keberadaan infrastruktur perkotaan. Pertumbuhan penduduk menghasilkan pertambahan timbulan
sampah, yang berasal dari perumahan, pertokoan, restoran, hotel, taman, dan saluran- saluran. Pengelolaan sampah di daerah beriklim tropis yang mempunyai kelembaban
yang tinggi dan jumlah sampah organik yang begitu besar, seringkali menimbulkan persoalan yang rumit, sehingga persoalan tersebut hanya dapat diselesaikan apabila
dilakukan dengan cara pengelolaan yang tepat dan benar. Hampir semua kota di Indonesia mengalami kegagalan dalam pengelolaan
sampah. Adapun persoalan yang umum dihadapi adalah timbulan sampah yang jumlahnya semakin hari semakin besar, sedangkan lahan yang layak untuk dipergunakan
sebagai tempat pembuangan dan pengolahan sampah, terutama untuk kota metropolitan semakin terbatas. Kondisi tersebut mengakibatkan pengelolalan sampah di perkotaan
menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti tercemarnya air tanah, polusi udara dan