Manajemen Pengelolaan Sampah DKI Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kondisi Wilayah dan Lingkungan Lokasi Penelitian

Kota Jakarta sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok- pokok Pemerintahan di Daerah, ditetapkan sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan merupakan Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta. Disamping sebagai pusat pemerintahan Jakarta juga memiliki peran sebagai kota perniagaan, perdagangan dan budaya yang terletak antara 6 o 12’ Lintang Selatan, 106 o 48’ Bujur Timur dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata ±7 meter di atas permukaan laut. Daerah perkotaan memiliki kemiringan dari bagian selatan ke bagian utara, ke arah laut dengan kemiringan kurang dari 11000. Di sebelah utara membentang pantai dari barat ke timur sepanjang ± 35 km yang menjadi tempat bermuaranya sembilan buah sungai dan dua buah kanal, sungai terbesar yang melintasi kota Jakarta adalah Sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung. Kota Jakarta di sebelah selatan dan timur berbatasan dengan wilayah propinsi Jawa Barat, di sebelah barat dengan Propinsi Banten, dan di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa. Kota Jakarta secara umum beriklim panas dengan suhu udara maksimum pada siang hari kurang lebih 33,8 o C, dan pada malam hari kurang lebih 23,1 o C. Curah hujan DKI mencapai 2.105,5 mm dengan tingkat kelembaban udara mencapai 78,4 dan kecepatan angin rata-rata mencapai 3,4 mdt. Daerah di sebelah selatan dan timur Jakarta terdapat rawa dan situ dengan total luas mencapai 100,52 Ha, sehingga cocok digunakan sebagai daerah resapan air. DKI Jakarta mempunyai iklim yang sejuk, sehingga wilayah ini lebih cocok dipergunakan sebagai wilayah permukiman. Wilayah administrasi propinsi DKI Jakarta di bagi menjadi lima bagian wilayah yaitu Kotamadya Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Kotamadya Jakarta Timur serta wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu. Penelitian ini hanya mengambil lokasi di wilayah kotamadya, sehingga di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu, yang terpisah dari ke lima bagian wilayah DKI Jakarta tidak dilakukan penelitian.

4.2 Manajemen Pengelolaan Sampah DKI Jakarta

Secara umum pengelolaan sampah di DKI Jakarta dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Khusus untuk pengelolaan sampah yang berasal dari sungai berada di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, dan sampah yang berasal dari taman-taman dikelola oleh Dinas Pertamanan. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan dan diangkut sampai ke tempat penampungan sementara TPS, yang dikoordinasikan dengan Dinas Kebersihan untuk melaksanakan pembuangan hingga ke tempat pengolahan dan pembuangan akhir TPA. Koordinasi dan pengelolaan sampah- sampah tersebut diatur dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 1281 tahun 1988 tentang Pengelolaan Sampah DKI Jakarta. Adanya kebijakan tersebut, mengakibatkan pengelolaan sampah di DKI Jakarta mengalami berbagai masalah baik aspek teknis, sosial peran serta masyarakat. Selain itu juga menghadapi masalah kurangnya alokasi dana untuk biaya operasi dan pemeliharaan. Secara skematik pengelolaan sampah sejak dari sumber hingga pengolahan dan pembuangan di tempat pembuangan akhir TPA sampah, dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17 Skematik diagram pengelolaan sampah DKI jakarta berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta SUMBER DAN VOLUME Sampah Rumah Tangga 52 Pasar Tradisional 17 Pasar Komersil 15 Industri 15 Jalan 1 Komunitas Dan Pasar Lokal Daur Ulang Sampah Skala Kecil Pemasaran Produk Organik Non-Organik Pemulung Lapak Pengumpulan Non-Organik Kertas Industri Daur Ulang Manajemen Oleh DKI 21.741 m 2 hari Organik Non-Organik Penampungan Sementara Atau Akhir Pengangkutan Dari Sungai DKI 400 m 2 hari 1.400 m 3 hari Buangan Sampah ke Sungai 1,000 m 3 hari Teluk Jakarta MANAJEMEN DAN PEMBUANGAN Sektor Swasta Di Jalan Protokol 25,578 m 3 hari Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta 2005, memperlihatkan bahwa timbulan sampah yang dihasilkan per kapita per hari adalah sebesar 2,97 liter kapitahari, atau setara dengan 0,64 kgkapitahari, dengan berat jenis sampah 0,21 kgliter. Secara terinci timbulan dan berat jenis sampah dari berbagai sumber sampah dapat di lihat pada Tabel 12, Tabel 13 dan Tabel 14. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Wahyono 2004 yang mengatakan bahwa pada tahun 1995, setiap penduduk Indonesia menghasilkan sampah rata-rata sebanyak 0,8 kg per kapita per hari, dan meningkat menjadi 1 kg per kapita per hari pada tahun 2000. Selanjutnya dikatakan bahwa pada tahun 2020, diperkirakan produk sampah mencapai 2,1 kg per kapita per hari. sampah telah menjadi masalah besar di Indonesia. Berdasarkan data tersebut, maka jika tidak dilakukan pengelolaan terhadap sampah, maka pada tahun 2020, volume sampah perkotaan diperkirakan akan meningkat lima kali lipat. Kondisi ini memperlihatkan bahwa jumlah timbunan sampah semakin lama semakin meningkat jumlahnya, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Oleh karena itu maka pengelolaan sampah perlu ditangani secara terpadu. Tabel 12 Perkiraan timbulan sampah berdasarkan hasil survey tahun 2005 Sumber Sampah Timbulan Sampah Di Sumber Satuan Jumlah Sumber Satuan Total Produksi Sampah m3 hari Pemukiman 1,36 literoranghari 7.456.931 jiwa 10.141 Pasar 9,82 literpedaganghari 76.350 pedagang 750 Sekolah 0,40 litermuridhari 2.386.687 murid 955 Perkantoran Fasum 3,36 literpekerjahari 2.535.680 pegawai 8.520 Industri 2,76 literburuhhari 688.098 buruh 1.899 TOTAL 22.265 Sumber : Dinas Kebersihan DKI Januari 2005 Tabel 13 Perkiraan timbulan sampah DKI Jakarta tahun 2005 Timbulan Sampah literjiwahari KgJiwaHari Pemukiman 1,36 0,339 Pasar 0,10 0,031 Sekolah 0,13 0,034 Perkantoran Fasum 1,14 0,175 Industri 0,25 0,057 Total Timbulan Sampah 2,97 0,64 Sumber : Dinas Kebersihan DKI Januari 2005 Tabel 14 Berat jenis sampah dari berbagai sumber sampah Sumber Sampah Berat jenis sampah Kgliter Pemukiman 0,25 Pasar 0,30 Sekolah 0,27 Perkantoran Fasum 0,15 Industri 0,23 Total Sampah 0,22 Sumber : Data Perhitungan Dinas Kebersihan DKI, Januari 2005

4.2.1. Komposisi Sampah a.

Sampah Permukiman Sampah permukiman umumnya berupa sampah yang berasal dari halaman rumah, dari dapur baik berupa sisa-sisa pengolahan makanan, bekas pembungkus, sampah bekas alat rumah tangga, sampah daun tanaman, kulit buah, dan kaleng bekas kemasan bahan makanan. Jenis sampah permukiman sebagian besar ± 62,6 merupakan sampah organik dan sisanya adalah sampah anorganik sekitar 37,4. Hasil survey yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta 2005 memperlihatkan bahwa 16,37 sampah rumah tangga didaur ulang, dan sisanya kurang lebih 83,63 dibuang ke TPS dan TPA. Komposisi timbulan sampah di wilayah permukiman bervariasi, tergantung pada tingkat pendapatan. Komposisi sampah di wilayah permukiman dengan tingkat pendapatan tinggi, menengah dan rendah masing-masing dapat dilihat pada Tabel 15, Tabel 16 dan Tabel 17. Tabel 15 Komposisi timbulan sampah di permukiman strata pendapatan tinggi No Komponen total di daur ulang dibuang 1 Organik sisa makanan, daun, dll. 65,45 0,00 65,45 2 An organic 2.1 Kertas 13,00 9,17 3,83 2.2 Plastik 12,02 6,15 5,87 2.3 Kayu 0,02 0,02 0,00 2.4 Kaintekstil 0,33 0,33 0,00 2.5 Karetkulit tiruan 2.6 Logammetal 1,00 1,00 0,00 2.7 Gelaskaca 2,10 2,10 0,00 2.8 Sampah bongkahan 0,00 0,00 0,00 2.9 Sampah B3 1,28 0,00 1,28 2.10 Lain-lain batu, pasir, dll. 4,52 0,00 4,52 Total 100 18,77 81,23 Sumber : Hasil Survai DJCK, Januari 2005 Tabel 16 Komposisi timbulan sampah di permukiman strata pendapatan menengah No Komponen total di daur ulang dibuang 1 Organik sisa makanan, daun, dll. 61,55 0,00 61,55 2 An organik 2.1 Kertas 11,04 4,55 6,49 2.2 Plastik 13,66 3.02 10,64 2.3 Kayu 0,12 0,12 0,00 2.4 Kaintekstil 0,24 0,24 0,00 2.5 Karetkulit tiruan 0,10 0,10 0,00 2.6 Logammetal 0,90 0,90 0,00 2.7 Gelaskaca 0,83 0,83 0,00 2.8 Sampah bongkahan 3,00 3,00 0,00 2.9 Sampah B3 1,14 0,00 1,14 2.10 Lain-lain batu, pasir, dll. 7,41 0,00 7,41 Total 100 12,76 87,24 Sumber : Hasil Survai DJCK Januari 2005 Tabel 17 Komposisi timbulan sampah di permukiman strata pendapatan rendah No Komponen total di daur ulang dibuang 1 Organik sisa makanan, daun, dll. 60,70 0,00 60,70 2 An organic 2.1 Kertas 15,00 5,52 9,48 2.2 Plastik 14,00 11,6 3,4 2.3 Kayu 0.09 0,09 0,00 2.4 Kaintekstil 1,56 1,56 0,00 2.5 Karetkulit tiruan 0,33 0,33 0,00 2.6 Logammetal 0,99 0,99 0,00 2.7 Gelaskaca 1,15 1,15 0,00 2.8 Sampah bongkahan 0,60 0,60 0,00 2.9 Sampah B3 1,24 0,00 1,24 2.10 Lain-lain batu, pasir, dll. 4,38 0,00 4,38 Total 100 21,84 78,16 Sumber : Hasil Penelitian DJCK Januari 2005

b. Sampah Pasar Tradisional dan Pertokoan Moderen.