Menurut Asian Least-Cost Greenhouse Gas Abatement Strategy Algas, 1997, gas yang dikategorikan ke dalam gas rumah kaca GRK adalah gas-gas yang
berpengaruh, baik secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap rumah kaca. Adapun gas tersebut adalah karbondioksida CO
2
, gas metan CH
4
, hydroflurocarbon HFC, karbonmonoksida CO, nitrogenoksida NO
x
dan gas-gas organik non-metan yang bersifat volatile. Indeks potensi pemanasan global global warming potential:
GWP menggunakan CO
2
sebagai tolok ukurnya, yaitu membandingkan efek radiasi GRK di atmosfir terhadap CO
2
dalam jumlah yang sama, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 GWP untuk beberapa GRK terhadap CO
2
Gas Global Warming Potential GWP
CO
2
1,0 CO
3,0 CH
4
24,5 NO
x
290,0 N
2
O 320,0
Sumber: Algas 1997
2.3. Multi Kriteria Evalusi
Multy Criteria Evaluation
Metoda pengambilan keputusan secara praktis yang umumnya dilakukan di lingkungan pemerintahan, biasanya mempergunakan metoda analisis keefektifan biaya
cost effectiveness analysis. Pada metode ini beberapa alternatif pilihan diputuskan dengan membandingkan biaya yang dibutuhkan untuk masing-masing alternatif terhadap
output yang dihasilkan untuk mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya ketika terdapat perbedaan output diantara pilihan alternatif tersebut, maka pengambilan keputusan pada
umumnya akan dilakukan secara subyektif, dengan melihat biaya yang termurah least- cost
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Metoda lain yang biasanya dipergunakan untuk pengambilan keputusan dari
beberapa pilihan alternatif dengan memperhatikan biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu, baik yang memiliki harga pasar ataupun yang tidak ada harga pasarnya,
biasanya dilakukan dengan mempergunakan cost benefit analysis CBA. Pada metode ini, pengambilan keputusan dari beberapa alternatif dilakukan dengan menggunakan
teknik evaluasi multi kriteria, baik pada hal-hal yang dapat dinilai dengan uang ataupun variable yang tidak dapat dikuantifikasi dalam nilai uang.
Multi kriteria evaluasi merupakan teknik pengambilan keputusan multi-variabel berbasis pada non-parametrik. Teknik ini dalam pengambilan keputusannya melibatkan
multi kriteria, dengan menggunakan pembobotan. Pengambilan keputusan dengan mempergunakan multi kriteria evaluasi juga melibatkan alternatifpilihan yang dapat
diambil, oleh karenanya melalui teknik multi kriteria evaluasi ini akan dipilih alternatif terbaik dengan mempertimbangkan setiap kriteria dari alternatif tersebut.
Pengambilan keputusan dengan mempergunakan teknik multi kriteria evaluasi secara matematis dapat dijelaskan sebagaimana metrik keputusan di bawah ini.
Keterangan: A
n
= alternatif ke n, C
n
= kriteria ke n dan W
n
= bobot dari kriteria ke n Penentuan prioritas berdasarkan metrik keputusan di atas dapat dilakukan melalui
berbagai pendekatan, beberapa diantaranya adalah analitical hyrarchy process AHP, TOPSIS, ELECTRE dan Promethe Salo dan Hamalainen, 1955. Pada dasarnya terdapat
dua pendekatan yang sederhana yang umum digunakan, yakni pendekatan weighted sum methode
WSM dan weighted product methode WPM Jablansky 1998. Penentuan prioritas dengan pendekatan WSM tersebut, secara matematis dapat dihitung dengan
mempergunakan persamaan matematis sebagai berikut :
Sedangkan penentuan prioritas dengan pendekatan WPM dapat dihitung dengan persamaan matematis sebagai berikut :
Keterangan : P
i
adalah prioritas ke i a
ij
adalah skor dari alternatif ke-i dengan kriteria J W
j
adalah bobot dari kriteria j Ap, Aq adalah alternatif ke p, q dari sejumlah n alternatif
Alternatif C
1
C
2
C
3
C
4
.. C
n
A
1
W
1
W
2
W
3
W
4
.. W
n
A
2
a
11
a
12
a
13
a
14
.. a
1n
A
3
a
21
a
22
a
23
a
24
.. a
2n
A
4
a
31
a
32
a
33
a
34
.. a
3n
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
A
n
a
m 1
a
m 2
a
m 3
a
m 4
.. a
m n
2.4. Cost-Benefit Analysis CBA