Tabel 20 Komposisi sampah dari perkantoran
No Komponen
total di daur ulang
dibuang
1 Organik sisa makanan, daun, dll.
9,84 9,84
2 An organik
2.1 Kertas
58,42 20,03
38,39 2.2
Plastik 14,69
6,88 7,81
2.3 Kayu
2.4 Kaintekstil
2.5 Karetkulit tiruan
0,28 0,28
2.6 Logammetal
2,02 2,02
2.7 Gelaskaca
5,68 5,68
2.8 Sampah bongkahan
0,63 0,63
2.9 Sampah B3
3,65 3,65
2.10 Lain-lain batu, pasir, dll. 4,79
4,79
Total 100
35,52 64,48
Sumber : Dinas kebersihan Provinsi DKI Jakarta 2005
Tabel 21 Komposisi sampah dari sekolah
No Komponen
total di daur ulang
dibuang
1 Organik sisa makanan, daun, dll.
28,17 28,17
2 An organik
2.1 Kertas
34,93 11,83
23,10 2.2
Plastik 26,21
17,2 9,01
2.3 Kayu
1,69 1,69
2.4 Kaintekstil
2.5 Karetkulit tiruan
0,28 0.28
2.6 Logammetal :
1,05 1,05
2.7 Gelaskaca :
2,82 2,82
2.8 Sampah bongkahan
2.9 Sampah B3
0.9 0.9
2.10 Lain-lain batu, pasir, dll. 3,94
3,94
Total 100
34,87 65,13
Sumber : Dinas kebersihan Provinsi DKI Jakarta,2005.
d. Sampah Industri
Sampah industri merupakan sampah yang dihasilkan dari aktivitas proses industri. Jenis sampah industri tergantung pada bahan baku yang dipergunakan dalam proses
produksi, serta kebutuhan bagi para pekerja dalam industri. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta 2005, pada salah satu industri kain di
Daerah Cempaka Putih, dapat dilihat pada Tabel 22. Secara umum komposisi sampah industri memiliki kandungan sampah organik yang kecil yaitu 1,77 yang umumnya
berasal dari aktivitas karyawan yang bekerja pada industri tersebut, sedangkan sampah anorganiknya mencapai 98,23, termasuk di dalamnya sampah B3 sebesar 0,18.
Tabel 22 Komposisi sampah industri
No Komponen
total di daur ulang
dibuang
1 Organik sisa makanan, daun, dll.
1,77 1,77
2 An Organik
2.1 Kertas
20,68 14,18
6,50 2.2
Plastik 16,93
13,53 3,40
2.3 Kayu
4,01 4,01
2.4 Kaintekstil
42,46 42,46
2.5 KaretKulit Tiruan
6,49 6,49
2.6 Logammetal
2,48 2,48
2.7 Gelaskaca
1 1
2.8 Sampah Bongkahan
2.9 Sampah B3
0,18 0,18
2.10 Lain-lain batu, pasir, dll. 4
4
Total 100
84,15 15,85
Sumber : Dinas kebersihan Provinsi DKI Jakarta 2005
Tingginya sampah anorganik pada sampah industri merupakan hal yang sangat perlu diwaspadai, mengingat sampah anorganik yang berasal dari kegiatan industri pada
umumnya sulit terurai, bahkan di dalamnya terdapat limbah yang masuk ke dalam kategori bahan berbahaya dan beracun Abou et al. 2002 dan Napitupulu, 2009. Kondisi
ini sesuai dengan hasil kajian dari Dinas Kebersihan Propinsi DKI Jakarta 2005 yang mengatakan bahwa pada sampah industri terdapat sampah B3 dan logam Tabel 22. Di
lain pihak bahan berbahaya dan beracun merupakan bahan-bahan yang umumnya bersifat karsinogenik, teratogenik, mutagenic dan bersifat merusak jaringan dan sel-sel tubuh
mahluk hidup Klaassen, Doul and Amdur 1986, Hal ini sesuai dengan pendapat Ahalya, Ramachandra dan Kanamadi 2004 bahwa sampah industri yang mengandung logam
akan dapat membahayakan organisme yang terpapar oleh sampah tersebut, sehingga keberadaan sampah B3 dan logam harus sangat diperhatikan.
e. Komposisi Sampah Rata-rata