Analisis Sensitifitas Sensitivity Analysis

hingga 42, sebagaimana pada ditampilkan pada Tabel 47 dan dapat menurunkan emisi GRK, hingga 50, sebagaimana terlihat pada Tabel 48 dan kurva Gambar 26. Tabel 47 Produksi listrik pada unit WTE Kapasitas WTE insinerator Tercampur Terpilah tonhari 2.146 kkalkg 3.044 kkalkg kenaikan 500 9,4 13,3 41 1000 19 26,6 40 2000 37 53,1 44 3000 56 79,6 42 Jumlah 167 Rata-rata 42 Sumber: Hasil Perhitungan Produksi Listrik Mw dg kondisi sampah Tabel 48 Emisi GRK dari setiap sistem pada berbagai kapasitas pengolahan sampah 500 1,000 2,000 3,000 HRC 125,824 251,648 503,297 754,945 WTE 216,530 433,060 866,120 1,299,180 SLF 526,312 1,052,623 2,105,246 3,157,870 Integrasi Teknologi Sampah tercampur 159,422 315,950 631,901 947,851 Integrasi Teknologi Sampah terpilah 134,173 265,478 530,956 796,434 Kapasitas tontahun Emisi Tonth Sumber : Hasil perhitungan Gambar 26 Penurunan emisi GRK pada pemanfaatan integrasi teknologi

4.6. Analisis Sensitifitas Sensitivity Analysis

Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat parameter yang paling sensitif terhadap nilai net present value NPV. Salah satu alasan dilakukannya uji sensitivitas ini adalah karena terdapat ketidakpastian dalam melakukan prediksi kondisi fisik yang terjadi di masa yang akan datang. Analisis sensitivitas dilakukan dengan melakukan perubahan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam pengolahan sampah, seperti adanya kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga beli listrik dari energi terbarukan, termasuk di dalamnya WTE. Pada pehitungan ini dilakukan 1,000 10,000 100,000 1,000,000 10,000,000 500 1,000 2,000 3,000 Em isi T on t h Kapasitas Pengolahan Tonhari HRC WTE SLF Integrasi Teknologi Sampah tercampur Integrasi Teknologi Sampah terpilah perhitungan harga listrik yang dinaikkan menjadi Rp 700,-kwh, dan lokasi SLF untuk sisa pembakaran insinerator jaraknya 45 km, serta terjadinya Kenaikan tingkat suku bunga dari 7 menjadi 12tahun. Hasil yang didapat terhadap perubahan harga listrik dari Rp 300,-kwh menjadi Rp 700,-kwh dapat dilihat pada kurva Gambar 27. Kurva tersebut menunjukkan bahwa secara individual teknologi insinerator WTE menjadi pilihan termurah dalam pengolahan sampah. Selain itu juga memperlihatkan bahwa semakin besar kapasitas pengolahan sampah, akan semakin efisien, karena produksi listrik yang dihasilkan semakin besar. Analisis sensitivitas terhadap perubahan jarak pembuangan sisa pembakaran ke SLF dengan jarak 45 km dapat dilihat pada Gambar 28. Pada gambar tersebut terlihat bahwa dengan harga listrik Rp 300,-kwh dan dengan kenaikan ongkos transportasi sisa pembakaran, secara individu WTE masih merupakan pilihan teknologi yang cost efficient dibandingkan dengan SLF dan HRC. Kondisi ini diuntungkan karena sisa pembakaran hanya sebesar 5 dari jumlah sampah yang masuk ke unit WTE, sedangkan pada teknologi HRC menyisakan 10 reject material untuk sampah yang telah dipisahkan antara sampah organik dan anorganik, dan SLF merupakan teknologi termahal dengan jarak angkut sampah mencapai 45 km, dari sumber timbulan sampah. Gambar 27 Analisis sensitivitas kenaikan tarif listrik Rp 700,-kwh Gambar 28 Analisis sensitivitas Jarak SLF untuk sisa pengolahan WTE dan komposting berjarak 45 km Rp0 Rp50.000 Rp100.000 Rp150.000 Rp200.000 Rp250.000 Rp300.000 500 TDay 1000 TDay 2000 TDay 3000 TDay SLF WTE BIO FERT COMB 1 COMB 2 Un it Co st pe ng ol ah an s am pa h R p to n KAPASITAS PENGOLAHAN Ton Day Rp200.000 Rp220.000 Rp240.000 Rp260.000 Rp280.000 Rp300.000 Rp320.000 Rp340.000 Rp360.000 Rp380.000 Rp400.000 Rp420.000 Rp440.000 500 TDay 1000 TDay 2000 TDay 3000 TDay WTE SLF BIO FERT COMB 1 COMB 2 Un it Co st sis te m pe rsa mp ah an R p To n KAPASITAS PENGOLAHAN Ton Day Analisis sensitivitas terhadap kenaikan tingkat suku bunga dari 7 menjadi 12tahun, dapat dilihat pada Tabel 49. Tabel 49 Analisis sensitivitas kenaikan tingkat suku bunga 12 Sumber : Hasil perhitungan Secara grafis analisis sensitivitas kenaikan tingkat suku bunga dapat dilihat pada Gambar 29. Gambar 29 Analisis sensitivitas kenaikan tingkat suku bunga 12 Dengan kenaikan tingkat suku bunga dari 7 menjadi 12tahun mernunjukkan bahwa teknologi HRC secara individual menjadi pilihan teknologi dengan harga termurah, sedangkan WTE Insinerator masih menunjukkan alternatif teknologi yang masih lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan teknologi SLF, khususnya untuk kapasitas pengolahan 3.000 tonhari.

4.7. Multi Kriteria Evaluasi Multy Criteria Evluation