4.795,57 90 50.330,57 309 1.081 334 Analisis bioekonomi pemanfaatan optimal sumberdaya perikanan pelagis dan demersal di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur

pada saat ini wilayah Kota Balikpapan terdiri atas 27 dua puluh tujuh kelurahan Pemkot Balikpapan 1997, sebagaimana yang terlihat pada Tabel 1. Table 1. Pembagian Wilayah Berdasarkan Kelurahan No Kelurahan No Kelurahan No Kelurahan 1 Manggar 10 Gunung Sari Ilir 19 Baru Ilir 2 Manggar Baru 11 Gunung Sari Ulu 20 Margo Mulyo 3 Lamaru 12 Mekar Sari 21 Marga Sari 4 Teritip 13 Karang Rejo 22 Baru Tengah 5 Prapatan 14 Sumber Rejo 23 Baru Ulu 6 Klandasan Ulu 15 Karang Jati 24 Kariangau 7 Klandasan Ilir 16 Gunung Samarinda 25 BAtu Ampar 8 Damai 17 Muara Rapak 26 Sepinggan 9 Gunung Bahagia 18 Batu Ampar 27 Karang Joang Sumber : Pemerintah Daerah Kota Balikpapan Dari 27 kelurahan tersebut terdapat 369 RW dan 1.143 RT. Ini berarti bahwa jumlah RW sebelum dan sesudah pemekaran tidak berubah sedangkan RT mengalami penambahan sebanyak 62 buah, sehingga berubah dari jumlah 1.081 menjadi 1.143 buah RT. Luas wilayah per kecamatan, kelurahan dan jumlah RW, RT dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Luas Wilayah per Kecamatan, Kelurahan dan Jumlah RW, RT. Kecamatan Luas Wilayah Ha Sebelum Setelah PerairanLaut Darat Pemekaran buah Pemekaran buah RW RT RT RW Balikpapan Timur 9.242 13.715,80 22 77 24 93 1. Manggar 3.525,50 5 22 6 30 2. Manggar Baru 383,60 7 24 7 26 3. Lamaru 4.855,50 4 13 54 13 4. Teritib 4.951,20 6 18 7 24 Balikpapan Selatan

20.03 4.795,57 90

355 101 379 1. Perapatan 314,12 21 71 11 36 2. Telaga Sari 253,48 - - 10 38 3. Kelandasan Ulu 89,00 12 45 13 53 4. Kelandasan Ilir 143,50 14 57 13 57 5. Damai 601,75 28 123 14 51 6. Gunung Bahagia 891,72 - - 23 76 7. Sepinggan 2.502,00 15 59 17 68 Lanjutan Tabel 2. Kecamatan Luas Wilayah Ha Sebelum Setelah PerairanLaut Darat Pemekaran buah Pemekaran buah RW RT RT RW Balikpapan Tengah 997 1.107,38 86 268 84 285 1. Gn. Sari Ilir 114,10 19 61 21 69 2. Gn. Sari Ulu 182,52 21 58 11 34 3. Mekar Sari 128,66 - - 12 35 4. Karang Rejo 120,50 33 109 14 66 5. Sumber Rejo 220,50 - - 13 44 6. Karang Jati. 341,10 13 40 13 37 Balikpapan Utara 13.216,62 50 273 55 227 1. Gn. Samarinda 573,80 29 117 12 44 2. Muara Rapak 352,72 - - 21 87 3. Batu Ampar 2,980,70 11 46 12 54 4. Karang Joang 9.309,40 10 40 12 42 Balikpapan Barat 3.749 17.995,20 61 208 68 223 1. Baru Ilir 58,90 32 119 18 62 2. Margo Mulyo 184,53 - - 10 39 3. Marga Sari 66,50 - - 10 30 4. Baru Tengah 57,04 11 41 11 43 5. Baru Ulu 95,48 15 40 15 40 6. Kariangau 17.532,75 3 8 4 9 Kota Balikpapan

16.01 50.330,57 309 1.081 334

1.207 Sumber : Bagian Pemerintahan Desa Sekdakot Balikpapan

5.1.3 Penduduk

Pertumbuhan penduduk Balikpapan dari tahun 2001-2005 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan pada tahun 2004-2005, pertumbuhan penduduk Kota Balikpapan merupakan pertumbuhan penduduk yang tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu sebesar 8,99 BAPPEDA dan BPS Kaltim 2006. Kota Balikpapan merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak ke tiga di Provinsi Kalimantan Timur setelah Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Apabila dilihat dari tingkat kepadatan rasio dari luas wilayah dengan jumlah penduduk, maka Kota Balikpapan dengan tingkat kepadatan sebesar 609 jiwa per Km 2 merupakan daerah terpadat ke dua setelah Kota Samarinda dengan tingkat kepadatan 800 jiwa per Km 2 BAPPEDA dan BPS Kaltim 2006. Tabel.3 Jumlah, Penyebaran dan Pertumbuhan Penduduk di Balikpapan Tahun 2001-2005 Tahun Kaltim jiwa Balikpapan jiwa Penyebaran Pertumbuhan 2001 2.494.625 412.045 16,55 2002 2.558.572 421.330 16,47 2,25 2003 2.704.851 428.819 15,85 1,78 2004 2.750.369 431.113 15,67 0,53 2005 2.840.874 469.884 16,54 8,99 Sumber : Bagian Pemerintahan Desa Sekdakot Balikpapan

5.1.4 Perekonomian Kota Balikpapan

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Balikpapan atas dasar harga berlaku cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004, PDRB Kota Balikpapan dengan migas mencapai 17,29 milyar, sedangkan PDRB tanpa migas mencapai 9,22 milyar atau terdapat selisih sekitar 8,07 milyar. Besarnya selisih tersebut menggambarkan masih besarnya peranan sektor migas dalam pembentukan PDRB Kota Balikpapan. Apabila diukur berdasarkan harga konstan tahun 1993, PDRB Kota Balikpapan dengan migas mencapai 4,57 milyar, sedangkan tanpa migas sebesar 2,58 milyar atau mempunyai selisih hampir 2 milyar rupiah. PDRB Kota Balikpapan atas dasar konstan mengalami peningkatan 4,34 , dan tanpa migas kenaikannya 6,61 . Pada tahun 2002, laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tampak mulai menurun, penurunan laju pertumbuhan tersebut tampaknya diakibatkan oleh turunnya laju pertumbuhan sebagian besar sektor ekonomi yang menunjang pembentukan PDRB. Sektor-sektor yang paling tajam penurunannya adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian dan sektor bangunan. Tahun 2003 terjadi peningkatan pertumbuhan PDRB. Distribusi PDRB sektoral atas dasar harga berlaku dengan migas masih didominasi oleh peranan sektor-sektor yang ada kaitannya dengan migas. Peranan terbesar dengan persentase sebesar 43,27 persen diperoleh dari sektor industri pengolahan. Besarnya peranan sektor industri pengolahan ini sebagian besar sumbangan dari produksi pengilangan minyak oleh Pertamina. Sementara itu sektor perdagangan, hotel dan restoran juga mempunyai peranan terbesar kedua setelah sektor industri pengolahan, sedangkan sektor terendah dalam peranannya adalah sektor listrik, gas dan air bersih dengan peranan sebesar 0,85 persen. Distribusi PDRB sektoral atas dasar harga berlaku tanpa migas diperoleh dari sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan peranan sebesar 54,92 persen, selanjutnya sektor pengangkutan dan komunikasi dengan peranan sebesar 13,10 persen dan sektor bangunan dengan peranan sebesar 12,22 persen. Ketiga sektor yang mempunyai peranan terbesar di atas dapat dikategorikan pada sektor jasa, sehingga tidak salah, apabila salah satu visi Kota Balikpapan berupaya sebagai kota jasa dan perdagangan BPS Kota Balikpapan 2006. Tabel 4 Perkembangan PDRB Kota Balikpapan 1994 – 2004 Tahun Dengan Migas Juta Rupiah Tanpa Migas Juta Rupiah Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 1994 3.235.397 10 2.975.043,98 1.146.524,90 1.086.686,19 1995 3.620.375,63 3.112.911,07 1.479.135,79 1.346.421,28 1996 4.119.867,80 3.521.350,34 1.857.761,60 1.521.297,37 1997 4.372.382,29 3.607.189,67 2.115.207,15 1.646.748,38 1998 7.897.236,44 3.580.101,53 3.177.485,11 1.623.743,67 1999 7.890.785,04 3.572.181,44 4.164.035,68 1.702.498,06 2000 8.550.645,57 3.722.532,88 4.705.903,71 1.802.397,73 2001 11.158.505,56 4.049.104,28 6.516.162,78 2.066.198,69 2002 13.257.932,42 4.289.937.,83 7.458.811,64 2.228.078,23 2003 14.089.948,25 4.382.263,80 8.405.989,91 2.424.730,18 2004 17.285.198,44 4.566.718,09 9.217.146,79 2.583.529,32 Sumber : BPS Kota Balikpapan Tahun 2006 Tabel 5 Distribusi PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Dalam 2000 – 2004 Sektor Periode 2000 2001 2002 2003 2004 Tanpa Migas Migas Tanpa Migas Migas Tanpa Migas Migas Tanpa Migas Migas Tanpa Migas Migas Pertanian 4,76 2,62 4,02 2,35 3,26 1,84 3,42 2,04 3,42 1,82 Pertambangan dan Penggalian 0,07 6,47 0,06 5,99 0,06 5,45 0,06 5,94 0,06 5,34 Industri Pengolahan 4,80 41,17 3,81 37,12 3,56 40,33 3,59 36,58 3,56 43,28 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,19 0,66 1,06 0,62 1,12 0,63 1,55 0,93 1,60 0,85 Bangunan 12,63 6,95 11,80 6,90 11,26 6,34 11,45 6,83 12,22 6,53 Perdagangan, Hotel dan Restoran 50,82 27,97 55,95 32,70 56,61 31,85 56,55 33,74 54,92 29,28 Lanjutan Tabel 5 Sektor Periode 2000 2001 2002 2003 2004 Tanpa Migas Migas Tanpa Migas Migas Tanpa Migas Migas Tanpa Migas Migas Tanpa Migas Migas Pengangkutan dan Komunikasi 16,06 8,84 13,99 8,18 14,17 7,97 13,62 8,13 13,10 6,98 Keuangan, Persewaan dan Jasa Persewaan 4,03 2,22 4,40 2,57 4,89 2,75 4,85 2,90 5,90 3,14 Jasa – jasa 5,64 3,11 4,91 3,57 5,06 2,85 4,90 2,92 5,22 2,78 Total PDRB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sumber : BPS Kota Balikpapan Tahun 2006 5.2 Kondisi Umum Lokasi Penelitian 5.2.1 Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Manggar