Estimasi Produksi Lestari Analisis bioekonomi pemanfaatan optimal sumberdaya perikanan pelagis dan demersal di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur

Berdasarkan data yang diperoleh sebagaimana yang disajikan pada Tabel 22, koefisien pertumbuhan alami r sumberdaya ikan pelagis kecil sebesar 1,20 yang berarti sumberdaya ikan pelagis kecil akan tumbuh secara alami tanpa ada gangguan dari gejala alam mau pun kegiatan manusia dengan koefisien sebesar 1,20 ton per tahun. Koefisien alat tangkap q sebesar 0,0003, mengindikasikan bahwa setiap peningkatan satuan upaya penangkapan akan berpengaruh sebesar 0,0003 ton per trip terhadap hasil tangkapan sumberdaya ikan pelagis kecil. Daya dukung lingkungan K sebesar 12.440,32, ini menunjukkan bahwa lingkungan mendukung produksi sumberdaya ikan pelagis kecil sebesar 12.440,32 ton per tahun dari aspek biologinya, diantaranya kelimpahan makanan, pertumbuhan populasi dan ukuran ikan. Begitu pula yang terjadi dengan sumberdaya ikan pelagis besar, demersal dan teri.

5.7 Estimasi Produksi Lestari

Estimasi produksi lestari dilakukan dengan cara mensubtitusikan parameter biologi yang telah didapat ke dalam persamaan 4.19, kemudian dari data ini akan diperoleh kurva produksi lestari sutainable yield-effort curve. Hasil estimasi produksi lestari dari masing-masing sumberdaya ikan setiap tahunnya selama tahun 1995-2006 secara ringkas disajikan pada Tabel 23. Tabel 23 Hasil Estimasi Produksi Lestari Tahun Produksi ton Pelagis kecil Pelagis besar Demersal Teri Aktual Lestari Aktual Lestari Aktual Lestari Aktual Lestari 1995 546,00 -341.912,82 7.210,00 -422.764,53 1.632,00 -191.343,68 83 -105.395,99 1996 1.130,00 -40.328,70 2.049,00 -22.675,52 685,00 -4.526,28 91,00 -4.057,04 1997 2.018,00 -10.521,54 2.195,97 5.508,63 1.627,00 1.614,14 82,00 432,60 1998 1.648,00 1.988,03 2.779,00 3.618,07 1.370,00 834,66 91,00 12,99 1999 1.446,00 833,81 1.550,00 5.927,62 1.183,00 1.005,64 91,00 75,66 2000 1.458,00 661,48 1.610,00 5.902,41 1.051,00 1.035,68 136,50 101,36 2001 2.246,00 670,84 2.882,97 4.156,84 1.057,00 764,64 91,00 175,89 2002 1.996,00 1.493,78 5.690,05 4.174,91 1.840,00 912,07 89,00 239,67 2003 2.076,00 2.035,28 2.934,14 3.334,31 1.066,00 592,59 89,00 409,95 2004 1.083,00 1.562,18 2.617,46 2.407,29 610,00 574,52 453,00 108,10 2005 2.296,00 271,89 5.114,36 -29.555,53 904,00 -3.174,48 810,00 -1.301,83 2006 840,00 -12.232,73 1.275,38 -37.325,41 355,40 -1.847,78 1.099,80 -39.265,64 Rataan 1.565,25 -32.956,54 3.159,03 -39.774,24 1.115,03 -16.129,86 267,19 -12.372,02 Sumber : Data diolah Dari hasil estimasi produksi lestari sebagaimana yeng terlihat pada Tabel 23, rata-rata produksi lestari sumberdaya ikan pelagis kecil di Perairan balikpapan selama tahun 1995-2006 sebesar -32.956,25. Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya ikan pelagis kecil di Perairan Balikpapan dalam rentang waktu dari tahun 1995-2006 terindikasi mengalami overfishing secara biologi atau biological overfishing. Gambar 10 menunjukkan perbandingan kontras antara produksi aktual dan produksi lestari sumberdaya ikan pelagis kecil yang ditangkap dan didaratkan di PPI Manggar Balikpapan. Sepanjang tahun 1995-2002 grafik dari produksi aktual mengalami fluktuasi. Pada tahun 2005 terjadi peningkatan volume produksi aktual sumberdaya ikan pelagis kecil menjadi 2.296 ton dari tahun sebelumnya 2004 sebesar 1.083 ton. Peningkatan yang cukup tajam ini membuat kondisi produksi lestari turun menjadi 271,89 ton dari tahun sebelumnya 2004 sebesar 1.562,18 ton, bahkan penurunan volume produksi aktual yang terjadi pada tahun 2006 tidak serta merta diikuti oleh meningkatnya volume produksi lestari sebagaimana yang terjadi pada tahun sebelumnya. Jika tidak segera diambil tindakan yang tepat maka bukan tidak mungkin masyarakat Balikpapan pada masa yang akan datang sangat sulit memperoleh ikan pelagis kecil, kalau pun ada, harganya bisa jadi sangat mahal, karena ikan pelagis kecil menjadi sejenis hewan langka di Balikpapan. Gambar 10 Perbandingan Produksi Aktual dengan Produksi Lestari SDI Ikan Pelagis Kecil Pada Gambar 11 terlihat dengan jelas bahwa sepanjang tahun 1995-2006 sebagian besar volume produksi aktual sumberdaya ikan pelagis kecil berada di luar kurva produksi lestari. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil di Perairan Balikpapan terindikasi mengalami overfishing secara biologi biological overfishing. Gambar 11 Kurva Hubungan Produksi Lestari , Produksi Aktual dan Effort SDI Pelagis Kecil Rata-rata produksi lestari sumberdaya ikan pelagis besar selama tahun 1995-2006 sebesar -39.774,24 Tabel 23. Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya ikan pelagis besar di Perairan Balikpapan terindikasi mengalami overfishing secara biologi atau biological overfishing. Dari Gambar 12 tampak bahwa sepanjang tahun 1995-2004 produksi aktual dan produksi lestari mengalami fluktuasi, dimana meningkatnya volume produksi aktual pada satu waktu diikuti oleh peningkatan volume produksi lestari, dan pada waktu yang lain meningkatnya produksi aktual diikuti oleh menurunnya produksi lestari. Pada periode tahun 2005-2006, peningkatan volume produksi aktual yang terjadi pada tahun 2005 menjadi 5.114,36 ton diikuti oleh penurunan volume produksi lestari menjadi -29.555,53 ton, bahkan penurunan produksi aktual pada tahun 2006 menjadi 1.275,38 diikuti penurunan produksi lestari menjadi -37.325,41 ton. Gambar 12 Perbandingan Produksi Aktual dengan Produksi Lestari SDI Ikan Pelagis Besar Gambar 13 Kurva Hubungan Produksi Lestari , Produksi Aktual dan Effort SDI Pelagis Besar Dari Gambar 13 terlihat bahwa dari tahun 1996-2006 cukup banyak volume produksi aktual sumberdaya ikan pelagis besar berada di luar kurva atau trendline produksi lestari. Kondisi ini mengindikasikan bahwa, kemampuan sumberdaya ikan pelagis besar untuk perbaharuan atau memperbaharui diri sudah berkurang, sehingga walau pun produksi aktual menurun, produksi lestarinya tetap menurun, sehingga dapat dikatakan bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis besar di Perairan Balikpapan terindikasi mengalami overfishing secara biologi biological overfishing. Pada kasus sumberdaya ikan demersal, sebagaimana yang terlihat pada Tabel 23 dan Gambar 14, rata-rata produksi lestari selama tahun 1995-2006 sebesar -16.129,86. Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya ikan demersal di Perairan Balikpapan selama rentang waktu dari tahun 1995-2006 terindikasi mengalami overfishing secara biologi atau biological overfishing, karena kemampuan sumberdaya ikan demersal untuk melakukan perbaharuan atau memperbaharui diri sudah berkurang, sehingga walau pun produksi aktual menurun, produksi lestarinya tetap menurun. Gambar 14 Perbandingan Produksi Aktual dan Produksi Lestari SDI Ikan Demersal Kondisi di atas dapat juga dijelaskan sebagaimana yang terlihat pada Gambar 15. Dari Gambar 15 terlihat dengan jelas bahwa pada tahun 1995-2006 volume produksi aktual sumberdaya ikan demersal sebagian besar berada di atas trendline produksi lestari, terutama pada produksi aktual yang dihasilkan pada tahun 1995, 2005, dan 2006. Gambar 15 Kurva Hubungan Produksi Lestari , Produksi Aktual dan Effort SDI Demersal Produksi lestari sumberdaya ikan teri selama tahun 1995-2006, sebagaimana yang terlihat pada Tabel 23 dan Gambar 16, rata-rata sebesar - 12.372,02. Hal ini juga menunjukkan bahwa sumberdaya ikan teri di Perairan Balikpapan selama rentang waktu dari tahun 1995-2006 terindikasi mengalami overfishing secara biologi atau biological overfishing. Gambar 16 Perbandingan Produksi Aktual dan Produksi Lestari SDI Ikan Teri Dari Gambar 17 terlihat bahwa dari tahun 1995-2006 sebagian besar volume produksi aktual sumberdaya ikan teri berada di luar kurva atau trendline produksi lestari. Kondisi ini mengindikasikan bahwa, kemampuan sumberdaya ikan teri untuk perbaharuan atau memperbaharui diri sudah berkurang, sehingga walau pun produksi aktual menurun, produksi lestarinya tetap menurun, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis besar di Perairan Balikpapan terindikasi mengalami overfishing secara biologi biological overfishing. Gambar 17 Kurva Hubungan Produksi Lestari , Produksi Aktual dan Effort SDI Teri 5.8 Estimasi Parameter Ekonomi 5.8.1 Estimasi Biaya Input