Lanjutan Tabel 5
Sektor Periode
2000 2001 2002 2003 2004 Tanpa
Migas Migas Tanpa
Migas Migas Tanpa
Migas Migas Tanpa
Migas Migas Tanpa
Migas Migas
Pengangkutan dan
Komunikasi 16,06 8,84 13,99 8,18 14,17 7,97 13,62 8,13 13,10 6,98
Keuangan, Persewaan
dan Jasa Persewaan
4,03 2,22 4,40 2,57 4,89 2,75 4,85 2,90 5,90 3,14 Jasa
– jasa
5,64 3,11 4,91 3,57 5,06 2,85 4,90 2,92 5,22 2,78
Total PDRB 100
100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Kota Balikpapan Tahun 2006
5.2 Kondisi Umum Lokasi Penelitian 5.2.1 Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Manggar
Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Manggar terletak di Kecamatan Balikpapan Timur, sekitar 30 km dari pusat Kota Balikpapan. PPI Manggar berdiri
di atas areal seluas 104 x 40 meter. PPI Manggar berfungsi untuk keperluan berlabuhnya kapal, bongkar muat hasil tangkapan nelayan, pelelangan ikan dan
aktivitas lainnya. Secara umum fasilitas di PPI Manggar masih sangat kurang bahkan memprihatinkan sekali, selain berupa dermaga sepanjang 40 meter dan
ruang kantor yang sangat sederhana, karena sangat jauh dari kondisi standar minimal sebuah kantor baik dari segi administrasi, perlengkapan maupun bentuk
fisik bangunan, tidak ada fasilitas pendukung lainnya guna mendukung kelancaran aktivitas perikanan. Hal ini diakui sendiri oleh beberapa petugas yang ada di PPI
Manggar, sehingga perlu kiranya bagi Pemerintah Kota Balikpapan untuk segera melakukan evaluasi dan pembenahan PPI Manggar menjadi lebih baik, agar
pembangunan perikanan dan kelautan di Balikpapan dapat berjalan dengan lebih baik lagi.
5.2.2 Rumah Tangga Perikanan
Rumah Tangga Perikanan RTP adalah rumah tangga yang melakukan penangkapan ikan atau binatang lainnya atau tanaman air dengan tujuan sebagian
atau seluruh hasilnya untuk dijual. Perkembangan RTP di Balikpapan selama
periode 1995 - 2006 mengalami peningkatan yang cukup berarti, rata-rata setiap tahunnya bertambah 17,77 . Peningkatan RTP mencapai puncaknya pada tahun
1998, dimana peningkatan jumlah RTP mencapai 185,5 . Pada periode 2001- 2006, jumlah RTP kembali mengalami penurunan. Penurunan yang drastis terjadi
pada periode 2001-2002, mencapai 70. Lebih lengkap mengenai perkembangan RTP di Balikpapan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Perkembangan Rumah Tangga Perikanan RTP di Kota Balikpapan Tahun 1995-2006
Tahun Jumlah RTP orang
Pertumbuhan
1995 781 -
1996 1.235 58.13
1997 1.341 8.58
1998 3.825 185.23
1999 4.334 13.31
2000 4.420 1.98
2001 4.592 3.89
2002 1.374 -70.08
2003 1.082 -21.25
2004 1.131 4.53
2005 1.259 11.32
2006 1.257 -0.16
Rataan 17.77
Sumber: Data diolah dari Laporan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 1995-2006 Dinas Perikanan dan Kelautan Kalimantan Timur
5.2.3 Armada Penangkapan Ikan
Armada penangkapan ikan yang berpangkalan di PPI Manggar dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan, baik dari sisi jumlah mau pun teknologi
yang digunakan. Perkembangan armada ini rata-rata setiap tahunnya selama periode 1996-2006 mencapai 17,41. Armada penangkapan ikan yang digunakan
adalah perahu tanpa motor, perahu motor tempel, kapal motor. Perahu tanpa motor yang sempat hilang dari peredaran, mulai kembali
digunakan oleh nelayan pada tahun 2003-2006. Perahu jenis ini terdiri atas jukung dan perahu papan. Perahu motor tempel mengalami penurunan rata-rata sebesar
3,4 pada tahun 1995-2000, lalu secara signifikan mengalami kenaikan sebesar 240 pada tahun 2001. Kemudian kembali mengalami penurunan pada tahun
berikutnya. Diduga penurunan jumlah nelayan perahu motor tempel disebabkan
banyaknya nelayan yang sebelumnya menggunakan perahu motor tempel beralih menggunakan armada kapal motor.
Pada periode tahun 1995-1998 secara keseluruhan pertumbuhan jumlah armada penangkapan ikan sebesar 1 sampai dengan 9. Pada periode tahun 2000-
2001, jumlah armada mengalami peningkatan yang sangat fantastis, hingga mencapai 240,25. Pada periode selanjutnya, yaitu tahun 2002-2006,
pertumbuhan armada secara keseluruhan cenderung mengalami penurunan. Bahkan pada tahun 2002, jumlah armada turun drastis hingga mencapai 70.
Diduga penurunan ini dikarenakan meningkatnya jumlah armada pada tahun sebelumnya yang cukup fantastis, sehingga berdampak kepada meningkatnya
effort dan persaingan dalam penangkapan ikan. Meningkatnya effort dan persaingan ini berdampak langsung pada keberadaan biomass ikan, dimana
biomass ikan akan semakin berkurang, yang pada akhirnya mengurangi produksi perikanan dan pendapatan para nelayan. Data mengenai perkembangan armada
penangkapan ikan di Balikpapan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Perkembangan Armada Penangkapan Ikan di PPI Manggar Balikpapan
Tahun 1995-2006
Tahun Tanpa
Motor Kapal Motor unit
Jumlah Pertumb
Motor Tempel
Total unit
unit 5 GT
5-10 GT 10-20 GT
unit
1995 485
463 186
1.134 1996
435 572
229 1.236
8,99 1997
400 275
422 253
1.350 9,22
1998 385
707 283
1.375 1,85
1999 380
656 286
7 1.329
-3,35 2000
380 656
291 7
1.334 0,38
2001 1.121
2.395 986
37 4.539
240,25 2002
377 655
277 15
1.324 -70,83
2003 115
47 485
446 131
1.224 -7,55
2004 123
60 521
450 131
1.285 4,98
2005 52
60 707
417 163
1.399 8,87
2006 35
2 727
455 162
1.381 -1,29
Rataan 17,41
Sumber : Laporan Statistik Perikanan Tangkap KotaBalikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 1995-2006
5.2.4 Alat Penangkapan Ikan
Berbagai macam jenis alat tangkap yang digunakan oleh para nelayan di PPI Manggar Balikpapan, pada tahun 1996 jumlahnya 4.445 unit, namun pada
tahun 2006 jumlah alat penangkapan ikan sudah mencapai 7.455 unit alat penangkapan. Jenis alat penangkapan ikan tersebut antara lain payang term.
lampara, dogol danish seine, jaring insang hanyut drift gillnet, bagan perahu boat net, pancing tonda troll lines, sebagaimana terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Perkembangan Alat Tangkap di PPI Manggar Balikpapan Tahun 1995-2006
Tahun
Pk
Ptn
Ji
Ptn
Bgn
Ptn
Pcg
Ptn
Lainnya unit
Total unit
Ptn unit
unit unit
unit 1996
1.239 1.783
21 722
680 4.445
1997 740 -40
2.150 21
20 -5
700 -3 835
4.445 1998 1.388
88 1.996 -7 44
120 786 12 809
5.023 13
1999 875 -37
2.522 26
172 291
853 9 803
5.225 4
2000 880 1
2.540 1
175 2
865 1 830
5.290 1
2001 533
-39 2.316 -9 270 54 994 15 750 4.863 -8
2002 447 -16
2.333 1
279 3
994 0 768
4.821 -1
2003 368 -18 4.134 77 184 -34 256 -74
174 5.116 6 2004 486
32 4.361
5 62
-66 284
11 1.869 7.062
38 2005 442
-9 3.874
-11 62
0 86 -70 2.455
6.919 -2
2006 411 -7
3.969 2
21 -66
261 203 2.793
7.455 8
Rataan -5
11 30
10 6
Sumber : Data diolah dari Laporan Statistik Perikanan Tangkap Kota Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 1995-2006
Ket : Pk Pukat kantong: payang, dogol, pukat pantai; Ji Jaring insang: hanyut, klitik,
Lingkar, tetap, trammel net; Bgn bagan; Pcg pancing; Ptn pertumbuhan.
Data pada Tabel 8 menunjukkan bahwa perkembangan jumlah total atau keseluruhan alat tangkap di PPI Manggar Balikpapan dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, rata-rata sebesar 6 per tahun. Selama tahun 1996-2006 tercatat hanya sekali mengalami penurunan yaitu pada tahun 2005, setelah itu
perkembangan jumlah alat tangkap kembali mengalami peningkatan. Jumlah total keseluruhan alat tangkap pada tahun 2006 sebanyak 7.455 unit, meningkat 8
dari tahun 2005. Data pada Tabel 8 juga menjelaskan bahwa selama periode 1996-2006, alat
tangkap pukat kantong menunjukkan penurunan, yaitu rata-rata sebesar 5 setiap tahun, sementara perkembangan alat tangkap jaring insang rata-rata setiap
tahunnnya meningkat sebesar 11. Alat tangkap pancing dan bagan mengalami
fluktuasi. Jika dibandingkan pada tahun 1996 dengan tahun 2006, maka terlihat bahwa alat tangkap bagan tidak mengalami perkembangan atau pertumbuahan
karena jumlahnya sama, 21 unit, tetapi sebenarnya sepanjang tahun 1996-2006 pertumbuhan rata-rata alat tangkap bagan sebesar 30. Begitu pula dengan alat
tangkap pancing, jika dibandingkan dari jumlah alat tangkap pancing tahun 1996 dengan tahun 2006, maka alat tangkap pancing tampak mengalami penurunan,
tetapi secara prosentase alat tangkap ini mengalami pertumbuhan yang fluktuatif rata-rata sebesar 10 setiap tahun selama periode 1996-2006.
5.2.5 Volume dan Nilai Produksi Perikanan
Perkembangan produksi dan nilai perikanan yang didaratkan di PPI Manggar Balikpapan selama rentang waktu 1996-2006, secara umum setiap
tahunnya mengalami peningkatan, sebagaimana terlihat pada Tabel 9, peningkatan tersebut tampak dari prosentase rata-rata pertumbuhan secara keseluruhan
produksi perikanan, yaitu sebesar 0,98 per tahun, sedangkan prosentase pertumbuhan nilai produksi perikanan secara keseluruhan sebesar 31,82 setiap
tahunnya. Tabel 9 Perkembangan Volume dan Nilai Produksi Perikanan di PPI Manggar
Balikapapan Tahun 1996-2006
Tahun Produksi
Ptn Nilai
Ptn
ton Rp
1996 12.034,00 19.543.700,00
1997 12.376,00 2,84 20.145.000,00
3,08 1998 12.735,00
2,90 26.546.600,00 31,78
1999 12.599,00 -1,07 26.546.600,00
0,00 2000 12.609,00
0,08 86.914.600,00 227,40
2001 12.788,00 1,42 132.265.310,00
52,18 2002 12.752,00
-0,28 151.925.500,00 14,86
2003 12.986,00 1,84 157.165.500,00
3,45 2004 15.152,00
16,68 204.910.450,00 30,38
2005 13.118,00 -13,42 101.693.200,00
-50,37 2006 12.969,00
-1,14 107.233.100,00 5,45
Rataan 12.919,82 0,98 100.834.296,00
31,82
Sumber : Data Diolah dari Laporan Statistik Perikanan Tangkap Balikpapan dan Kalimantan Timur Tahun 1996-2006
Ket : Ptn
pertumbuhan
Dari data yang disajikan pada Tabel 9, terlihat bahwa pada tahun 1999- 2000 produksi perikanan di Kota Balikpapan mengalami penurunan secara
kuantitas, akan tetapi dari segi nilai, penurunan kuantitas produksi tidak memberikan dampak negatif pada nilai produksi, bahkan terjadi peningkatan yang
cukup signifikan, yaitu sebesar 66. Hal ini tidak lain disebabkan karena ikan yang didaratkan pada tahun-tahun tersebut merupakan jenis-jenis ikan yang secara
ekonomi memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga walau pun secara kuantitas produksi perikanan mengalami penurunan, tapi dari segi nilai produksi
mengalami peningkatan. Selama periode tahun 1996-2006, produksi perikanan tertinggi terjadi pada tahun 2004, yaitu sebesar 15.152,50 ton dengan nilai
mencapai Rp204.910.450,00 sementara produksi perikanan terendah terjadi pada tahun 1996, yaitu sebesar 12.034,60 ton dengan nilai sebesar Rp19.543.700,00.
5.2.6 Produksi per Jenis Alat Tangkap
Produksi pada prinsipnya merupakan output dari kegiatan penangkapan effort, sedangkan effort yang diperlukan pada prinsipnya adalah merupakan
input dari kegiatan penangkapan itu sendiri. Perbandingan antara output dengan input dalam istilah ekonomi merupakan tingkat efisiensi teknis dari setiap
penggunaan input, atau dengan kata lain hasil tangkapan per unit upaya penangkapan catch per unit effort atau CPUE dapat dijadikan sebagai indikator
tingkat efisiensi teknik dari pengerahan effort, dimana semakin tinggi nilai CPUE, maka tingkat efisiensi penggunaan effort semakin baik, yang juga berarti
produktivitas semakin tinggi. Tabel 10 menunjukkan bahwa secara umum produksi sumberdaya
perikanan pelagis kecil mengalami peningkatan setiap tahunnnya, kalau pun terjadi penurunan jumlahnya hanya sedikit, hal ini seiring dengan kondisi jumlah
alat tangkap yang setiap tahunnya juga mengalami penambahan secara kuantitas. Produksi tertinggi terjadi pada tahun 2006, yaitu sebanyak 5.182 ton, sedangkan
produksi terendah terjadi pada tahun 1995 sebesar 1705 ton. Jenis sumberdaya ikan pelagis kecil yang dominan tertangkap dan didaratkan di PPI Manggar
Balikpapan diantaranya adalah jenis ikan layang, kembung, selar dan tembang.
Dari sejumlah alat tangkap yang dipergunakan oleh nelayan di Perairan Balikpapan, tampak bahwa alat tangkap yang dominan untuk mengeksploitasi
sumberdaya ikan pelagis kecil adalah payang dan jaring insang. Proporsi produksi dari masing-masing alat tangkap tersebut terhadap total produksi perikanan
pelagis kecil secara berturut-turut adalah 38 dan 14, sedangkan alat tangkap lainnya pancing, bagan, bubu, purse seine, dan lain-lain sebesar 47.
Tabel 10 Produksi per Jenis Alat Tangkap Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil
Tahun Produksi Aktual ton
Lainnya ton Total ton
Payang Jaring Insang
1995 342 204
1159 1705
1996 874 256
881 2011
1997 1668 350
120 2138
1998 657 991
630 2278
1999 1076 370
731 2177
2000 1086 372
739 2197
2001 1829 317
63 2209
2002 1668 328
212 2208
2003 1758 318
144 2220
2004 291 792
5798 6881
2005 1571 725
2124 4420
2006 756 84
4342 5182
Total 1131,33
425,58 1411,92 2968,83
Persentase 38,11
14,34 47,56
100
Sumber : Data Diolah dari Laporan Statistik Perikanan Tangkap Balikpapan dan Kalimantan Timur Tahun 1995-2006
Demikian halnya dengan sumberdaya perikanan pelagis besar, dari data yang tersaji pada Tabel 11 memperlihatkan bahwa alat tangkap yang dominan
untuk mengeksploitasi sumberdaya ikan pelagis besar adalah jaring insang dan pancing. Proporsi produksi dari masing-masing alat tangkap secara berturut-turut
adalah 41,27 dan 44,80, sedangkan alat tangkap lainnya payang, bagan, purse seine sebesar 13,93. Pada Tabel 11 juga terlihat bahwa, produksi
sumberdaya perikanan pelagis setiap tahunnya mengalami fluktuasi, dimana produksi terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 1.653,98 ton, sedangkan
produksi tertinggi terjadi pada tahun 1995 sebesar 8.543 ton. Ada pun jenis sumberdaya perikanan pelagis besar yang dominan tertangkap dan didaratkan di
PPI Manggar Balikpapan diantaranya adalah jenis ikan tenggiri, cakalang, dan tongkol, sementara untuk jenis pelagis besar yang lain jumlahnya hanya sedikit.
Tabel 11 Produksi per Jenis Alat Tangkap Sumberdaya Ikan Pelagis Besar
Tahun Produksi Aktual ton
Lainnya ton Total ton
Jaring Insang Pancing
1995 3.546,00
3.664,00 1.333,00
8.543,00 1996
1.041,00 1.008,00
330,00 2.379,00
1997 1.095,16
1.100,81 50,00
2.245,97 1998
1.231,00 1.548,00
94,00 2.873,00
1999 309,00 1.241,00
1.216,00 2.766,00
2000 312,00
1.298,00 1.221,00
2.831,00 2001
1.206,00 1.676,97
227,00 3.109,97
2002 2.646,91
3.043,14 209,00
5.899,05 2003
1.230,00 1.704,14
230,00 3.164,14
2004 1.491,00
1.126,46 742,00
3.359,46 2005 3.288,67
1.825,68 106,00
5.220,36 2006
779,00 496,38
378,60 1.653,98
Total 1.514,65
1.644,38 511,38
3.670,41 Persentase
41,27 44,80
13,93 100,00
Sumber : Data Diolah dari Laporan Statistik Perikanan Tangkap Balikpapan dan Kalimantan Timur Tahun 1996-2006
Tabel 12 Produksi per Jenis Alat Tangkap Sumberdaya Ikan Demersal
Tahun Produksi Aktual ton
Lainnya ton Total ton
Pancing Jaring Insang
1995 593,00
1.039,00 625,00
2.257,00 1996
328,00 357,00
535,00 1.220,00
1997 793,00
834,00 213,00
1.840,00 1998
748,00 622,00
330,00 1.700,00
1999 613,00 570,00
507,00 1.690,00
2000 481,00
570,00 510,00
1.561,00 2001
728,00 329,00
648,00 1.705,00
2002 1.153,00
687,00 641,00
2.481,00 2003
732,00 334,00
664,00 1.730,00
2004 399,00 211,00
378,20 988,20
2005 637,00 267,00
465,00 1.369,00
2006 280,10
75,30 632,60
988,00
Total 623,76
491,28 512,40
1.627,43 Persentase
38,33 30,19
31,49 100,00
Sumber : Data Diolah dari Laporan Statistik Perikanan Tangkap Balikpapan dan Kalimantan Timur Tahun 1996-2006
Pada Tabel 12 terlihat bahwa sepanjang tahun 1995-2006 produksi sumberdaya ikan demersal mengalami fluktuasi, produksi tertinggi perikanan
demersal terjadi pada tahun 2002 dengan jumlah produksi sebanyak 2.481 ton, sementara tahun 2006 merupakan produksi terendah dengan jumlah produksi
sebanyak 988 ton. Jenis sumberdaya perikanan demersal yang dominan tertangkap
dan didaratkan di PPI Manggar Balikpapan diantaranya adalah jenis ikan kakap, bawal, manyung, peperek dan gerot-gerot.
Tabel 12 juga menunjukkan bahwa alat tangkap yang dominan untuk sumberdaya ikan demersal di Perairan Balikpapan adalah pancing dan jaring
insang. Proporsi produksi dari alat tangkap pancing dan jaring insang secara berturut-turut adalah 38,33 dan 30,19, sedangkan alat tangkap lainnya
lampara, bagan, dan purse seine sebesar 31,49. Pada Tabel 13 menunjukkan perkembangan produksi ikan teri yang
diperoleh dan didaratkan di PPI Manggar Balikpapan. Terlihat bahwa selama rentang waktu dari tahun 1995 sampai dengan 2006 produksi sumberdaya ikan
teri mengalami peningkatan yang sangat tajam dan merupakan produksi tertinggi terjadi pada tahun 2006, yaitu sebesar 10.009,80 ton, sedangkan produksi yang
paling rendah dalam rentang waktu yang sama terjadi pada tahun 2002 dan 2003, yaitu sebesar 89 ton. Sebagian besar alat tangkap yang digunakan nelayan untuk
mengeksploitasi sumberdaya ikan teri di Perairan Balikpapan adalah alat tangkap bagan.
Tabel 13. Perkembangan Produksi Sumberdaya Ikan Teri
Tahun Produksi Aktual ton
Upaya trip
1995 83,00 8.912
1996 91,00 2.342
1997 82,00 312
1998 91,00 7
1999 91,00 42
2000 136,50 57
2001 91,00 103
2002 89,00 146
2003 89,00 288
2004 453,00 61
2005 810,00 1.710
2006 1.099,80 5.699
Sumber : Laporan Statistik Perikanan Tangkap Balikpapan dan Kalimantan Timur Tahun 1996-2006.
5.3 Catch Per Unit Effort CPUE