ditunjukkan oleh jarak vertikal antara penerimaan dan biaya merupakan jarak terbesar. Gambar 23 juga menjelaskan bahwa keseimbangan
open access membutuhkan tingkat
effort yang jauh lebih besar dari tingkat effort pada kondisi MSY dan MEY, sehingga kondisi ini akan menimbulkan terjadinya alokasi
sumberdaya yang tidak tepat. Tingkat effort yang dibutuhkan untuk mencapai
kondisi optimal MEY tampak lebih kecil dibandingkan dengan yang dibutuhkan
untuk mencapai titik MSY. Dengan demikian tingkat upaya pada titik
keseimbangan MEY terlihat lebih conservative minded lebih bersahabat dengan
lingkungan dibandingkan dengan tingkat upaya pada titik keseimbangan MSY.
5.11 Analisis Optimasi Dinamik Pemanfaatan Sumberdaya Ikan
Aspek pemanfaatan sumberdaya ikan dengan pendekatan model dinamik bersifat intertemporal, maka untuk menganalisanya aspek tersebut dijembatani
dengan penggunaan discount rate. Tingkat discount rate yang digunakan dalam
penelitian ini sebesar 2,82, 12,18, dan 15. Tabel 35 Hasil Estimasi Optimasi Dinamik pada Berbagai Tingkat
Discount Rate
Kelompok SDI δ = 2,82
δ = 12,18 δ = 15
Pelagis Kecil
•
x ton 6.289,08
5.876,45 5.749,81
•
h ton 3.724,57
3.713,65 3.703,72
•
E trip 2.010
2.145 2.186
•
π Rp juta 742.749,60
180.843,76 146.008,46
Pelagis Besar
•
x ton 6.038,69
5.786,07 5.708,16
•
h ton 5.928,03
5.918,94 5.911,93
•
E trip 1.504
1.567 1.587
•
π Rp juta 1.590.491,99
388.945,63 314.858,92
Demersal
•
x ton 2.595,23
2.461,57 2.420,55
•
h ton 1.867,23
1.866,99 1.864,83
•
E trip 1.749
1.844 1.873
•
π Rp juta 548.062,86
141.244,23 114.212,49
Teri
•
x ton 752,73
726.72 718.80
•
h ton 558,85
563,09 564,05
•
E trip 537
560 567,13
•
π Rp juta 50.412,12
12.324.88 9.976.11
Sumber : data diolah
Nilai discount rate ini kemudian digunakan untuk menghitung tingkat
pemanfaatan optimal dinamik pada masing-masing kelompok sumberdya ikan pada penelitian ini. Hasil estimasi tingkat
discount rate pada masing-masing sumberdaya ikan disajikan pada Tabel 35.
5.11.1 Hasil Optimasi Dinamik Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil
Pada Tabel 36 tampak perbandingan pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil pada kondisi aktual dan pada kondisi optimal dinamik dengan tingkat
discount rate yang berbeda. Dilihat dari sisi tingkat volume produksi, maka tingkat volume produksi yang bisa diperoleh jika pemanfaan menggunakan
pendekatan optimal dinamik akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat produksi pada pemanfaatan aktual. Dari sisi tingkat
effort, maka effort yang dilakukan jauh lebih sedikit dari tingkat
effort aktual. Apalagi jika dilihat dari sisi rente ekonomi yang diperoleh, maka rente ekonomi pada kondisi
pemanfaatan optimal dinamik sangat jauh lebih besar dari rente ekonomi pada kondisi aktual. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada pemanfaatan sumberdaya
ikan pelagis kecil di Perairan Balikpapan sudah terjadi overfishing baik biological
overfishing maupun economical overfishing, sehingga upaya penangkapan effort harus segera dikurangi karena sudah mengganggu kelestarian sumberdaya ikan
pelagis kecil di Perairan Balikpapan. Tabel 36 Perbandingan Pemanfaatan Aktual dan Optimal Dinamik SDI Pelagis
Kecil
Pengukuran Pelagis Kecil
Aktual Optimal Dinamik
δ = 2,82 δ = 12,18
δ = 15 Produksi
h ton 1.565,25
3.724,57 3.713,65 3.703,72
Effort E trip 4.146
2.010 2.145 2.186
π Rp juta 7.634,41
742.749,60 180.843,76 146.008,46
Sumber : data diolah
Pada pendekatan optimal dinamik, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Gambar 30 terlihat bahwa tingkat
discount rate yang tinggi akan mendorong semakin lajunya tingkat
effort, sebaliknya tingkat discount rate yang rendah akan
memperlambat laju tingkat effort. Pada Gambar 30 juga terlihat bahwa semakin
tinggi tingkat discount rate, maka rente ekonomi yang diperoleh akan semakin
kecil, sebaliknya semakin rendah tingkat discount rate, maka rente ekonomi yang
diperoleh akan semakin tinggi.
Gambar 30 Hubungan Tingkat Discount Rate dan Rente Ekonomi Optimal Dinamik SDI
Pelagis Kecil
5.11.2 Hasil Optimasi Dinamik Sumberdaya Ikan Pelagis Besar
Pada Tabel 37 tampak perbandingan pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis besar pada kondisi aktual dan pada kondisi optimal dinamik. Dilihat dari sisi
tingkat volume produksi, maka tingkat volume produksi yang bisa diperoleh jika pemanfaan menggunakan pendekatan optimal dinamik lebih besar jika
dibandingkan dengan tingkat produksi pada pemanfaatan aktual. Dari sisi tingkat effort, maka tingkat effort optimal dinamik yang dilakukan jauh lebih sedikit dari
tingkat effort aktual. Apabila dilihat dari sisi rente ekonomi, maka rente ekonomi
yang diperoleh pada kondisi pemanfaatan optimal dinamik sangat jauh lebih besar dari rente ekonomi pada kondisi aktual. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada
pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis besar di Perairan Balikpapan sudah terjadi overfishing baik biological overfishing mau pun economical overfishing, sehingga
upaya penangkapan effort untuk mengeksploitasi sumberdaya ikan pelagis besar
harus segera dikurangi karena sudah mengganggu kelestarian sumberdaya ikan pelagis besar di Perairan Balikpapan.
Tabel 37 Perbandingan Pemanfaatan Aktual dan Optimal Dinamik SDI Pelagis Besar
Pengukuran Pelagis Besar
Aktual Optimal Dinamik
δ = 2,82 δ = 12,18
δ = 15 Produksi
h ton 3.159,03
5.928,03 5.918,94 5.911,93
Effort E trip 3.061
1.504 1.567 1.587
π Rp juta 21.154,51
1.590.491,99 388.945,63 314.858,92
Sumber : data diolah
Gambar 31
Hubungan Tingkat Discount Rate dan Rente Ekonomi Optimal Dinamik SDI
Pelagis Besar Pada sumberdaya ikan pelagis besar sebagaimana terlihat pada Gambar 34,
terlihat bahwa tingkat discount rate yang tinggi akan mendorong semakin lajunya
tingkat effort, sebaliknya tingkat discount rate yang rendah akan memperlambat
laju tingkat effort. Pada Gambar 25 juga dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi
tingkat discount rate, maka rente ekonomi yang diperoleh akan semakin kecil,
sebaliknya semakin rendah tingkat discount rate, maka rente ekonomi yang
diperoleh akan semakin tinggi. 5.11.3 Hasil Optimasi Dinamik Sumberdaya Ikan Demersal
Pada Tabel 38 tampak perbandingan pemanfaatan sumberdaya ikan demersal pada kondisi aktual dan pada kondisi optimal dinamik. Dilihat dari sisi
tingkat volume produksi, maka tingkat volume produksi yang bisa diperoleh jika
pemanfaan menggunakan pendekatan optimal dinamik akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat produksi pada pemanfaatan aktual. Apabila dilihat
dari sisi rente ekonomi yang diperoleh, rente ekonomi pada kondisi pemanfaatan optimal dinamik sangat jauh lebih besar dari rente ekonomi pada kondisi aktual.
Dari sisi tingkat effort, maka effort aktual yang dilakukan berada di atas atau telah
melewati tingkat effort optimal, sehingga upaya penangkapan untuk
mengeksploitasi sumberdaya ikan demersal harus segera dikurangi karena sudah mengganggu kelestarian sumberdaya ikan demersal di Perairan Balikpapan.
Tabel 38 Perbandingan Pemanfaatan Aktual dan Optimal Dinamik SDI Demersal
Pengukuran Demersal
Aktual Optimal Dinamik
δ = 2,82 δ = 12,18
δ = 15 Produksi
h ton 1.115,03
1.867,23 1.866,99 1.864,83
Effort E trip 3.211
1.749 1.844 1.873
π Rp juta 7.378,47
548.062,86 141.244,23 114.212,49
Sumber : data diolah
Gambar 32
Hubungan Tingkat Discount Rate dan Rente Ekonomi Optimal Dinamik
SDI Demersal Pada kasus sumberdaya ikan demersal seperti yang tampak pada Gambar
35, tingkat discount rate yang tinggi akan mendorong semakin lajunya tingkat
effort, sebaliknya tingkat discount rate yang rendah akan memperlambat laju
tingkat effort. Dari Gambar 32 juga dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi tingkat
discount rate, maka rente ekonomi yang diperoleh akan semakin kecil, sebaliknya semakin rendah tingkat
discount rate, maka rente ekonomi yag diperoleh akan semakin tinggi.
5.11.4 Hasil Optimasi Dinamik Sumberdaya Ikan Teri
Sama halnya dengan sumberdaya ikan sebelumnya, Dari Tabel 39 tampak perbandingan pemanfaatan sumberdaya ikan teri pada kondisi aktual dan pada
kondisi optimal dinamik. Dilihat dari sisi tingkat volume produksi, maka tingkat volume produksi yang bisa diperoleh jika pemanfaan menggunakan pendekatan
optimal dinamik akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat produksi pada pemanfaatan aktual. Apabila dilihat dari sisi rente ekonomi yang diperoleh,
rente ekonomi pada kondisi pemanfaatan optimal dinamik sangat jauh lebih besar dari rente ekonomi pada kondisi aktual. Dari sisi tingkat
effort, maka effort aktual yang dilakukan berada di atas atau telah melewati tingkat
effort optimal, sehingga upaya penangkapan untuk mengeksploitasi sumberdaya ikan teri harus segera
dikurangi karena sudah mengganggu kelestarian sumberdaya ikan teri di Perairan Balikpapan.
Tabel 39 Perbandingan Pemanfaatan Aktual dan Optimal Dinamik SDI Teri
Pengukuran Teri
Aktual Optimal Dinamik
δ = 2,82 δ = 12,18
δ = 15 Produksi
h ton 267,19
558,85 563,09 564,05
Effort E trip 1.640
537 560 567,13
π Rp juta 58,11
50.412,12 12.324,88 9.976,11
Sumber : data diolah Gambar 33 tampak bahwa tingkat
discount rate yang tinggi akan mendorong semakin lajunya tingkat
effort, sebaliknya tingkat discount rate yang rendah akan memperlambat laju tingkat
effort. Dari Gambar 33 juga dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi tingkat
discount rate, maka rente ekonomi yang diperoleh akan semakin kecil, sebaliknya semakin rendah tingkat
discount rate, maka rente ekonomi yag diperoleh akan semakin tinggi.
Gambar 33
Hubungan Tingkat Discount Rate dan Rente Ekonomi Optimal Dinamik
SDI Teri Dari hasil analisis dengan beberapa tingkat
discount rate di atas, pada masing-masing sumberdaya ikan tampak bahwa semakin tinggi tingkat
discount rate, maka rente ekonomi yang diperoleh akan semakin kecil, begitu pula
sebaliknya, semakin rendah tingkat discount rate, maka rente ekonomi yang
diperoleh akan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fauzi A 2004; Clark CW 1976 bahwa apabila nilai
discount rate sangat tinggi dan mendekati tak hingga, maka
net price atau rente sumberdaya akan sama dengan nol, hal ini identik dengan pengelolaan sumberdaya perikanan dalam
kondisi akses terbuka open access. Sebaliknya, jika nilai discount rate sama dengan nol, maka rente
sumberdaya akan semakin besar, hal ini identik dengan maksimasi rente sumberdaya dalam kondisi MEY.
5.11 Implikasi Kebijakan