Dampak Intervensi Pemerintah terhadap Perdagangan

35 Jika pemerintah memberlakukan kuota untuk membatasi impor, maka besarnya pendapatan yang akan diperoleh dilakukan dengan cara memungutnya dari siapa saja yang menerima lisensi impor. Pemegang lisensi dapat mengimpor suatu produk yang dikenai kuota dan menjualnya di dalam negeri dengan harga yang lebih tinggi. Keuntungan yang diperoleh pemegang lisensi itu dikenal sebagai rente kuota.

2.2. Dampak Intervensi Pemerintah terhadap Perdagangan

Salah satu bentuk intervensi pemerintah dalam perdagangan adalah pengenaan pajak yang berupa tarif impor. Intervensi pemerintah seperti ini merupakan hambatan dalam perdagangan. Menurut Krugman dan Obstfeld 2004, dari sisi tinjauan pengirim barang, tarif persis seperti biaya pengangkutan. Jika Domestik mengenakan pajak sebesar US 1 untuk setiap unit barang yang diimpornya, maka pengirim tidak akan bersedia mengangkut atau mengirimkan barang tersebut, kecuali kalau perbedaan atau selisih harga di kedua pasar yang jumlahnya paling sedikit US 1. Sebagai ilustrasi, Gambar 3 memperlihatkan dampak-dampak pengenaan tarif spesifik sebesar US t per unit beras, dengan asumsi tidak ada biaya transportasi atau biaya-biaya perdagangan lainnya selain pajak atau tarif dan Domestik merupakan negara besar jadi bisa mempengaruhi perdagangan dunia. Tanpa tarif, harga beras di kedua negara akan sama yaitu P w . Setelah ada tarif, pengirim tidak akan bersedia mengangkut beras dari Asing ke Domestik kecuali jika selisih harga di Domestik serta Asing paling tidak sebesar US t. Akibatnya 36 harga beras Domestik akan naik, sedangkan harga beras Asing segera turun sampai perbedaan harga ini mencapai sebesar US t. Sumber: Krugman dan Obstfeld, 2004 Gambar 3. Dampak Pengenaan Tarif pada Perdagangan Domestik dan Asing Pengenaan tarif mengakibatkan harga di kedua pasar mengalami perubahan. Tarif meningkatkan harga di Domestik ke P T dan menurunkan harga di Asing ke P 1T =P T t. Adanya harga yang lebih tinggi maka konsumen Domestik menurunkan permintaannya, sehingga permintaan untuk impor menjadi berkurang. Di Asing, harga yang lebih rendah menyebabkan penawaran turun, dengan demikian perdagangan beras merosot dari sebanyak Q w dalam keadaan perdagangan bebas, menjadi hanya Q T volume perdagangan dengan tarif. Jika suatu negara kecil mengenakan tarif, peranan ekonominya yang tidak begitu berarti di pasar dunia untuk semua jenis barang biasanya hanya menciptakan dampak yang kecil sekali dalam perdagangan dunia, sehingga P Q W S X D M P P 1T P W Q D S c. Pasar Asing b. Pasar Dunia P P T Q D S a. Pasar Domestik Q 1T Q 1 2 3 4 P T P 2T Q 2T 37 pengurangan impor akibat tarif dari negara kecil itu hanya berpengaruh kecil pada harga dunia sehingga bisa diabaikan. Artinya pengenaan tarif olehnya tidak akan menurunkan harga barang-barang luar negeri yang diimpornya. Disini tarif hanya akan meningkatkan harga barang yang diimpor sebesar tingkat tarif yang berlaku. Liberalisasi perdagangan yang menghapuskan atau mengurangi hambatan perdagangan baik tarif maupun nontarif akan menambah volume barang yang diimpor. Artinya aliran barang dari satu negara ke negara lain yang melakukan perdagangan semakin banyak, maka pasar satu negara akan semakin terintegrasi dengan pasar negara yang lainnya. Pengurangan tarif mengakibatkan harga di Domestik turun dari P T menjadi P T dan meningkatkan harga di Asing ke P 2T . Harga yang lebih rendah menyebabkan para konsumen Domestik meningkatkan permintaannya, sehingga permintaan untuk impor menjadi bertambah. Di Asing, harga yang lebih tinggi menyebabkan penawaran meningkat, dengan demikian perdagangan beras bertambah dari sebanyak Q 1T dalam keadaan perdagangan dengan adanya tarif, menjadi Q 2T volume perdagangan dengan tarif yang dikurangi. Dapat disimpulkan bahwa semakin kecil tarif yang dikenakan maka semakin banyak volume barang yang diperdagangkan. Menghilangkan kebijakan-kebijakan proteksi artinya mengizinkan terjadinya liberalisasi perdagangan atau perdagangan bebas. Menurut Krugman dan Obstfeld 2004, salah satu keuntungan tambahan dari perdagangan bebas yang sangat penting adalah terpupuknya skala ekonomi economies of scale. Perdagangan bebas akan menghindarkan terjadinya kerugian efisiensi yang seringkali diakibatkan oleh adanya proteksi. Perdagangan bebas mampu menciptakan 38 keuntungan tambahan yang tidak dapat diperoleh jika terjadi distorsi produksi dan konsumsi. Bagi negara-negara kecil yang tidak dapat mempengaruhi harga ekspor dunia, tarif menyebabkan kerugian netto bagi perekonomian. Hal ini terjadi karena adanya distorsi terhadap rangsangan ekonomi bagi produsen maupun konsumen. Pergerakan menuju ke arah perdagangan bebas bisa menghilangkan distorsi-distorsi ini dan meningkatkan kesejahteraan perekonomian yang bersangkutan. Pasar yang diproteksi akan mengurangi daya saing dan potensi meningkatkan laba, serta juga cenderung merangsang berbagai perusahaan untuk memasuki industri yang diproteksi tersebut sehingga semuanya akan terjebak ke dalam pola produksi yang tidak efisien Krugman dan Obstfeld, 2004.

2.3. Integrasi Ekonomi