26 1. Bagaimana integrasi pasar beras dan gula di Thailand, Filipina dan Indonesia.
Apakah perubahan yang terjadi di dalam pasar beras dan gula suatu negara akan mempengaruhi pergerakan pasar beras dan gula negara lain.
2. Berapa besar perubahan harga beras dan gula di Indonesia berasal dari dirinya sendiri dan berapa besar berasal dari pengaruh harga beras dan gula di
Thailand dan Filipina. 3. Bagaimana implikasi kebijakannya terhadap perdagangan beras dan gula di
Indonesia. Indonesia di ASEAN adalah negara net importir, maka kajian ini sangat
penting dilakukan untuk melihat seberapa besar keterkaitan Indonesia terhadap negara eksportir. Hal ini nantinya akan berhubungan dengan ketersediaan pangan
khususnya beras dan gula dalam pasar domestik apabila nantinya terjadi gangguan pada pasar dunia khususnya pasar ASEAN.
1.3. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar beras dan gula di tiga negara ASEAN yaitu Thailand, Filipina dan Indonesia.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis integrasi spasial antarpasar beras dan gula di Thailand, Filipina
dan Indonesia. 2. Menganalisis sumber perubahan harga beras dan gula di Indonesia yang
berasal dari perubahan harga beras dan gula di Indonesia, Thailand dan Filipina.
27 3. Mengidentifikasi kebijakan perdagangan beras dan gula di Indonesia dan
implikasinya.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian meliputi: 1 integrasi pasar beras dan gula di tiga negara ASEAN dianalisis melalui hubungan harga, 2 tiga negara ASEAN dalam
penelitian ini adalah Thailand, Filipina dan Indonesia, 3 total ASEAN trade untuk beras dan gula yang meliputi nilai ekspor dan impor beras dengan kode
produk 100640 yaitu broken rice beras pecah, sedangkan untuk gula adalah gula dengan kode produk 170111 yaitu raw sugar not containing added flavouring or
colouring matter:--cane sugar gula kasar tidak mengandung tambahan bahan
perasapewarna:--gula tebu, 4 data harga beras dan gula yang digunakan adalah harga eceran beras dan gula di masing-masing negara tersebut, dan 5 data
merupakan data time series bulanan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.
1.5. Keterbatasan Penelitian
Secara empiris uji yang dilakukan hanya pada harga saja, sehingga pengujian disini dengan asumsi bahwa biaya-biaya transaksi perdagangan
antarpasar adalah konstan antarwaktu. Penelitian ini tidak mengkaji pengaruh faktor-faktor nonharga kecuali exchange rate terhadap integrasi antarpasar beras
dan gula di Thailand, Filipina dan Indonesia. Selain itu, karena penelitian ini hanya difokuskan pada tiga negara saja, maka pengaruh harga di luar ketiga
negara tersebut diabaikan.
28
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kebijakan Kerjasama Perdagangan di ASEAN