Kelas Sosial Analisis Keputusan Pembelian Daging Sapi oleh Konsumen Rumah Tangga (Kasus: Hipermarket Giant Taman Yasmin Bogor)

pola pembelian mereka. Pengetahuankonsumen dibagi menjadi tiga bidang umum, yaitu pengetahuan produk kesadaran produk,atribut produk dan kepercayaan merek, pengetahuan pembelian dimana membelidan kapan membeli dan pengetahuan pemakaian. Pengalaman pembelian atau pemakaian, walaupun tentu saja berhubungan dengan pengetahuan, tidak harus memberikan indikasi yang akurat mengenai berapa banyak persisnya informasi yang dimiliki konsumen.Pengukuran pengetahuan objektif berusaha menilai isi ingatan yang actual. Sebaliknya, pengetahuan subjektif meminta orang untuk menujukkan berapa banyak pengetahuan yang mereka rasa mereka miliki Engel et al. 1994 Berdasarkan ungkapan para ahli tersebut, maka pengetahuan merupakan infomasi yang tersimpan di dalam ingatan konsumen mengenai peroduk atau jasa yang akan sangat mempengaruhi pola pembelian konsumen. Pengetahuan mengenai atribut produk merupakan salah satu pengetahuan konsumen mengenai suatu produk yang menjadi salah satu unsur penting dalam keputusan pembelian.Atribut produk merupakan keunikan suatu produk yang dapat menarik perhatian konsumen.Atribut adalah karakteristik atau sifat suatu produk, umumnya mengacu pada karakteristik yang berfungsi sebagai kriteria evaluatif selama pengambilan keputusan oleh seorang konsumen.Enget et al. 1994 menjelaskan bahwa atribut merupakan karakteristik satu produk yang berungsi sebagai atribut evaluatif selama pengambilan keputusan. Pengetahuan mengenai atribut- atribut suatu produk akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian konsumen, karena itu pemasar perlu memahami dengan baik atribut-atribut produk yang akan dipasarkan. Suatu produk pada dasarnya merupakan kumpulan dari atibut- atribut dan setiap produk baik barang atau jasa dapat diekspresikan dengan menyebut atribut atributnya.Ciri produk dapat dipergunakan sebagai alat untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Atribut- atribut yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, dintaranya yaitu :harga, kemasan, warna, rasa, kesegaran, keterangan ijin departemen kesehatan, halal, iklan dan ketersediaan 1. Harga, yang merupakan unsure pendapatan dari penjualan. Harga adalah faktor utama yang dipertimbangkan dalam memilih produk maupun jasa, sehingga konsumen sangat sensitive terhadap harga Sumarwan, 2002. 2. Kemasan, yang merupakan alat penjualan untuk menarik perhatian konsumen dengan menampilkan penampakan visual menarik. Kemasan juga berfungi untuk memberikan perlindungan yang optimal kepada produk 3. Warna, merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pandangan konsumen terhadap suatu produk. Warna kadang-kadang sangat menentukan suatu bahan dinilai bergizi, enak dan teksturnya baik, dan tidak akan dikonsumsi nila memiliki warna yang tidak sedap dipandang atau memberikan kesan yang menyimpang sari warna yang seharusnya. 4. Rasa, juga merupakan salah satu citarasa bahan pangan sesungguhnya. Faktor rasa sangat diperhatikan oleh konsumen dalam memilih makanan yang akan ia beli dan konsumsi. 5. Kesegaran merupakan salah satu atribut penting dalam pemilihan pembelian daging sapi, daging ayam dan ikan. Kosumen akan melihat terlebih dahulu kesegaran daging yang dijual, karena kesegaran daging dapat mempengruhi rasa daging itu sendiri. 6. Keterangan ijin Departemen Kesehatan, merupakan hal yang diperhatikan konsumen, dimana dengan adanya ijin tersebut maka konsumen dapat yakin terhadap produk yang akan dibelinya. 7. Keterangan halal, merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh penjual dan disampaikan kepada konsumen, melihat masyarakat Negara Indonesia sebagian besar beragama islam. 8. Iklan, yang digunakan untuk menanamkan suatu citra jangka panjang dari suatu produk dan juga untuk penjualan cepat. Sumarwan 2002 menambahkan bahwa iklan bukan saja berfungsi untuk mengkomunikasikan berbagai atribut makanan dan minuman, tetapi ia juga berfungsi untuk membujuk konsumen sehingga mau membeli barang tersebut. 9. Ketersediaan, dimana ketersediaan dapat menentukan kebiasaan makan seseorang atau sekelompok orang dalam keluarga maupun suatu negara. Bahan makanan akan tersedia secara kontinu apabila produksi pangan, distribusi pangan dan proses penyimpanannya dapat berjalan dengan baik.

4. Sikap

Sikap attitude sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan. Lebih jauh, sikap dikonseptualisasikan sebagai perasaan positif atau negatif terhadap merek dan dipandang sebahai hasil dari penilaian merek bersama dengan criteria atau atribut evaluative yang penting Engel, et. al 1994.Kotler 2000 mendefinisikan sikap sebagai evaluasi perasaanemosional dan kecenderungan tindakan menguntungkan atau tidakmenguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa objek ataugagasan.Sedangkan Sumarwan 2002 mengartikan sikap sebagai ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Intensitas, dukungan dan kepercayaan adalah sifat penting dari sikap. Masing-masing sifat ini akan bergantung pada kualitas pengalaman konsumen sebelumnya dengan objek sikap. Sementara konsumen mengakumulasi pengalaman baru, maka sikap dapat berubah Engel et al. 1994.Maka, dapat disimpulkan dari pernyataan para ahli tersebut bahwa sikap merupakan evaluasi perasaan konsumen mengenai rasa suka atau tidak suka, rasa percaya serta rasa puas terhadap manfaat dari atribut suatuproduk atau jasasetelah digunakan atau dikonsumsi.