Perubahan Sikap dan Perilaku

serta tujuan dari perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan usahanya dapat terwujud. Parhusip 2008 melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen dalam pembelian produk Soyjoy dan implikasinya terhadap bauran pemasaran.Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis implikasi terhadap bauran pemasaran berdasarkan studi perilaku konsumen Soyjoy.Penelitian ini menganalisis konsumen yang membeli produk Soyjoy.Berdasarkan hasil penelitian, Parhusip 2008 menganalisis sesuai dengan indikator keputusan pembelian. Indikator apakah konsumen membeli atau tidak membeli suatu produk, menurut hasil wawancara Parhusip 2008 dengan para responden, menyatakan bahwa responden-responden tersebut membeli suatu produk. Untuk indikator apa yang dibeli konsumen, hasil dari wawancara memperlihatkan bahwa konsumen membeli produk makanan ringan yaitu Soyjoy. Indikator kapan konsumen membeliproduk tersebut juga telah dipenuhi Prahusip 2008 dengan menanyakan kepada para responden atau konsumen. Hasil dari wawancara tersebut terlihat bahwa 47 persen konsumen melakukan pembelian Soyjoy tergantung situasi, yang artinya bisa direncanakan ataupun tidak, dan sebanyak 99 persen responden mengatakan bahwa membeli Soyjoy sekalian berbelanja produk lain. Parhusip 2008 juga menanyakan tempat pembelian produk Soyjoy tersebut sesuai dengan indikator dimana konsumen membeli suatu produk.Hasil dari wawancara menunjukkan bahwa tempat pembelian Soyjoy yang banyak dipilih konsumen yaitu Hipermarket Giant. Penelitian ini juga menganalisis tingkat kepentingan atribut dari produk Soyjoy.Menurut hasil analisis, atribut yang paling penting yaitu atribut harga, karena harga yang sesuai dan terjangkau dengan daya beli ditambah cita rasa produk yang sesuai selera dapat menyebabkan konsumen kembali membeli.Secara keseluruhan skor rata-rata kinerja atribut harga sebesar 2.24 dan dinilai tidak baik oleh konsumen karena berada pada rentang skala 1.80 – 2.59, dengan arti responden menilai harga yang diberikan Soyjoy tersebut tidak terjangkau. Atribut produk terpenting kedua, yaitu rasa.Secara keseluruhan skor rata-rata atribut rasa sebesar 4.47 dinilai sangat penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 4.20 - 5.00.Rasa yang sesuai ditambah citarasa produk yang sesuai selera dapat menyebabkan konsumen kembali membeli.Atribut yang penting lainnya, seperti kandungan gizi, manfaat, kemudahan mengkonsumsi, isi, iklan dan promosi, merek, izin Departemen Kesehatan, design kemasan, ketersediaan dan segel produkyang dianalisis dengan menggunakan metodeImportance Performance AnalysisIPA. Tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada diagram kartesius IPA yang terdiri dari empat kuadran. Hasil analisis menujukkan bahwa pada kuadran I prioritas utama, terdapat tiga atribut yaitu atribut harga, rasa dan isi.Atribut- atribut ini harus menjadi prioritas utama bagi produsen Soyjoy dalam peningkatan kinerja karena memiliki nilai kepentingan yang tinggi sementara nilai kinerjanya rendah. Pada kuadran II pertahankan prestasi menggambarkan hasil analisis bahwa tingkat kepentingan konsumen sudah sesuai dengan kinerja atribut artinya konsumen sudah puas dengan kinerja atribut-atribut tersebut sehingga produsen hanya perlu mempertahankan kualitas kinerja yang telah berjalan, atribut-atribut yang terdapat dikuadran kedua ini adalah: kandungan gizi, iklan dan promosi, desain kemasan, izin Depkes, dan segel produk. Pada kuadran III prioritas rendah merupakan kuadran dimana atribut- atribut dalam kuadran ini dinilai oleh konsumen tidak terlalu penting artinya konsumen tidak terlalu concern terhadap atribut-atribut tersebut dan ternyata kinerjanya pun biasa-biasa saja, dapat dikatakan bahwa atribut-atribut tersebut memiliki pengaruh yang tidak terlalu besar apabila dilakukan perbaikan kinerjanya dalam jangka pendek. Pada kuadran IV berlebihan menunjukkan atribut-atribut yang dinilai oleh konsumen memiliki kepentingan yang rendah tetapi kinerjanya bagus, yaitu atribut manfaat, kemudahan mengkonsumsi, dan ketersediaan. Penelitian ini juga menganalisis kepuasan konsumen terhadap produk Soyjoy dengan menggunakan metode CSI.Costumer Statisfaction Index CSI digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat harapan dan kinerja dari atribut-atribut kualitas produk yang diukur.Hasil dari perhitungan diperoleh nilai CSI 0,722 atau 72.2 persen. Menurut Standford dalam Rifkoh M, berada pada rentang 0.66-0.80 artinya kepuasan konsumen Soyjoy secara keseluruhan yang dilihat berdasarkan kinerja dan kepentingan atribut-atribut produk berada pada kriteria ―puas‖. Kepuasan berhubungan dengan loyalitas diharapkan ketika konsumen merasa puas maka mereka akan loyal terhadap produk ini. Berdasarkan hasil analisis tersebut, Parhusip 2008 dapat mengimplikasikannya terhadap strategi bauran pemasaran, yaitu strategi produk, stategi harga, strategi promosi dan strategi distribusi.Strategi pertama, yaitu strategi produk.Berdasarkan hasil Importance Performance Analysis, perbaikan kualitas Soyjoy yang lebih diutamakan adalah penambahan variasi rasa dan menambah bobot isi setiap kemasan.Rasa merupakan faktor yang paling banyak dipertimbangkan oleh responden.Oleh karena itu penambahan variasi rasa pada produk Soyjoy perlu dilakukan oleh perusahan agar menarik minat responden yang tidak menyukai varian rasa yang ditawarkan saat ini.Mengacu pada hasil analisis IPA, maka rasa dan isi merupakan dua diantara tiga yang dianggap konsumen sangat penting, tetapi pada tingkat kinerja belum dapat memuaskan konsumen, sehingga atribut-atribut ini harus diprioritaskan oleh perusahaan dan segera diperbaiki kinerjanya. Atribut kandungan gizi, izin Depkes, desain kemasan, dan segel produk adalah atribut yang dirasa sangat penting dan dirasa telah memuaskan konsumen dibandingkan atribut lain ketika dihubungkan dengan kategori produk. Hal ini berarti bahwa kinerja atribut-atribut ini sudah baik dan harus dipertahankan untuk saat ini meskipun harus tetap ditingkatkan dalam waktu jangka panjang.Alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah menambah atau menawarkan varian baru produk Soyjoy dari yang telah ada serta mempertahankan desain kemasan yang menarik dan segel produk yang bagus dan selalu mencantumkan kandungan gizi dan izin Depkes. Strategi kedua, yaitu strategi harga.Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif diketahui bahwa konsumen Soyjoy adalah mayoritas Pelajarmahasiswa yang mempunyai pendapatan Rp.1.000.000 sampai Rp 2.000.000.Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi manajemen perusahaan PT AIO bahwa ada segmen pasar yang dimasukin di luar pasar yang ditargetkan selama ini sehingga dapat membuat bauran produk yang ditujukan pada segmen para pelajarmahasiswa dengan harga yang sesuai dengan daya beli mereka.Strategi ini memang dilematis untuk perusahaan, tetapi untuk mendapatkan pangsa pasar, karena produk ini tergolong baru, strategi menurunkan harga dapat diterapkan oleh perusahaan.Dalam artian penghematan biaya kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih murah. Strategi ketiga, yaitu strategi promosi. Berdasarkan hasil analisis Importance and Performance pada diagram kartesius, terlihat atribut iklan dan promosi menarik memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan kinerja atribut tersebut sudah sesuai dengan harapan konsumen sehingga kinerja tersebut perlu dipertahankan. Namun perusahaan perlu juga melakukan strategi untuk meningkatkan jumlah kosumen sasaran sekaligus meningkatkan konsumsi pelanggan yang telah loyal terhadap Soyjoy dari segi produk dan meresponi pembelian ulang produk. Alternatif startegi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendukung iklan dan promosi yang menurut konsumen sudah memuaskan adalah dengan menjadi sponsor kegiatan-kegiatan tertentu yang ada di masyarakat. Disamping itu, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk memberikan diskon atau potongan harga untuk tingkat pembelian tertentu produk ini dan sewaktu-waktu dapat memberikan gratis untuk konsumen tertentu merupakan bagian dari kotak saran responden. Strategi keempat, yaitu strategi distribusi. PT AIO memasarkan produk Soyjoy dengan ritel modern hypermart, Hipermarket, minimarket, swalayan,dsb, tetapi distributor selain ritel modern tersebut, pengecer misalnya, belum tersentuh sama sekali oleh produk ini. Alternatif strategi yang dapat dilakukan terkait dengan hal ini adalah mendistribusikan produk Soyjoy dan menjalin hubungan yang baik dengan para pedagang pengecer, sehingga terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara pihak perusahaan dengan para pedagang pengecer.Hubungan diharapkan dapat terjaga dengan baik sehingga menciptakan kestabilan kontinuitas produk dan volume penjualan, sehingga perusahaan dapat senantiasa menjamin ketersediaan produk. Dengan kata lain, perusahaan juga perlu mempertimbangkan untuk melakukan konfigurasi ulang pasar. Berdasarkan hasil penelitian Parhusip 2008 tersebut, terlihat bahwa konsumen sangat memperhatikan atribut-atribut dari suatu produk yang rencananya akan dibelinya. Atribut-atribut tersebut, seperti atribut harga, atribut kemasan, atribut rasa, atribut keterangan ijin dari Deprtemen Kesehatan, atribut label halal, dan lain-lain. Konsumen sangat mementingkan hal-hal tersebut, sehingga pihak perusahaan yang menjual produk yang diinginkan konsumen harus dapat memperhatikan dengan teliti atribut-atribut apa saja yang dirasa konsumen baik dan kurang dalam produknya. Metode Importance Performance Analysis IPA dan Costumer Statisfaction Index CSI dapat membantu perusahaan dalam menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari atriut-atribut produknya, serta dapat menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut tersebut.Sehingga, hasil dari analisis metode IPA dan CSI tersebut dapat menjadi pedoman dan membantu perusahaan dalam menetapkan strategi pemasaran, khususya strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan strategi distribusi. Kerangka Berfikir Pengambilan keputusan oleh konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologi. Pada penelitian ini, akanmeneliti pengaruh lingkungan danperbedaan individusebagai faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen. Pengaruh Lingkungan Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Pengaruh lingkungan dalam proses pengambilan keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya olehpengaruh pribadi, pengaruh keluarga dan rumah tangga, serta pengaruh situasi. Dalam penelitian ini, akan menganalisis faktor-faktor tersebut sebagai informasi dalam pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. 1. Pengaruh Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh pribadi dapat menentukan keputusan pembelian terhadap suatu merek produk.Pengaruh pribadi diekspresikan melalui kelompok acuan maupun melalui komunikasi lisan.Kelompok acuan merupakan kelompok yang memberi pengaruh yang kuat terhadap si pengambil keputusan.Kelompok ini biasanya sangat mempengaruhi pemikiran konsumen sebagai pengambil keputusan pembelian, jika si pemberi pengaruh merupakan orang terdekat atau orang yang dipercaya oleh konsumen tersebut.Pengaruh ini dapat juga sebagai salah satu sumber informasi konsumen terhadap suau produk. Dalam penelitian Wulan 2004, beberapa kelompok dan komunikasi lisan atau situasi yang memberi pengaruh terhadap pribadi si pengambil keputusan yaitu keluarga, teman, toko dan iklan.Hasil wawancara Wulan 2004 dengan para responden memperlihatkan bahwa keluarga memberikan pengaruh yang paling besar untuk mempengaruhi pribadi seseorang konsumen dalam keputusan pembelian. Sebesar 50,54 persen, keluarga konsumen memberitahukan kepada konsumen tersebut bahwa mereka pernah mencoba atau membeli, sehingga konsumen akan terpengaruh untuk melakukan hal serupa. Sedangkan komunikasi lisan yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian, adalah melalui iklan. Menurut sebagian besar responden, iklan akan membuat mereka tertarik untuk mencoba. Maka, dari hasil penelitian Wulan 2004 tersebut, dapat dilihat bahwa semakin banyakperusahaan melakukanpromosi dan memberikan informasi mengenai suatu produk yang diberikan kepada para konsumen, khususnya yang berhubungan dan dapat menarik perhatian anggota keluarga akan dapat meningkatkan dan memperkuat keputusan pembelian produk tersebut karena keluarga memberikan pengaruh pribadi terbesar dalam keputusan pembelian. 2. Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga Terhadap Keputusan Pembelian Keluarga dan rumah tangga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputussan pembelian.Menurut Kotler 2000 dalam Wulan 2004, keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan, yaitu penjaga pintu inisiator pemikiran keluarga, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan pemakai. Dalam sebuah keluarga, lazim bila seorang anggota keluarga memainkan lebih dari satu peranan.Wulan 2004 menjelaskan bahwa masing-masing anggota keluarga memainkan peranan dalam pengambilan keputusan pembelian, baik suami, istri, anak atau anggota lainnya yang ada dalam rumah tangga dan setiap anggota dapat memainkan lebih dari satu peran. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara Wulan 2004 kepada para responden, terlihat bahwa ternyata istri lah yang memiliki peranan paling dominan disetiap peran dalam keputusan pembelian walaupun masing-masing anggota keluarga juga memainkan peran yang penting.Dari hasil tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa semakin besar peran suatu anggota keluarga dalam hal ini adalah istri, semakin banyak strategi pemasaran yang harus dilakukan perusahaan yang dapat menarik perhatian anggota keluarga tersebut atau istri.Semakin besar perhatian seorang istri tersebut terhadap suatu produk, semakin besar dan kuat pengaruhnya untuk membeli produk tersebut. 3. Pengaruh Situasi Terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh situasi dapat timbul dari pengaruh fisik lokasi, tata ruang, dan lain-lain, lingkungan sosial orang lain, waktu atau momen, tujuan serta keadaan dan suasana hati. Salah satu cara menganalisi pengaruh situasi pembelian konsumen dapat dilihat dari lokasi atau tempat dimana konsumen membeli produk, waktu atau momen. Wulan 2004, menganalisis pengaruh situasi terhadap keputusan pembelian dengan menanyakan kepada para responden mengenai lokasi atau tempat pembelian Kecap Manis Bango yang sering dipilih konsumen dan frekuensi konsumen dalam mengkonsumsi Kecap Manis Bango. Hasil dari wawancara dan analisis Wulan 2004 tersebut, yaitu 57,94 persen responden memilih membeli Kecap Manis Bango di Hipermarket dan konsumen mengkonsumsi Kecap Manis Bango selama 2 —6 hari sekali yang termasuk kedalam kategori sering. Dapat disimpulkan bahwa semakin sering konsumen mengkonsumsi suatu produk, maka semakin tinggi tingkat permintaan konsumen terhadap produk tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Serta semakin tinggi tingkat permintaan konsumen terhadap suatu produk, semakin tinggi juga jumlah persediaan produk tersebut yang harus disiapkan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen. Dalam hal ini, Hipermarket sebagai tempat yang paling banyak dituju konsumen dalam membeli produk, harus memastikan apakah persediaan produk yang diinginkan konsumen tersebut telah mampu memenuhi permintaan konsumen. Pengaruh Perbedaan Individudan Atribut Produk terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Perbedaan individu yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen, diantaranya yaitu sumber daya konsumen dan pengetahuan konsumen tentang produk.Sedangkan atribut produk akan mempengaruhi tingkat kepentingan, kinerja dan kepuasan konsumen terhadap produk tersebut. 1. Pengaruh Sumber Daya Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sumber daya konsumen merupakan hal yang dimiliki seseorang atau konsumen, dimana disini terdapat tiga sumber daya yang biasa dimiliki konsumen, yaitu uang ekonomi, waktu dan perhatian.Ketiga hal tersebut sangat mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk. Konsumen akan menyesuaikan pembelian dengan sumber daya yang mereka miliki. Berdasarkan hasil penelitian Wulan 2004 yang menganalisis sumber daya ekonomi konsumen Kecap Manis Bango, bahwa konsumen dengan pendapatan Rp 1.000.000,00 – Rp 2.500.000,00 lebih banyak membeli di Hipermarket, begitu juga dengan konsumen yang berpendapatan diatas Rp 2.500.000,00. Mengambil definisi kelas sosial Gilbert Kahl dalam Engel, maka lebih dari separuh responden tergolong dalam kelas mengengah keatas, dengan pendapatan keluarga agak diatas pendapatan rata-rata nasiona. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, semakin besar pendapatan konsumen, semakin besar permintaan konsumen akan suatu produk yang di jual di Hipermarket dibandingkan dengan permintaan konsumen kelas menengah atas ini di pasar tradisional. 2. Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pengetahuan merupakan informasi yang tersimpan dalam ingatan, dan pemrosesan informasi adalah suatu proses yang menggacu pada bagaimana stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan dan kemudian diambil kembali Engel et al. 1994. Hasil penelitian dan wawancara Wulan 2004 mengenai pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian, menjelaskan bahwa pengetahuan konsumen mengenai suatu produk memang mempengaruhi konsumen dalam memilih jenis produk mana yang akan ia beli. Beberapa macam pengetahuan yang diketahui konsumen terhadap suatu produk, diantaranya yaitu kemasan produk, harga produk, manfaat produk dan lain- lain.Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki konsumen terhadap suatu produk, semakin besar pengaruh terhadap keputusan pembelian akan produk tersebut, karena apabila konsumen telah mengetahui informasi mengenai baik buruknya suatu produk, maka ia akan mempertimbangkan pembelian produk tersebut dibandingkan dengan produk yang ia sama sekali tidak tahu. 3. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Atribut produk merupakan ciri dari suatu produk yang sangat diperhatikan konsumen dalam membeli suatu produk.Wulan 2004 menganalisis beberapa atribut yang dirasa penting oleh para konsumen, seperti keterangan ijin Departemen Kesehatan, rasa, keterangan halal, harga, kemasan dan lain-lain.Hasil dari wawancara Wulan 2004 kepada para responden, menunjukkan bahwa atribut-atribut produk tersebut masuk kepada kategori sangat penting dan penting, dan dari atribut-atribut tersebut dapat menjelaskan tingkat kepentingan, tingkat kinerja dan tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Hasil dari analisis Wulan 2004 terhadap tingkat kepentingan atribut produk, menyimpulkan bahwa semakin rendah tingkat kinerja dan tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk, semakin rendah tingkat loyalitas konsumen terhadap produk tersebut, dan semakin tinggi tingkat kepentingan suatu produk maka semakin besar usaha perusahaan untuk meningkatkan dan memperbaiki atribut produknya. Kerangka Pemikiran Operasional Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. Tanpa pangan manusia tidak akan bertahan hidup. Selain sebagai kebutuhan pokok untuk pemenuhan konsumsi manusia, pangan juga merupakan sumber gizi bagi tubuh manusia. Saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya mutu gizi dari pangan telah meningkat. Masyarakat kini telah banyak memilih jenis pangan yang memiliki gizi untuk perkembangan tubuhnya.Salah satu sumber pangan bergizi yaitu pangan hewani. Pangan hewani mengandung berbagai zat gizi yang baik bagi tubuh manusia, khusushnya protein.Protein hewani memiliki beberapa keunggulan dibandingkan protein nabati, karena itu minat konsumen terhadap pangan hewani khususnya daging sapi terus meningkat.Tinginya tingkat konsumsi daging sapi per kapita dan laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan terjadinya kenaikan permintaan terhadap daging sapi.Peningkatan produksi daging sapi yang lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk disebabkan oleh kurang maksimalnya budidaya sapi domestik, sehingga ketersediaan daging sapi nasional tidak dapat mencukupi kebutuhan konsumsi nasional. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya kelangkaan daging sapi yaitu kebijakan pemerintah saat ini yang membatasi import daging sapi dengan tujuan untuk meningkatkan usaha budidaya sapi nasional hingga mampu berswasembada daging sapi. Namun, pada kenyataannya para peternak sapi nasional belum mampu memenuhi permintaan konsumsi daging sapi nasional, sehingga terjadi kelangkaan daging sapi di pasar yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga daging sapi. Rumah tangga merupakan suatu unit konsumen yang pada umumnya membutuhkan pangan seperti daging sapi.Daging yang dikonsumsi oleh konsumen rumah tangga dapat berbeda-beda baik kualitas maupun kuantitas berdasarkan karakteristik dan sumberdaya yang mereka miliki. Penelitian ini mengasumsikan konsumen adalah rumah tangga yang mengkonsumsi daging sapi dan telah melalui tahap proses keputusan pembelian serta memiliki perbedaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusannya. Hadirnya perusahaan- perusahaan dibidang penyediaan kebutuhan masyarakat membuat keadaan persaingan yang ketat.Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk dapat mengembangkan dan menerapkan strategi perusahaan yang berorientasi pada konsumen melalui tindakan pembelian mereka.PEngelola Hipermarket Giant Taman Yasmin harus dapat memahami keinginan konsumen sehingga dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat. Penelitian ini akan menganalisis bagaimana tingkat pembelian konsumen terhadap daging sapi. Keputusan pembelian daging sapi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya 1 Pengaruh lingkungan yang akan meneliti dari segi pengaruh pribadi, keluarga dan situasi pembelian 2 Perbedaan individu yang akan meneliti dari sumber daya konsumen dan pengetahuan produk. Kepribadian dan gaya hidup tidak akan dibahas secara terperinci, karena melibatkan analisi psikologis yang mendalam. Karakteristik konsumen yang mempengaruhi proses keputusan pembelian daging sapi, seperti faktor tempat tinggal konsumen, pemberi nafkah konsumen, pekerjaan pemberi nafkah, tingkat pendapatan konsumen, serta besarnya keluarga, kemudian faktor lainnya, seperti budaya, pengaruh pribadi, situasi pembelian, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, pengolahan informasi, perubahan sikap dan perilaku dan sumber daya konsumen akan dianalisis secara deskriptif. Tingkat kepentingan terhadap atribut-atribut daging sapi menurut konsumen akan diperoleh dari Metode Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI. Atribut-atribut yang akan dinilai yaitu, harga, kemasan, warna, tekstur dan kesegaran, keterangan ijin departemen kesehatan, halal, iklan dan ketersediaan daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin, Bogor. Hasil dari metode IPA dan CSI tersebut akan dibuat dalam bentuk tabel agar memudahkan dalam pemahaman nilai atribut-atribut tersebut. Sedangkan untuk mengetahui hubungan daging sapi dengan daging ayam atau daging sapi dengan ikan setelah adanya kenaikan harga daging sapi, maka digunakan elastisitas silang dan kurva kepuasan sama. Strategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen baik langsung maupun tidak langsung dapat diimplementasikan melalui strategi product, price, place dan promotion yang akan mempengaruhi kinerja produk yang ditawarkan. Hasil Analisis Deskriptif, Metode Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI dan Tabulasi akan digunakan untuk menjelaskan proses keputuan pembelian oleh konsumen dan akan berguna untuk menyusun rekomendasi strategi perbaikan atributHipermarket Giant Taman Yasmin, Bogor dalam penjualan daging sapi. Alur kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Kerangka pemikiran operasional Dampak kenaikan Harga Daging Sapi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan-perusahaan dibidang penyediaan kebutuhan masyarakat Kebutuhan Pengetahuan Konsumen bagi perusahaan akan Keputusan Pembelian dalam hal jenis produk, jumlah pembelian, pilihan tampilan fisik, pilihan pembelian dan frekuensi pembelian sebelum dan setelah harga daging sapi meningkat . Keputusan Pembelian Daging sapi Faktor-faktor yang mempengruhi keputusan pembelian Tingkat kepuasan dan tingkat kinerja atribut penjualan daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin, Bogor Karakteristik Konsumen Pengaruh Lingkungan Perbedaan Individu Analisis Deskriptif Metode IPA dan CSI Tabulasi Atribut Produk Strategi perbaikan atribut-atribut daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin, Bogor METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor dengan pertimbangan bahwa Kota Bogor merupakan salah satu kota yang ikut mengalami peningkatan harga daging sapi yang dijual di pasar-pasar di Kota Bogor, baik pasar tradisional maupun pasar modern. Lokasi konsumen dijadikan responden adalah pasar modern yang dekat dengan pemukiman warga dan memiliki lokasi strategis sehingga banyak dikunjungi.Pasar modern tersebut yaitu Hipermarket Giant Taman Yasmin.Pemilihan lokasi pasar modern dilakukan secara purposive sengaja dengan pertimbangan pasar modern yang dipilih dapat mewakili konsumen daging sapi, di Kota Bogor.Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan bulan Mei 2013. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Kedua data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan yang berupa hasil wawancara yang dilengkapi dengan kuisioner kepada responden.Jenis data yang diperlukan untuk menganalisis proses keputusan pembelian daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin Bogor adalah sebagai berikut: a. Pengaruh Lingkungan Konsumen  Pengaruh pribadi  Pengaruh keluarga dan rumah tangga : - Besar keluarga - Penentu keputusan pembelian dalam keluarga  Situasi pembelian b. Perbedaan Individu  Sumber daya konsumen : - Pendapatan konsumen - Waktu pembelian  Sikap terhadap produk  Pengetahuan objektif mengenai produk  Motivasi dan keterlibatan Sedangkan data yang diperlukan untuk menganalisis atribut daging sapi, kepuasan konsumen terhadap daging sapi dan prioritas atribut pilihan konsumen daging sapi di HipermarketGiant Taman Yasmin Bogor, adalah berupa : 1. Penilaian terhadap atribut produk terdiri dari :  Harga  Kemasan  Warna  Rasa  Kesegaran  Kejelasan ijin Departemen Kesehatan  Kejelasan kehalalan  Iklan  Ketersediaan 2. Harga daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin Bogor 3. Harga rata-rata daging sapi di pasar lainnya 4. Karakteristik responden :  Umur  Jenis kelamin  Pekerjaan  Status rumah tangga  Pendapatan per bulan  Pendidikan terakhir  Jumlah anggota keluarga Jenis data yang diperlukan untuk mengimplikasikan bauran pemasaran yang sebaiknya diterapkan oleh Manajemen Hipermarket Giant Taman Yasmin Bogor adalah : 1. Untuk menganalisi bauran produk, dibutuhkan jenis data :  Kualitas produk  Kemasan  Jaminan 2. Untuk menganalisis bauran harga, dibutuhkan jenis data :  Harga produk  Harga produk pesaing 3. Untuk menganalisis bauran promosi, dibutuhkan jenis data :  Iklan  Promosi penjualan  Usaha penjualan  Hubungan masyarakat 4. Untuk menganalisis bauran tempatdistribusi, dibutuhkan jenis data :  Ruang lingkup  Lokasi

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber literatur yang terkait dengan topik penelitian, antara lain : 1. Badan Pusat Statistik BPS Kota Bogor  Jumlah penduduk Kota Bogor tahun 1971 – 2010 2. Dinas Pertanian Kota Bogor  Harga daging sapi tahun 2012 3. Kementrian Pertanian Republik Indonesia  Rata-rata konsumsi protein gram per kapita menurut kelompok makanan tahun 2005 – 2011 4. Literatur lain yang terkait dengan penelitian :  Definisi daging  Definisi pasar modern  Karakteristik daging yang baik Metode Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel Non-Probability Sampling, dimana tidak semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakilipopulasi, dalam hal ini populasi penelitian yang dimaksudadalah konsumen daging sapi diHipermarket Giant Taman Yasmin, Bogor.Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya, dengan kata lain sampel diambil atau terpilih karena ada pada tempat dan waktu yang tepat. Dalam penelitian ini dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengukur ketepatan ukuran atribut yang akan ditanyakan kepada responden. Menguji validitas dan reliabilitas digunakan 30 responden Rangkuti 2009.Jumlah responden yang digunakan untuk peneliti adalah 130 orang.Tiga puluh responden untuk uji validitas dan reabilitas serta 100 responden untuk uji berikutnya yaitu CSI dan IPA.Penentuan jumlah sampel didasarkan pada kemampuan peneliti dalam pengambilan data di lokasi penelitian serta sudah mencukupi syarat minimal sebaran normal30 responden. Sebelum memberikan kuesioner, sebagai tahap awal dan yang terpenting adalah pertanyaan screening yakni pertanyaan yang tujuannya menyaring konsumen agar data diperoleh sesuai dengan alat analisis yang digunakan dalam penelitian.Pertanyaan tersebut adalah apakah konsumen pernah membeli dan mengkonsumsi daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin sebelumnya, jika jawaban yang diberikan adalah ‗ya‘ maka konsumen bisa menjadi responden.Selanjutnya, kuesioner diberikan kepada responden, namun sebelum mengisi kuesioner, para konsumen terlebih dahulu dijelaskan mengenai mekanisme pengisian kuesioner. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode tanya jawab dengan responden yang dilengkapi dengan kuesioner yang telah disiapkan. Jenis kuesioner tersebut berupa pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya telah ditentukan sebelumnya, sehingga responden cukup memilih jawaban yang telah disediakan pada pertanyaan tersebut.Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang menyediakan tempat untuk menjawab secara bebas. Pengambilan data dilakukan dengan cara menghampiri langsung konsumen yang membeli daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin Bogor. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan konsumen membeli daging sapi.Tanya jawab juga dilakukan dengan membimbing responden dalam pengisian kuesioner.Jumlah responden sebanyak 100 orang yang diharapkan dapat diperoleh informasi yang benar-benar mencerminkan keadaan sebenarnya. Data sekunder diperoleh dengan cara membaca beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan baik berupa buku maupun laporan yang dikeluarkan lembaga yang bersangkutan. Identifikasi Atribut Atribut penjualan daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada variabel bauran pemasaran yang terdiri dari empat P yaitu produk, harga, tempat dan promosi. Daftar atribut yang digunakan di dalam penelitian ini didapatkan melalui studi literatur yang berkaitan dengan topik penelitian.Jumlah atribut yang digunakan sebanyak 8 atribut.Atribut yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Aribut daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin sebelumuji pendahuluan Variabel 7P Atribut yang digunakan Indikator Product Produk 1. Kemasan Menarik untuk membeli, higienis 2. Warna Merah, menarik, tidak hitam 3. Rasa Tidak terlalu keras, tidak terlalu lembek 4. Kesegaran Tidak berlendir, tidak berair 5. Ijin Departemen Kesehatan Jelas 6. Label halal Jelas Price Harga 7. Harga Kualitas, harga di pasaran Place Tempatdistirbusi 8. Ketersediaan Jumlah persediaan Promotion Promosi 9. Iklan dan promosi Potongan harga, iklan melalui media masa Atribut-atribut dalam kuesioner yang akan ditanyakan terlebih dahulu di uji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Menurut Rangkuti 2009, pada umumnya untuk melakukan uji validitas dan uji reliabilitas disarankan agar jumlah konsumen minimal 30 di luar 100 konsumen yang dibutuhkan dalam penelitian. Uji pendahuluan berupa uji validitas dan reabilitas yang dilakukan kepada 30 konsumen yang membeli daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin dengan menyebarkan kuesioner awal yang berupa pertanyaan untuk kepentingan atribut.Nugroho 2005 menjelaskan bahwa uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation dari r-tabel. Dengan menggunakan jumlah konsumen sebanyak 30 orang, maka nilai r-tabel adalah 0.381. Variabel atribut yang tidak valid dapat dihapus atau dimodifikasi dengan tujuan responden dapat mengetahui dengan jelas pertanyaan yang akan diberikan kepada responden. Nugroho 2005 juga menjelasakan bahwa reliabilitas keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha dari 0.60. Hasil uji validitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua atribut pada penjualan daging sapi di Hipermarket Giant Tamann Yasmin valid.Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan software SPSS dengan 9 atribut yang digunakan terdapat 3 atribut yang tidak valid.Tiga atribut yang tidak valid diantaranya adalah kesegaran, label halal dan keteresediaan. Berikut pada tabel 5akan ditampilkan hasil uji validitas atribut penjualan daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin. Tabel 5 Hasil Uji Validitas terhadap atributdaging sapi Hipermarket Giant Taman Yasmin Atribut Nilai Corrected Item-Total Correlation Hasil 1. Kemasan 0.422 Valid 2. Harga 0.777 Valid 3. Warna 0.487 Valid 4. Rasa 0.669 Valid 5. Kesegaran 0.191 Tidak Valid 6. Ijin Departemen Kesehatan 0.458 Valid 7. Label Halal 0.041 Tidak Valid 8. Iklan dan Promosi 0.460 Valid 9. Ketersediaan 0.089 Tidak Valid Atribut yang tidak valid memiliki nilai Correct Item-Total Correlation 0.381 berdasarkan pada Lampiran 3.Dengan demikian terdapat enam atribut yang valid. Berdasarkan wawancara dengan pihak manajer divisi fresh Hipermarket Giant Taman Yasmin, ketiga atribut yang tidak valid akandimodifikasi dengan satu atribut yang disatukan dengan atribut lainnya, dengan tujuan responden yang akan diwawancarai jelas dengan pertanyaan yang dibuat. Berdasarkan hal tersebut total atribut yang akandijadikan alat ukur dalam penelitian ini sebanyak delapan atribut. Atribut-atribut tersebut dapat dilihat pada tabel 6. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha dari 0.60. Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini lampiran 3 menunjukkan bahwa semua atribut pada penjualan daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin dinyatakan baik dengan nilai Cronbach’s Alpha 0.719. Metode Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam uraian atau deskriptif, sedangkan data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk tabulasi. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis deskriptif, Importance Performance Analysis IPA, Customer Satisfaction Index CSIdan Elastisitas Silang. Tabel 6 Atribut daging sapi Hipermarket Giant Taman Yasmin setelah uji pendahuluan No Atribut 1 Harga jual daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin 2 Kemasan jual daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin 3 Warna daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin 4 Tekstur dan kesegaran daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin 5 Keterangan ijin Departemen Kesehatan pada penjualan daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin 6 Keterangan halal pada penjualan daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin 7 Iklan dan promosi yang ditawarkan dalam penjualan daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin 8 Ketersediaan daging sapi di Hipermarket Giant Taman Yasmin Metode Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik setiap variabel dalam sampel serta untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan keputusan pembelian daging sapi. Hal yang dilakukan dalam menganalisis data mengenai proses keputusan pembelian terhadap daging sapi adalah dengan membahas tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian sampai pasca pembelian. Hasil dari analisis tersebut akan dikelompokan ke dalam bentuk tabel berdasarkan kesamaan jawabannya. Dengan kata lain, analisis ini dilakukan dengan membuat tabel yang sederhana berdasarkan jawaban responden, ditabulasikan, kemudian dijelaskan dan dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif dipilih karena analisis ini mampu mendeskripsikan dan menggambarkan karakteristik konsumen serta proses pengambilan keputusan konsumen. Tabulasi sederhana digunakan untuk mengetahui gambaran tentang data mengenai karakteristik umum responden, latar belakang responden secara keseluruhan berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner dan keputusan pembelian daging sapi berdasarkan hasil perolehan kuesioner. Importance Performance Analysis IPA Importance Performance Analysis merupakan suatu teknik yang praktis untuk mengukur atribut-atribut dari tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang diharapkan konsumen itu sendiri dan sangat berguna untuk pengembangan program pemasaran yang efektif Simamora, 2004.Analisis ini digunakan untuk mempresentasikan atau memetakan atribut-atribut produk daging sapi yang dijual di Hipermarket Giant Taman Yasmin menurut tingkat kepentingan dan performance kinerja. Dengan analisis tersebut akan diperoleh atribut-atribut apa saja yang menurut konsumen penting dan kinerjanya buruk, sehingga akan memperbaiki kinerja atribut tersebut agar konsumen terpenuhi keinginannya. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui keadaan masing-masing variabel dari faktor-faktor kepuasan.Ditinjau dari segi kepentingan dan kinerja.Selanjutnya untuk penilaian kinerja terhadap variabel-variabel dan faktor kepuasan yang