Keluarga Analisis Keputusan Pembelian Daging Sapi oleh Konsumen Rumah Tangga (Kasus: Hipermarket Giant Taman Yasmin Bogor)

4. Rasa, juga merupakan salah satu citarasa bahan pangan sesungguhnya. Faktor rasa sangat diperhatikan oleh konsumen dalam memilih makanan yang akan ia beli dan konsumsi. 5. Kesegaran merupakan salah satu atribut penting dalam pemilihan pembelian daging sapi, daging ayam dan ikan. Kosumen akan melihat terlebih dahulu kesegaran daging yang dijual, karena kesegaran daging dapat mempengruhi rasa daging itu sendiri. 6. Keterangan ijin Departemen Kesehatan, merupakan hal yang diperhatikan konsumen, dimana dengan adanya ijin tersebut maka konsumen dapat yakin terhadap produk yang akan dibelinya. 7. Keterangan halal, merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh penjual dan disampaikan kepada konsumen, melihat masyarakat Negara Indonesia sebagian besar beragama islam. 8. Iklan, yang digunakan untuk menanamkan suatu citra jangka panjang dari suatu produk dan juga untuk penjualan cepat. Sumarwan 2002 menambahkan bahwa iklan bukan saja berfungsi untuk mengkomunikasikan berbagai atribut makanan dan minuman, tetapi ia juga berfungsi untuk membujuk konsumen sehingga mau membeli barang tersebut. 9. Ketersediaan, dimana ketersediaan dapat menentukan kebiasaan makan seseorang atau sekelompok orang dalam keluarga maupun suatu negara. Bahan makanan akan tersedia secara kontinu apabila produksi pangan, distribusi pangan dan proses penyimpanannya dapat berjalan dengan baik.

4. Sikap

Sikap attitude sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan. Lebih jauh, sikap dikonseptualisasikan sebagai perasaan positif atau negatif terhadap merek dan dipandang sebahai hasil dari penilaian merek bersama dengan criteria atau atribut evaluative yang penting Engel, et. al 1994.Kotler 2000 mendefinisikan sikap sebagai evaluasi perasaanemosional dan kecenderungan tindakan menguntungkan atau tidakmenguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa objek ataugagasan.Sedangkan Sumarwan 2002 mengartikan sikap sebagai ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Intensitas, dukungan dan kepercayaan adalah sifat penting dari sikap. Masing-masing sifat ini akan bergantung pada kualitas pengalaman konsumen sebelumnya dengan objek sikap. Sementara konsumen mengakumulasi pengalaman baru, maka sikap dapat berubah Engel et al. 1994.Maka, dapat disimpulkan dari pernyataan para ahli tersebut bahwa sikap merupakan evaluasi perasaan konsumen mengenai rasa suka atau tidak suka, rasa percaya serta rasa puas terhadap manfaat dari atribut suatuproduk atau jasasetelah digunakan atau dikonsumsi.

5. Kepribadian, Gaya Hidup, dan Demografi

Keputusan pembelian bervariasi antar individu karena karakteristik unik yang dimiliki masing-masing individu. Kepribadian didefinisikan sebagai respons yang konsisten terhadap stimulus lingkungan Engel et al . 1994. Menurut Kotler 2000 gaya hidup adalah pola seseorang didunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidupmenggambarkan ―keseluruhan diri seseorang‖ yang berinteraksi denganlingkungannya sebagai konsepsi yang mencerminkan nilai konsumen danpembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan variabel lainnya. Sedangkan menurut Engel et al. 1994, gaya hidup adalah pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Maka, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang menggambarkan dirinya dengan mengekspresikan melalui aktivitas, minat dan opininya dalam menghabiskan waktu serta uang. Proses Psikologis Pembelian yang dilakukan dipengaruhioleh empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan dankeyakinan, serta pendirian. Sedangkan proses psikologis sendiri meliputi tigaproses, yaitu pengolahan informasi, pembelajaran, dan perubahan sikap danperilaku Engel et al. 1994.

1. Pengolahan Informasi

Pengolahan informasi menurut Engel, et. al1994 adalah suatu prosesyang mengacu pada bagaimana stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalamingatan dan kemudian diambil kembali. Penelitian pengolahan informasi menyampaikan cara-cara dimana informasi ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan kembali dan digunakan. Sumarwan 2002 menjelaskan bahwa pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu pancaindera konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus bias berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan, nama produsen. Terdapat lima tahap pengolahan informasi the information-processing model, yaitu pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan dan retensi. Pemaparan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para pemasar untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen.Tahap kedua, yaitu perhatian. Tidak semua stimulus yang dipaparkan dan diterima konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut dengan pengolahan stimulus tersebut. Perhatian dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor stimulus warna, inrensitas, petunjuk, dan lain-lain.Tahap ketiga, yaitu pemahaman.Pemahaman adalah usaha konsumen untuk mengartikan atau menginterpretasikan stimulus.Konsumen cenderung untuk melakukan pEngelompokkan stimulus sehingga memandangnya sebagai satu kesatuan.Tapak keempat yaitu penerimaan dan tahap kelima yaitu retensi. Retensi adalah proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang. Informasi yang disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yang diterimanya. Berdasarkan penjelasan para ahli tersebut, maka pengolahan informasi adalah informasi yang diterima, ditafsirkan dan disimpan dalam