Motivasi dan Keterlibatan Pengetahuan

membelinya, dimana membelinya, berapa banyak membelinya dan bagaimana cara membayarnya. Gambar 6 Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan aktor-faktor yang mempengaruhinya Sumber: Engel, et al. 1994 Pada penelitian Wulan 2004 ini, untuk indikator membeli atau tidak membeli suatu produk, ia menjelaskan bahwa konsumen telah membeli suatu produk, dan untuk indikator apa yang dibeli, bedasarkan hasil wawancara menjelaskan bahwa konsumen produk yang dibeli oleh konsumen adalah Kecap Manis Bango. Indikator kapan membeli produk tersebut, menurut hasil wawancara Wulan 2004 kepada para responden yaitu responden atau konsumen membeli Kecap Manis Bango tersebut tergantung pada situasi 52,94 persen, yang berarti mereka akan membeli kecap manis bango bila persediaan di rumah sudah habis, dan lebih dari separuh responden berbelanja Kecap Manis Bango disaat yang bersamaan dengan berbelanja barang-barang lain 72,04 persen. Hasil wawancara Wulan 2004 untuk indikator dimana membeli produk tersebut, menunjukkan bahwa tempat yang dipilih para konsumen untuk membeli Kecap Manis Bango, yaitu toko atau gerai penjual yang berdekatan dengan tempat tinggal, sekolah, kamus atau kantor 50,7 persen.Selain itu, pilihan terbanyak lainnya yaitu konsumen memilih tempat pembelian Kecap Manis Bango yang memberikan kenyamanan dan kepraktisan di dalam toko tersebut.Indikator bagaimana cara membayar produk tersebut tidak diteliti oleh Wulan 2004, sehingga tidak ada penjelasan mengenai bagaimana konsumen membayar produk Kecap Manis Bango tersebut. Pengaruh Lingkungan Keluarga, Kelas Sosial, Budaya dan Situasi Proses Keputusan  Pengenalan kebutuhan  Pencarian informasi  Evaluasi alternatif Perbedaan Individu  Sumber daya konsumen  Motivasi dan keterlibatan  Pengetahuan  Sikap  Kepribadian  Gaya hidup Proses Psikologi  Pengolahan Informasi  Pembelajaran  Perubahan sikap dan perilaku Selain indikator, Wulan 2004 juga menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.Pertama, yaitu pengaruh keluarga dan rumah tangga dalam keputusan pembelian. Menurut Kotler 2000, keluarga memiliki lima peranan, yaitu penjaga pintu, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan pemakai. Setiap anggota keluarga dapat memainkan lebih dari satu peranan.Hasil analisis Wulan 2004 memperlihatkan bahwa istri memiliki peranan paling dominan di setiap peran tersebut dibandingkan dengan suami, anak atau lainnya dalam keputusan pembelian Kecap Manis Bango. Pengaruh kedua, yaitu pengaruh pribadi dan situasi terhadap pembelian.Hasil analisis Wulan 2004 menjelaskanbahwa terdapat 4 sumber pengaruh, yaitu keluarga, teman, toko dan iklan.Situasi pengaruh yg diberikan, yaitu memberitahu kepada konsumen bahwa mereka pernah mencoba atau membeli, meminta konsumen mencoba, membujuk konsumen membeli, membuat konsumen membeli, membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan tidak memberi pengaruh kepada konsumen.Keluarga memberi pengaruh dengan memberitahukan bahwa mereka pernah mencoba atau membeli, teman dan toko sebagian besar tidak member pengaruh kepada konsumen.Iklan membuat konsumen tertarik untuk mencoba. Pengaruh ketiga, yaitu pengaruh situasi.Situasi yang dilihat Wulan 2004, yaitu tempat membeli dan frekuensi konsumsi Kecap Manis Bango.Terdapat beberapa pilihan tempat yang diberikan oleh Wulan 2004 kepada para responden, yaitu warung, Hipermarket, pasar tradisional dan lainnya.Serta, pilihan untuk frekuensi konsumen yaitu setiap hai, 2-6 hari sekali, seminggu sekali dan kurang dari seminggu sekali.Hasil wawancara tersebut memperlihatkan bahwa sebagian besar konsumen membeli Kecap Manis Bango di Hipermarket dan frekuensi konsumsi setiap 2-6 hari sekali. Pengaruh keempat, yaitu sumber daya ekonomi konsumen, yang memperlihatkan bahwa presentase terbesar yaitu 44,55 persen dari keseluruhan responden memiliki pendapatan perbulan antara Rp 1.000.000,00 sampai dengan dibawah Rp 2.500.000,00.Mengambil definisi kelas sosial Gibert Kahl dalam Engel, maka lebih dari separuh responden tergolong dalam kelas menengah keatas, dengan pendapatan keluarga agak diatas pendapatan rata-rata nasional. Pengaruh kelima, yaitu pengetahuan konsumen.Wulan 2004 ini, menganalisis mengenai pengetahuan responden secara keseluruhan terhadap variasi kemasan, harga, manfaat, serta ciri produk yang paling penting. Pengaruh keenam, yaitu tingkat kepetingan atribut. Hasil analisis Wulan 2004 menggambarkan bahwa keterangan ijin Departemen Kesehatan merupakan atribut yang paling penting bagi konsumen, diikuti oleh rasa, halal, ketersediaan, harga, warna, kemasan dan iklan. Wulan 2004 menggunakan beberapa alat ukur untuk membantu penelitiannya, seperti analisis deskriptif ,Uji Friedman, konsep Angka Ideal dan pemetaan tingkat kepentingan dan tingkat ketidakpuasan. Faktor-faktor seperti tempat tinggal konsumen, pmberi nafkah konsumen, pekerjaan pemberi nafkah, tingkat pendapatan konsumen, besarnya keluarga, budaya, pengaruh pribadi, situasi pembelian, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, pemrosesan informasi, perubahan sikapperilaku dan sumber informasi konsumen akan dianalisis dengan tabulasi sederhana dan dijelaskan secara deskriptif. Hasil Uji Friedman yang dilakukan Wulan 2004, terlihat bahwa responden cenderung menilai atribut utama yang sangat penting bagi responden adalah Keterangan ijin Departemen Kesehatan, kejelasan tanggal kadaluarsa, rasa dan komposisi produk.Sementara itu, atribut halal, ketersediaan, aroma, isi, harga, warna, kemasan, kekentalan, merek dan iklan merupakan atribut yang dinilai penting oleh para responden. Dari hasil perhitungan Uji Friedman, disimpulkan bahwa tingkat kepentingan atribut-atribut Kecap Manis Bango memiliki perbedaan nyata pada taraf 5 persen, maka berarti urutan kategori tingkat kepentingan atribut-atribut kecap manis diatas menjadi bermakna dan penting untuk diperhatikan oleh Kecap Manis Bango. Model angka ideal merupakan cara untuk mengukur jarak antara posisi produk dan posisi ideal di benak konsumen. Posisi tersebut diukur dengan cara mengkuantifikasikan kepercayaan konsumen mengenai prestasi produk pada atribut dan tingkat kepentingan atribut tersebut bagi konsumen. Hasil dari perhitungan Wulan 2004 mengenai tingkat keinginan konsumen terhadap Kecap Manis Bango dan tingkat pelaksanaan kinerja Kecap Manis Bango, menunjukkan bahwa atribut harga yang memberikan tingkat kepuasan yang terendah yaitu dengan rata-rata skor ketidakpuasan sebesar 0,56989. Hal tersebut didukung oleh pernyataan 48,39 persen responden yang mengaku bahwa harga Kecap Manis Bango memang lebih mahal dari harga kecap manis lain yang sejenis. Pemetaan atribut Kecap Manis Bango berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat ketidakpuasan dilakukan dengan menggunakan konsep multiatribut, untuk mengetahui atribut mana dari Kecap Manis Bango yang harus diberi prioritas lebih dibangin yang lain dalam menentukan bauran pemasaran. Hasil skor rata-rata setiap atribut dimasukkan kedalam masing-masing kuadran dalam diagram kartesius. Kemudian penempatan posisi berdasarkan garis pembagi berdasarkan nilai total rata-rata tingkat kepentingan dan nilai total rata-rata tingkat ketidakpuasan.Hasil dari perhitungan didapat bahwa pada prioritas I terdapat atribut komposisi produk, dimana tingkat kepentingannya tinggi namun konsumen tidak puas terhadap kinerja atribut tersebut.Pada prioritas II terdapat atribut isim harga, warna dan kemasan, dimana tingkat kepentingannya rendah dan konsumen tidak puas terhadap atribut-atribut tersebut.Pada prioritas III terdapat atribut keterangan ijin Departemen Kesehatan, kejelasan tanggal kadaluarsa, rasa, keterangan halal, ketersediaan dan aroma, dimana tingkat kepentingannya tinggi dan konsumen puas terhadap atribut-atribut tersebut.Pada prioritas IV terdapat atribut kekentalan, merek dan iklan, dimana tingkat kepentingannya rendah namun konsumen merasa puas terhadap atribut-atribut tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Wulan 2004 mengenai perilaku responden dalam keputusan pembelian tersebut, ia mengimplikasikannya terhadap strategi bauran pemasaran yang terdiri dari strategi produk, strategi promosi, strategi distribusi dan strategi harga. Strategi pertama, yaitu Strategi produk.Berdasarkan hasil pemetaan antara tingkat kepentingan atribut dengan tingkat ketidakpuasan atribut, atribut komposisi produk berada pada prioritas pertama dengan tingkat kepentingan yang tinggi, tetapi kinerjanya masih rendah dan untuk atribut kemasan juga perlu dilakukan beberapa inovasi yang lebih baik lagi.Maka dari itu, sebaiknya produsen melakukan beberapa inovasi produk, seperti pihak perusahaan harus dapat menjamin kealamian komposisi produk Kecap Manis Bango, agar keinginan