Pengolahan Informasi Analisis Keputusan Pembelian Daging Sapi oleh Konsumen Rumah Tangga (Kasus: Hipermarket Giant Taman Yasmin Bogor)

keinginan konsumen tentang komposisi produk yang mengandung sedikit mungkin bahan pengawet dan mengandung bahan alami dari sari kedelai yang tinggi dapat dipenuhi dengan baik. Sedangkan untuk kemasan, berdasarkan hasil wawancara open ended question menyatakan bahwa konsumen mengharapkan pihak prrodusen menyediakan dalam kemasan sachet yang praktis dan ekonomis, dengan begitu responden akan lebih mudah menjangkau dan memiliki kemampuasn lebih untuk membeli dan mengkonsumsi Kecap Manis Bango. Strategi kedua, yaitu strategi promosi.Berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat ketidakpuasan terlihat bahwa atribut iklan dan promosi berada pada prioritas kedua, dimana tingkat ketidakpuasan sangat tinggi tetapi tingkat kepentingan terhadap atribut ini sangat rendah. Namun, sebagian besar responden 64,51 persen mengaku bahwa iklan membawa pengaruh besar bagi mereka. Maka, pihak perusahaan disarankan untuk tidak mengurangi porsi iklan mereka, sehingga semakin banyak yang tahu dan ingin mencoba mengkonsumsi Kecap Manis Bango dan dengan demikian Kecap Manis Bango dapat lebih memperluas pangsa pasar mereka. Strategi ketiga, yaitu strategi distribusi.Kemudahan memperoleh ketersediaan Kecap Manis Bango berada pada prioritas ketiga. Terdapatnya keluhan responden terhadap kesulitan mendapatakan Kecap Manis Bango, hendaknya dapat diatasi agar Kecap Manis Bango tidak kehilangan konsumen, mengingat 44,44 persen responden akan membeli kecap manis merek lain jika Kecap Manis Bango tidak ada. Dengan demikian, perusahaan sebaiknya lebih memprioritaskan ketersediaan dan promosi penjualannya serta pemeriksaan berkala terhadap ketersediaan di outlet-outlet tertentu, khususnya di pasar swalayan, pasar tradisional dan warung-warung kecil yang dekat dengan tempat tinggal konsumen. Strategi yang terakhir, yaitu strategi harga.Tingkat kepentingan terhadap atribut harga rendah dan tingkat ketidakpuasannya tinggi. Sebagian besar responden 48,39 persen menganggap bahwa harga Kecap Manis Bango lebih mahal dari harga kecap manis lain sejenis, namun karena rasa Kecap Manis Bango masuk dalam prioritas III, sekitar 77,42 persen responden menyatakan akan tetap membeli apabila harga Kecap Manis Bango mengalami kenaikan. Hal tersebut menujukkan loyalitas konsumen, sehingga perusahaan masih dapat mempertahankan harga yang ada sekarang, dengan catatan perlu dilakukan perbaikan yang kontinu pula terhadap atribut lain yang perlu diperbaiki. Berdasarkan penjelasan Wulan 2004 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pembelian konsumen melalui tahap-tahap proses keputusan pembelian terlebih dahulu, seperti pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan evaluasi hasil. Terdapat pula indikator dari keputusan pembelian, yang berupa apakah konsumen membeli atau tidak membeli suatu produk, apa yang dibeli konsumen, dimana membelinya serta kapan konsumen membeli produk tersebut. Proses pengambilan keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengaruh lingkungan yaitu keluarga, pengaruh pribadi dan situasi, serta adanya perbedaan pribadi, seperti sumber daya konsumen, motivasi, sikap dan pengetahuan masing-masing konsumen. Oleh karena itu, pihak produsen atau perusahaan harus mampu menganalisis hal-hal tersebut dengan baik agar perusahaan mengetahui keinginan para konsumennya, sehingga kebutuhan dan kepuasan konsumen dapat terpenuhi serta tujuan dari perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan usahanya dapat terwujud. Parhusip 2008 melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen dalam pembelian produk Soyjoy dan implikasinya terhadap bauran pemasaran.Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis implikasi terhadap bauran pemasaran berdasarkan studi perilaku konsumen Soyjoy.Penelitian ini menganalisis konsumen yang membeli produk Soyjoy.Berdasarkan hasil penelitian, Parhusip 2008 menganalisis sesuai dengan indikator keputusan pembelian. Indikator apakah konsumen membeli atau tidak membeli suatu produk, menurut hasil wawancara Parhusip 2008 dengan para responden, menyatakan bahwa responden-responden tersebut membeli suatu produk. Untuk indikator apa yang dibeli konsumen, hasil dari wawancara memperlihatkan bahwa konsumen membeli produk makanan ringan yaitu Soyjoy. Indikator kapan konsumen membeliproduk tersebut juga telah dipenuhi Prahusip 2008 dengan menanyakan kepada para responden atau konsumen. Hasil dari wawancara tersebut terlihat bahwa 47 persen konsumen melakukan pembelian Soyjoy tergantung situasi, yang artinya bisa direncanakan ataupun tidak, dan sebanyak 99 persen responden mengatakan bahwa membeli Soyjoy sekalian berbelanja produk lain. Parhusip 2008 juga menanyakan tempat pembelian produk Soyjoy tersebut sesuai dengan indikator dimana konsumen membeli suatu produk.Hasil dari wawancara menunjukkan bahwa tempat pembelian Soyjoy yang banyak dipilih konsumen yaitu Hipermarket Giant. Penelitian ini juga menganalisis tingkat kepentingan atribut dari produk Soyjoy.Menurut hasil analisis, atribut yang paling penting yaitu atribut harga, karena harga yang sesuai dan terjangkau dengan daya beli ditambah cita rasa produk yang sesuai selera dapat menyebabkan konsumen kembali membeli.Secara keseluruhan skor rata-rata kinerja atribut harga sebesar 2.24 dan dinilai tidak baik oleh konsumen karena berada pada rentang skala 1.80 – 2.59, dengan arti responden menilai harga yang diberikan Soyjoy tersebut tidak terjangkau. Atribut produk terpenting kedua, yaitu rasa.Secara keseluruhan skor rata-rata atribut rasa sebesar 4.47 dinilai sangat penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 4.20 - 5.00.Rasa yang sesuai ditambah citarasa produk yang sesuai selera dapat menyebabkan konsumen kembali membeli.Atribut yang penting lainnya, seperti kandungan gizi, manfaat, kemudahan mengkonsumsi, isi, iklan dan promosi, merek, izin Departemen Kesehatan, design kemasan, ketersediaan dan segel produkyang dianalisis dengan menggunakan metodeImportance Performance AnalysisIPA. Tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada diagram kartesius IPA yang terdiri dari empat kuadran. Hasil analisis menujukkan bahwa pada kuadran I prioritas utama, terdapat tiga atribut yaitu atribut harga, rasa dan isi.Atribut- atribut ini harus menjadi prioritas utama bagi produsen Soyjoy dalam peningkatan kinerja karena memiliki nilai kepentingan yang tinggi sementara nilai kinerjanya rendah. Pada kuadran II pertahankan prestasi menggambarkan hasil analisis bahwa tingkat kepentingan konsumen sudah sesuai dengan kinerja atribut artinya konsumen sudah puas dengan kinerja atribut-atribut tersebut sehingga produsen