39 Tabel 9. Jumlah Tenaga Kerja Pada Pengelola Industri Penggergajian Kayu IPK
di Kecamatan Cigudeg, Bogor, Tahun 2009
5.5.2. Usia Responden
Faktor  usia  sangat  mempengaruhi  produktivitas  kerja  seorang  pengusaha kayu  gergajian.  Pemilik  usaha  yang  berumur  relatif  lebih  muda  biasanya  lebih
dinamis,  memiliki  kemampuan  fisik  yang  lebih  kuat  dan  lebih  berani  dalam mengambil resiko. Pemilik usaha yang lebih tua biasanya mempunyai pengalaman
dalam  berwirausaha  dalam  menjalankan  bisnis  dan  biasanya  lebih  baik  dalam melakukan analisis tentang produksi.
Tabel  11.  Usia  Pada  Masing-Masing  Industri  Penggergajian  Kayu  IPK  di Kecamatan Cigudeg, Bogor, Tahun 2009
Sebagian  besar  pengelola  usaha  kayu  gergajian  di  13  industri penggergajian  kayu  IPK  berada  pada  usia  produktif  yaitu  berkisar  antara  20
sampai dengan 45 tahun. Pengelola industri penggergajian kayu IPK pada skala usaha  kecil  yang  berusia  produktif  20-45  tahun  sebanyak  75  persen,  dan  yang
berusia  diatas  45  tahun  sebanyak  25  persen,  sedangkan  pemilik  IPK  pada  skala usaha menengah yang berusia produktif 20-45 tahun sebanyak 66,67 persen,dan
yang  berusia  diatas  45  tahun  sebanyak  33,33  persen,sedangkan  pada  IPK  skala Jumlah
tenaga kerja orang
Skala Usaha Kecil
Skala Usaha Menengah
Skala Usaha Besar
Jumlah Jumlah
Jumlah 1-4
8 100
- -
- -
4-8 -
- 3
100 -
- 8-15
- -
- -
2 100
Jumlah 8
100 3
100 2
100
Usia Tahun
Skala Usaha Kecil
Skala Usaha Menengah
Skala Usaha Besar
Jumlah Jumlah
Jumlah 20-32
4 50
- -
- -
33-45 2
25 2
66,67 1
50 46-58
2 25
1 33,33
1 50
Jumlah 8
100 3
100 2
100
40 usaha  besar  yang  berusia  produktif  20-45  tahun  sama  banyaknyayang  berusia
diatas  45  tahun  masing-masing  sebesar  50  persen.  Sebaran  usia  pada  masing- masing industri penggergajian kayu dapat dilihat pada Tabel 9.
5.5.3. Tingkat Pendidikan
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  rata-rata  pengelola  IPK  telah menyelesaikan  pendidikan  tingkat  SD.  Pengelola  IPK  dengan  skala  usaha  kecil
yang hanya tamat SD sama banyaknya dengan lulusan SMA sebanyak 25 persen, sisanya  tamatan  SMP  dan  Perguruan  Tinggi  PT  masing-masing  sebanyak  37,5
persen  dan  12,5  persen, sedangkan  pengelola  IPK  dengan  skala  usaha menengah yang  hanya  tamat  SD  sebanyak  33,33  persen  dan  SMA  sebanyak  66,67  persen.
Pengelola IPK dengan skala usaha besar yang hanya tamat SD sebanyak 50 persen dan  SMP  sebanyak  50  persen.  Tingkat  pendidikan  yang  baik  merupakan  salah
satu  faktor  penting  yang  akan  mempermudah  pemilik  usaha  khususnya  dalam penerimaan informasi teknologi pengembangan produksi kayu gergajian ini.
Tabel  10.  Tingkat  Pendidikan  Pengelola  Industri  Penggergajian  Kayu  IPK  di Kecamatan Cigudeg, Bogor, Tahun 2009
Pendidikan Skala Usaha
Kecil Skala Usaha
Menengah Skala Usaha
Besar Jumlah
Jumlah Jumlah
SD 2
25 1
33,33 1
50 SMP
3 37,5
- -
1 50
SMA 2
25 2
66,67 -
- PT
1 12,5
- -
- -
Jumlah 8
100 3
100 2
100
5.6. Gambaran Umum Usaha Penggergajian Kayu 5.6.1. Penyediaan Bahan Baku