52 perusahaan yang diterima perusahaan yaitu pemilik usaha industri penggergajian
kayu IPK, Distribusi margin terbesar kedua adalah sumbangan input lain. Distribusi margin terkecil pada ketiga kategori IPK adalah pendapatan tenaga
kerja. Kecilnya margin yang didistribusikan untuk tenaga kerja dibandingkan keuntungan yang diterima perusahaan menunjukkan bahwa dalam kegiatan
pengolahan kayu gergajian pada ketiga skala usaha terkategorikan kecil, menengah dan besar merupakan kegiatan padat modal.
Perhitungan metode Hayami dapat kembali dilihat faktor konversi pada masing-masing industri kayu gergajian yang masih rendah menyebabkan rasio
nilai tambah yang diterima juga cukup rendah antara 18,00 persen sampai 24,22 persen. Hal ini disebabkan rendemen pengolahan kayu gergajian yang dihasilkan
produsen masih cukup rendah. Rendemen yang sesuai dengan kriteria sangat dipengaruhi ukuran kayu, bentuk kayu dan metode penggergajian atau sistem
pengolahan keahlian operator serta bentuk ukuran produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu peralatan mesin dan keahlian operator dalam menghasilkan produk harus
memiliki kelebihan secara teknis dan pengalaman agar diperoleh rendemen kayu gergajian yang lebih tingggi
6.2. Penggunaan Tenaga Kerja
Koefisien tenaga kerja adalah nilai pembagian dari jumlah hari orang kerja dalam satu tahun HOKTahun dengan jumlah bahan baku M
3
Tahun yang digunakan dalam kegiatan produksi pada masing-masing IPK berdasarkan skala
usaha. Koefisien tenaga kerja menunjukkan banyaknya tenaga kerja yang diperlukan untuk mengolah satu-satuan input Hayami, et al. 1987.
Nilai tenaga kerja menggambarkan produktifitas tenaga kerja yaitu tingkat efisiensi penggunaan tenaga kerja pada proses produksi pengolahan kayu
gelondongan menjadi produk kayu gergajian dapat dilihat pada Tabel 11.
53 Tabel 14. Proporsi Penggunaan Tenaga Kerja Industri Penggergajian Kayu IPK
di Kecamatan Cigudeg Berdasarkan Skala Usaha, Tahun 2008 No
Kegiatan Skala Usaha
Kecil Menengah
Besar Tenaga Kerja Langsung
1 Mengasah Gergaji HOKTahun
18 36
54 2
Pengangkutan Kayu HOKTahun 67,5
186 207
3 Pembersihan Mesin HOKTahun
18 18
54 4
Penggergajian Kayu HOKTahun 216
438 657
5 Pengepakan Produk HOKTahun
74,25 156
198 6
Pembuangan limbah HOKTahun 65,25
144 189
Total Tenaga kerja HOKTahun 459
978 1359
Skala Produksi M
3
Tahun 1.455,00
2.680,00 4.656,00 Efisiensi Tenaga Kerja HOKM
3
0,27 0,30
0,26 Perhitungan hari orang kerja HOK dengan membagi jumlah jam dengan
jam kerja satu hari orang kerja 1 HOK yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 jam. Maka untuk keseluruhan dalam satu tahun adalah 2592 HOK ,
terdiri dari 459 HOK untuk IPK skala kecil, 978 HOK untuk IPK skala menengah dan 1359 HOK untuk IPK skala besar. Jumlah hari orang kerja digunakan untuk
mengetahui koefisien tenaga kerja langsung. Proporsi penggunaan tenaga kerja pada masing-masing industri penggergajian kayu IPK dapat dilihat pada Tabel
12. Perhitungan hari orang kerja HOK dengan membagi jumlah jam dengan
jam kerja satu hari orang kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 jam Koefisien tenaga kerja sebesar 0,27 pada IPK skala usaha kecil menunjukkan
bahwa jumlah hari orang kerja yang dibutuhkan untuk melakukan pengolahan satu meter kubik bahan baku adalah 0,24 atau 1 jam 47 menit. Koefisien tenaga kerja
sebesar 0,30 pda IPK skala usaha menengah menunjukkan bahwa jumlah hari orang kerja yang dibutuhkan untuk melakukan pengolahan satu meter kubik bahan
baku adalah 0,30 hari atau 2 jam 5 menit. Koefisien tenaga kerja sebesar 0,26 pda IPK skala atas menunjukkan bahwa jumlah hari orang kerja yang dibutuhkan
untuk melakukan pengolahan satu meter kubik bahan baku adalah 0,26 hari atau 1 jam 45 menit.
Hasil perhitungan nilai koefisien tenaga kerja menunjukkan proses pengolahan kayu gergajian pada IPK skala usaha menengah tidak efisien dalam
penggunaan tenaga kerja , membutuhkan waktu lebih lama dalam proses pengolahan dibandingkan pada IPK skala usaha kecil dan usaha besar.
VII. ANALISIS PEMASARAN