27 penyebaran rasio keuntungan dan biaya pada masing-masing lembaga pemasaran
dapat dirumuskan sebagai berikut Rasio keuntungan biaya RC
i i
L C
= Keterangan : Li : keuntungan lembaga pemasaran
Ci : biaya pemasaran
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Penelitian ini diawali dengan meninjau masalah-masalah yang terkait dengan berkembangnya industri penggergajian kayu di lokasi penelitian. Kayu
hutan tanaman rakyat merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan oleh industri penggergajian kayu yang digunakan untuk pembuatan produk kayu
gergajian, serta berbagai macam jenis kebutuhan kayu lainnya. Kebutuhan kayu akan terus meningkat seiring dengan maraknya pembangunan perumahan di
Indonesia, mengakibatkan permintaan akan produk olahan kayu seperti produk kaso dan lainnya mengalami peningkatan. Namun kebutuhan dan permintaan yang
meningkat tersebut masih memiliki kendala dalam hal ketidakkonsistenan jumlah pasokan, mutu maupun ukuran produk sehingga mempengaruhi jalannya kegiatan
produksi perusahaan. Salah satu bahan baku yang digunakan untuk industri penggergajian kayu
di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor yaitu kayu jenis sengon Paraserianthes falcataria. Alasannya karena mengingat harga kayu sengon
murah dan sangat cocok mengingat topografi dan kondisi lahan yang sesuai untuk penanaman pohon sengon. engon merupakan areal terluas di Kabupaten Bogor
yang mencapai 3.406,94 ha. Sedangkan luas areal tanaman muda dan siap tebang mencapai 4.539,80 ha dan di perkiraan potensi kayu bulat sebesar 454.630,60 m
3
, Subsistem pengolahan dalam suatu sistem agribisnis memiliki tujuan
untuk menghasilkan produk yang memiliki bentuk yang lebih baik diantaranya produk yang yang layak digunakan dan kemudahan dalam distribusi dan
pemasaran, dan peningkatan pendapatan melalui nilai tambah. Perusahaan melakukan serangkaian kegiatan seperti pengadaan bahan baku, produksi atau
pengolahan, dan pemasaran. Ketiga kegiatan ini saling berkaitan.
28 Adanya permintaan kayu yang semakin meningkat untuk memenuhi
kebutuhan perumahan atau properti dan industri mengakibatkan kegiatan yang bergerak dibidang pengolahan kayu gergajian tidak sebanding dengan penawaran
ketersediaan bahan baku. Proses pemasaran produk kayu gergajian yang dihasilkan oleh industri penggergajian kayu di Kecamatan Cigudeg adalah
konsumen atau pedagang langsung mendatangi lokasi pengolahan, sehingga produsen kayu gergajian tidak mengeluarkan biaya pemasaran.
Pendekatan yang dilakukan untuk menjawab efisiensi tataniaga dapat diukur melalui efisiensi operasional dengan analisis secara kuantitatif seperti nilai
margin tataniaga, Producer’s share, rasio keuntungan dan biaya. Efisiensi operasional bertujuan untuk melihat biaya minimum yang dapat dicapai dalam
pelaksanaan fungsi
dasar tataniaga
yaitu pengumpulan,
transportasi, penyimpanan, pengolahan, distribusi dan aktivitas fisik dann fasilitas.
29
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional
Perusahaan Penggergajian Kayu di Kecamatan Cigudeg, Bogor
Analisis Pemasaran Kayu Gergajian
sengon
Analisis Kualitatif Saluran dan
Lembaga Pemasaran Struktur dan Perilaku Pasar
Ketersediaan bahan baku Kualitas dan ukuran kayu
Kurangnya Akses pasar
Analisis Nilai Tambah -Besarnya Nilai Tambah
-Nilai Output -Keuntungan
-Imbalan Tenaga Kerja
Rekomendasi Analisis Kuantitatif
Marjin Pemasaran Producer’s Share
Rasio Keuntungan dan Biaya
Saluran Pemasaran yang Efisien
IV. METODE PENELITIAN