Analisis Saluran Pemasaran ANALISIS PEMASARAN

VII. ANALISIS PEMASARAN

KAYU GERGAJIAN 7.1. Lembaga Pemasaran Setelah melalui proses pengolahan pada industri penggergajian kayu IPK maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah penyaluran hasil kayu olahan dari IPK ke tangan konsumen. Pendistribusian hasil kayu olahan ini melibatkan beberapa lembaga pemasaran yang meliputi distributor, pedagang besar dan pedagang pengecer. Jumlah responden produsen kayu gergajian berjumlah 13 orang, dibagi berdasarkan skala usaha yang diusahakan produsen kayu gergajian. Untuk skala usaha kecil hanya dimiliki oleh delapan produsen kayu gergajian, sedangkan untuk skala usaha besar hanya dimiliki oleh dua orang produsen kayu gergajian. Lokasi usaha yang dijalankan oleh skala usaha kecil dan usaha besar masih dalam satu wilayah tepatnya di desa cilame yang dekat dengan ibukota Kecamatan Cigudeg. Sedangkan untuk produsen kayu gergajian dengan skala usaha menengah hanya dimiliki oleh tiga orang. Responden pada skala usaha menengah berlokasi di Desa Bangun Jaya.

7.2. Analisis Saluran Pemasaran

Berdasarkan hasil pengamatan saluran pemasaran pada skala usaha kecil dan besar tidak ada perbedaan saluran pemasaran yang dilakukan produsen kayu gergajian. Produsen kayu gergajian pada skala usaha kecil yang menjual kayu gergajian melalui distributor yaitu sebanyak 61,54 persen dari total produsen responden, dengan volume penjualan sebesar 7.774,80 m 3 . Sedangkan produsen yang menjual langsung ke pedagang material sebanyak 15,38 persen dengan volume penjualan sebanyak 3.905,20 m 3 , untuk produsen kayu gergajian pada skala usaha besar yang menjual kayu gergajian melalui distributor yaitu sebanyak 15,38 persen dengan volume penjualan sebanyak 7.200 m 3 dan produsen yang menjual langsung ke pedagang material sebanyak 15, 38 persen dengan volume penjualan 2.112 m 3 . Produsen kayu gergajian pada skala usaha menengah yang menjual kayu gergajian melalui distributor yaitu sebanyak 23,08 persen dari total 55 produsen responden, dengan volume penjualan sebesar 5.880 m 3 . Sedangkan produsen yang menjual langsung ke pedagang material sebanyak 23,08 persen dengan volume penjualan sebanyak 2.016 m 3 . Saluran pemasaran yang terjadi di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor terdapat beberapa saluran pemasaran yang melibatkan beberapa lembaga pemasaran, yaitu distributor, pedagang material dan pedagang pengecer. Adapun bentuk saluran pemasaran tersebut dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Skema Saluran Pemasaran Kayu di Kecamatan Cigudeg,Kabupaten Bogor. Keterangan : Warna merah : Pola saluran skala usaha kecil Warna biru : Pola saluran skala usaha menengah Warna kuning : Pola saluran skala usaha besar Dari skema diatas mengenai saluran pemasaran kayu gergajian jenis sengon maka terdapat tiga saluran pemasaran yang dibahas dalam proses pemasaran kayu gergajian dari perusahaan penggergajian kayu IPK hingga ke konsumen akhir yang berada di Kecamatan Cigudeg, Bogor. Gambar 7 menunjukkan beberapa pola saluran pemasaran kayu gergajian di Kecamatan Cigudeg, Bogor, Jawa Barat. Distributor Konsumen Pedagang Pengecer Pedagang Besar Material Produsen Kayu Gergajian 56 1. IPK – Distributor – Pedagang Besarmaterial – Konsumen 2. IPK – Pedagang BesarMaterial – Konsumen 3. IPK – Pedagang Pengecer – Konsumen Jalur pemasaran kayu gergajian cukup bervariasi. Untuk skala usaha kecil dan usaha besar lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat adalah industri penggergajian kayu IPK, distributor dan pedagang material, sedangkan untuk usaha menengah lembaga-lembaga yang terlibat adalah industri penggergajian kayu IPK, distributor, pedagang material dan pedagang pengecer. Sebagian besar hasil produksi kayu gergajian yang ada di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dipasarkan di daerah Tangerang, Rumpin, parungpanjang dan Ciampea. Proses pemasaran kayu gergajian sengon dari titik produsen kayu gergajian sampai kepada pedagang pengecer yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir. Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses yang menjadikan suatu produk barang atau jasa yang siap untuk dikonsumsi oleh konsumen. Saluran pemasaran kesatu digunakan oleh semua produsen kayu gergajian dengan skala usaha kecil, menengah maupun skala usaha besar yang terdiri dari industri penggergajian kayu IPK – distributor – pedagang besarmaterial – konsumen. Saluran pemasaran satu merupakan saluran terpanjang dengan jumlah produsen sebanyak delapan orang produsen atau sebanyak 61,54 persen dari total produsen responden untuk skala usaha kecil, pada skala besar jumlah produsen sebanyak dua orang produsen atau sebanyak 15,38 persen dari total produsen responden, sedangkan sebanyak tiga orang produsen atau sebanyak 23,08 persen dari total produsen responden. Produsen-produsen dengan skala usaha kecil, menengah dan besar menjual langsung ke distributor, kemudian distributor menjual ke pedagang material yang ada di kawasan rumpin, tangerang atau daerah serpong dan sekitarnya. Alasan utama produsen kayu gergajian menggunakan saluran ini adalah kemudahan dalam memasarkan produk dan keberlanjutan usaha yang dijalankan. Distributor yang mendapatkan kayu olahan dari IPK, biasanya langsung menjualnya ke pihak pedagang besar lainnya, Akan tetapi pembelian produk 57 biasanya dilakukan dengan cara pemesanan terlebih dahulu melalui telepon karena jumlah kayu gergajian sengon jumlahnya cukup terbatas. Sistem pembelian dilakukan secara tunai dan pembayaran kemudian. System pembayaran kemudian yang paling banyak dilakukan antara produsen kayu gergajian dengan distributor dikarenakan adanya rasa saling percaya antara kedua belah pihak. Distributor pada saluran ini menentukan harga yang berlaku yang terjadi di pasar berdasarkan informasi yang berasal dari pedagang lainnya. Distributor menjual seluruh produk tersebut kepada pedagang besar atau material yang berada di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Biasanya distributor tidak hanya melakukan pengiriman barang ke satu toko tetapi ke beberapa toko lainnya yang masih dalam wilayah Tangerang. Distributor menggunakan alat transportasi berupa colt diesel berkapasitas 10-12 meter kubik kayu gergajian produk untuk sampai ke tempat pedagang besar atau material, karena penjualan barang dalam jumlah yang besar, distributor mengeluarkan lebih banyak biaya. Biaya tersebut yaitu biaya sewa transportasi dari lokasi pengolahan ke wilayah Tangerang yang memerlukan biaya yang sangat besar. Sistem pembayaran yang dilakukan antara distributor dengan pedagang besar adalah sistem tunai atau pembayaran kemudian.Untuk sekali pengiriman. Dengan demikian Pada saluran pemasaran ini produsen kayu gergajian tidak mengeluarkan biaya pemasaran karena distributor mendatangi langsung lokasi pengolahan kayu gergajian Saluran pemasaran dua merupakan saluran pemasaran yang terdiri dari IPK, pedagang material, dan konsumen akhir. Pada skala usaha kecil dan usaha besar produsen langsung menjual ke pedagang material yaitu pedagang yang berada di wilayah Ciampe. Sebanyak satu orang produsen kayu gergajian dengan skala menengah dan dua orang produsen kayu gergajian dengan skala usaha kecil dan skala usaha besar. Volume penjualan masing-masing sebesar 3905,02 m 3 atau 33,54 persen dan 2112 m 3 atau 22,68 persen untuk skala usaha kecil dan usaha besar. Volume penjualan pada skala usaha menengah sebesar 2016 m 3 atau 31,70 persen dengan daerah pemasaran parungpanjang. Pengangkutan yang dilakukan oleh pedagang material berbeda-beda tergantung skala usaha. Kayu gergajian diangkut dengan menggunakan mobil colt diesel mini dengan kapasitas 58 enam meter kubik dan 10 meter kubik dengan alat transportasi colt diesel. System pembayaran yang dilakukan oleh pedagang material terhadap produsen kayu gergajian adalah dengan system tunai dan pembayaran kemudian. Harga yang berlaku adalah harga yang sedang terjadi di pasar berdasarkan informasi yang berasal dari pedagang lainnya. Saluran ketiga ini digunakan oleh skala usaha menengah sebanyak satu orang responden. Saluran pemasarn ketiga ini merupakan saluran pemasaran yang terdiri dari IPK – pedagang pengecer – konsumen. Pedagang pengecer menggunakan alat transportasi berupa mobil pick up yang berkapasitas 2-3 meter kubik kayu gergajian. Biaya pengangkutan merupakan tanggungan dari pihak pembeli yaitu pedagang pengecer. Sistem pembayaran antara produsen kayu gergajian dengan pedagang pengecer adalah tunai dan sistem pembayaran kemudian. Selanjutnya pedagang pengecer menjualnya langsung ke konsumen akhir. Harga yang berlaku adalah harga yang sedang terjadi di pasar berdasarkan informasi yang berasal dari pedagang lainnya.

7.3. Fungsi-Fungsi Pemasaran pada Setiap Lembaga Pemasaran